Vestia Hilise, bocah yang aduhai membuat sakit kepala emaknya yang nilainya cuman bagus IPA sama B.Inggris dan juga seorang wibu ini, Ketimpa musibah .
Dia tertiban pohon dan isekai kedalam anime yg kurang ia sukai, Demon Slayer. Sebagai iblis pula...
[ Re Written ] [ Jangan lupa komen soalnya bikin author semangat nulisnya (*´ω`*) ]
URIE suntuk mengamati perubahan bocah yang ia berikan darahnya dengan serius, prosesnya cukup lama entah kenapa. Padahal biasanya cepat, Urie mulai berpikir bahwa ini akan gagal dan bocah tersebut akan mati
Pergerakan bocah tersebut berhenti dan mulai tenang, Urie tersenyum ketika kulit dan warna rambutnya berubah. Bocah tersebut mulai bangun dan duduk dihadapan Urie, ia membuka mulutnya dan bergumam sesuatu
"L-Lapar...aku lapar..." Urie tertawa keras melihat keberhasilannya, mengeluarkan mantel musim dingin ia membalut tubuh dingin bocah tersebut dengan mantel yang ia keluarkan
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
(Off topic tapi Tsarlentinna itu akun utama gw kiw kiw ayo mampir awokawok)
"Berdiri. Aku akan mengajarkan mu caranya berburu!" Anak tersebut mengangkat kepalanya menatap wajah cantik Urie dengan bingung namun tubuhnya bergerak sendiri mengikuti perintah Urie
Ia menyusul Urie dan berjalan disampingnya, tangan Urie reflek menggenggam tangan pucat anak tersebut takut akan hilang. Jika hilang bahaya sudah.
"Siapa namamu?" Urie bertanya memecahkan keheningan yang membuatnya gugup, anak tersebut tak menjawab. "A...aku tak tau..." Ah sial, haruskah ia beri nama? Hmm...karena anak ini adalah manusia pertama yang ia ubah menjadi iblis..
"Hm. Ingin ku beri nama?" Mata anak tersebut menyala menatap netra magenta Urie yang dimatanya penuh dengan kehangatan dan kasih sayang, Urie tak ingin mengakuinya tapi anak ini mengingatkan nya dengan teman masa kecilnya. Lemah dan tak berdaya, selalu mengikuti nya kemana pun ia pergi bagaikan anak bebek yang tersesat tak tau arah pulang.
Urie tersenyum hangat mengingat teman masa kecilnya, sayang anak tersebut sudah tewas karena penyakitnya. Padahal mereka baru saja berteman selama 3 tahun...
"Shinju... Mulai sekarang kau adalah Shinju." Mata Shinju menyala terang dan untuk pertama kalinya dalam hidupnya ia tersenyum lebar, hati Urie berdebar melihat senyuman Shinju.
'anak ini benar benar pencerminan dia! Membuat ku jantungan saja...'
"Dengar yah, kau harus mengikuti segala perintah ku. Karena aku yang menyelamatkan mu tentu saja" Shinju mengangguk kan kepalanya
"T-Tentu saja!! A-Aku akan membuktikan bahwa aku ini layak!!" Shinju...kau tak perlu membuktikan kelayakan mu- berdiri di samping ku saja sudah cukup!!
Mereka pergi ke sebuah desa yang ramai, Urie menyuruh Shinju untuk menunggu di hutan sementara ia akan mengambil 'makanan'.
Shinju menunggu kembalinya Urie sambil menggambar di tanah dengan batang kayu
"Shinju~! Aku membawa makanan!" Urie datang dengan 5 orang yang terikat oleh sesuatu, tangan mereka diikat oleh sebuah kabut hitam dan mulut mereka dibungkam oleh kain
Shinju memiringkan kepalanya kebingungan
"Mereka makanan?" Urie mengangguk kan kepalanya dan membuat 5 orang yang ia bawa berlutut
"Akan ku ajarkan dasar memburu yah!"
_____________
Prok prok prok!
"Shinju keren!! Tepat di jantung! Hebat!" Urie bertepuk tangan kesenangan saat melihat Shinju yang berhasil menguasai teknik darahnya, manipulasi cairan.
Urie tadi menginstruksikan Shinju untuk membidik targetnya yang sedang kabur tepat di jantung nya, ia hanya membantu nya membidik targetnya dan sisanya adalah Shinju
Ctak! Panah darah Shinju menembus dada manusia yang mencoba kabur dengan mudahnya dan bahkan panah darah tersebut membuat lubang di tanah.
"Nah kali ini akan lebih sulit! Bidik kepala mereka, di dahi! Tempat otak mereka berada!" Shinju mengangguk kepalanya dan menarik benang panahnya yang terbuat dari darah dan ia pun mulai memasuki mode fokus siap untuk melepaskan anak panah yang ia pegang
Urie menatap tajam salah satu korbannya
"Pergi." Wanita tersebut memekik ketakutan dan mulai berlari sekuat mungkin mencoba meloloskan diri dari arah pandangan Shinju
Namun sayang beribu sayang, Shinju bisa melihat tembus pandang. Mata Shinju menyala terang berwarna merah dan melepaskan anak panah yang ia pegang, anak panah tersebut melesat dengan cepat menembus pepohonan yang menghalanginya
Hit!
"Bagus!! Itu adalah yang terakhir!! Kerja bagus!! Nah ayo makan hasil buruan kita!!!"
(Graphic eating scene yang gk mau saya tulis)
Setelah memakan hasil buruan mereka Urie membawa Shinju ke desa untuk membeli pakaian dan kebutuhan yang lainnya.
"Nenek! Aku akan beli semuanya!!" Urie kaya ok? Dia merampok setiap desa yang ia bantai, tak kan ia membiarkan semua uang yang korbannya punya go to waste
"Baiklah!!" Mereka menyewa seseorang untuk membawa kan belanjaan mereka karena Urie tak bisa menggunakan teknik iblis nya diluar
Nenek tersebut tersenyum sumringah ketika dagangannya di beli oleh Urie, hmm...Ah sial Urie awalnya akan membantai desa ini setelah belanja tapi melihat nenek ini yang begitu senang membuat nya enggan.
Nenek tersebut dibantu oleh cucunya untuk membungkus pakaian yang dibeli oleh Urie, mereka berdua terlihat senang saat membungkus pakaian kedalam kotak spesial untuk pakaiannya. Apakah mereka sedang kesulitan? Padahal kimono yang mereka jual motifnya bagus dan kualitasnya juga tinggi
"Maaf untuk bertanya seperti ini, tapi apakah toko nenek tidak laris?..ku lihat dari luar tidak banyak yang masuk kesini" Cucunya mengangguk kepalanya
"Orang orang tak ingin membeli kimono yang dibuat oleh seorang nenek nenek, mereka bilang bahwa mereka takut dan jijik memakai kimono buatan nenek ku...sialan! Apa apaan pula! Mendengar perkataan itu membuat darah ku mendidih!!!" Gadis tersebut menggertak kan giginya
"Sudahlah Tomie, nenek membuat kimono sebagai hobi. Jadi tak perlu marah ok?" Urie mengerutkan keningnya wajahnya menunjukkan ekspresi jijik
"Ya ampun...bisa bisanya..." Screw this place, ia akan menyelamatkan kedua orang ini dan membantai desa ini. Melenyapkannya for good (kadang gk tau bahasa indonya)
Setalah itu mereka pergi meninggalkan desa tersebut, dihutan Urie memasukkan semua belanjaan yang dibeli dibantu oleh Shinju yang mood nya rusak karena perkataan Tomie...