[ Re Written ]
URIE Tersenyum menatap desa yang terlahap oleh si jago merah, ia duduk di dahan pohon sembari memainkan rambut gelapnya.
"Mmn...itu salah kalian~ siapa suruh durhaka sama nenek nenek...pfft-" Urie menutup mulutnya mencoba menahan tawanya namun situasi ini sungguh menggemaskan baginya
Pada akhirnya ia tertawa lepas, mungkin karena faktor umur dan dunia Urie mungkin sudah gila.
Di tempat lain....
Shinju sedang tersenyum senang ketika ia melihat banyak perhiasan dan aksesoris di hadapan matanya, Shinju diberikan banyak uang oleh Urie untuk membeli kebutuhan rumah.
Urie sebenarnya diberikan rumah tradisional oleh Muzan namun jarang ia pakai karena sering bepergian, namun karena sekarang ada Shinju ia berubah pikiran.
"Ah~ lihatlah emas emas ini...ihihi!! Aku ingin membeli semuanya" Shinju mengambil 3 kotak berisi perhiasan dan membayarnya sebelum pergi
Oh ya, shinju diberikan tas oleh Urie, ia tak tau untuk apa soalnya tas ini terlalu kecil untuk muat banyak. Namun akan ia coba, saat Shinju membuka tas selempang tersebut ia kaget karena isinya tak ada apa apa melainkan gelap seperti bayangan.
Ia mencoba memasukkan tangannya, ia tak merasakan dasarnya...Urie-sama memang hebat!!!
"Hm...mari kita lihat...piring..sumpit...mangkuk, gelas...tunggu- ini semua untuk apa?"
Sebagai iblis Shinju tentu saja tak makan memakai peralatan makan, tapi karena barang barang tersebut ada di daftar belanja ia akan membelinya...
Di sisi Urie
"Ah~ apakah nenek dan cucunya itu selamat? ~ aku lupa mengeluarkan mereka dari desa tersebut, Biarlah~" Urie melompat turun dan berbalik untuk berjalan pergi
Rambutnya tergerai dan mulai berubah warna menjadi putih mulai dari akar rambutnya hingga ke ujung, rambutnya dengan ajaib bergerak sendiri membentuk hairstyle yang baru.
Urie bersenandung ria berjalan jalan menikmati angin sepoi sepoi yang menerpa nya dengan lembut, sungguh hari yang damai dan indah. Ia harap tak akan hancur-SHRING!!
Urie melompat ke belakang ketika sebuah pedang hampir menebas lehernya, mendarat dengan sempurna ia melihat siapa yang berani menghunus kan pedangnya terhadap dirinya.
Rambut gelap panjang diikat, mata biru bagaikan lautan dalam, haori berbeda motif. Wow, ia bertemu giyuu.
"Wow~ apakah kau seorang hashira?~ kau terlihat cukup kuat~" Urie menyeringai dan berdiri menepis debu yang mengotori pakaiannya, Giyuu tak menjawab pertanyaan nya dan malah maju untuk melawannya
TRANG!!
Urie menahan tebasan dari katana milik Giyuu dengan kunainya, Urie tersenyum lebar ketika berdekatan dengan Giyuu. Ia bisa mencium aroma nya, sungguh wangi dan menggiurkan.
Ia mendorong giyuu mundur dan melompat ke arah nya mengganti senjatanya menjadi claymore, mengangkat pedang raksasa tersebut ia mengayunkan nya ke arah bawah dimana giyuu berasa
Mata giyuu melebar melihat senjata yang dipegang Urie berubah, tak memiliki kesempatan untuk menghindar ia terpaksa harus menahan dan mengalihkan arah serangan Urie
KRAK!!
PRANG!!Katana giyuu retak dan pecah ketika diadu dengan claymore Urie
Urie terkekeh melihat pedang giyuu yang patah dibawahnya, hei..ia kenal tatapan ini. Tatapan penuh keputus asaan. Tapi tidak akan seru jika Giyuu tewas diawal.
Melihat Urie yang berdiam diri dan tidak menyerangnya ia mengambil kesempatan ini untuk melarikan diri namun saat ia ingin berbalik Urie sudah berada di hadapan nya
Sungguh tinggi Urie sampai bayangannya menutupi Giyuu, dengan niatan jahil is mencengkram wajah Giyuu dan mengikat kedua tangannya dengan bayangannya
"Ah~ lihatlah tatapan mu itu~ penuh keputus asaan~ jika kau bertemu dengan oni lain..habislah sudah~ tulang tangan mu patah kan? Jangan disembunyikan dong~" Urie tertawa melihat wajah giyuu yang berubah menjadi pucat
Urie mengusap pipi mulus Giyuu dengan jarinya dan menggores pipi mulus tersebut dengan kukunya, alhasil pipi Giyuu mengeluarkan darah yang mengalir ke jari jemari Urie.
Melihat darah merah yang menggoda mengalir keluar dari luka gores giyuu senyuman Urie menjadi semakin lebar, ia menjilat jarinya yang berlumuran darah giyuu.
'Manis~!'
"Hmm~ karena aku baik...kau boleh pergi dengan hidup hidup~ teman teman mu datang tuh~" Urie mengekati wajah giyuu dan mengecup dahinya sebelum melambaikan tangannya menghilang ke dalam bayangan
Bayangan yang mengikat lengan giyuu pun menghilang, nafas giyuu menderu kakinya terasa lemas.
Bruk!
Ia terjatuh ke tanah, setelah sekian lamanya ia baru saja merasakan maut. Tapi...kenapa iblis tersebut tak membunuhnya..?
Drap drap drap!
"Tomioka-san! Apakah kau baik baik saja?! Dimana iblis itu?" Shinobu datang dengan tergesa gesa menanyai kondisi giyuu saat ini
"Aku...baik baik saja, kecuali kedua lengan ku.."
KAMU SEDANG MEMBACA
[Revisi] Darkness Devil 『Demon Slayer x Male Reader』
Teen FictionVestia Hilise, bocah yang aduhai membuat sakit kepala emaknya yang nilainya cuman bagus IPA sama B.Inggris dan juga seorang wibu ini, Ketimpa musibah . Dia tertiban pohon dan isekai kedalam anime yg kurang ia sukai, Demon Slayer. Sebagai iblis pula...