Vote nya jangan lupa ya bubb
Komen di setiap paragraf kalo bisaa
Selamat membaca
Semoga suka🌷
~~~
4.15 am
Rakha terbangun dari tidurnya, melirik ke jam kecil yang berada di atas nakas ternyata sudah masuk waktu sholat subuh. Rakha turun dari kasur untuk mengambil wudhu dan melaksanakan sholat nya.
Selepas sholat Rakha tidak melanjutkan tidur nya, ia memandangi bingkai yang tersimpan foto gadis kecil kesayangannya. dimana gadis itu berada? Apakah dia baik baik saja? Rakha merindukan nya.
"Maaf ala." gumam Rakha memeluk bingkai foto itu. Ia hanya bisa mengenang Mala melalui foto foto gadis kecil itu dan baju yang Mala beri sebagai hadiah ulang tahun Rakha. Walaupun sudah sangat tidak muat rakha tetap menyimpan nya, bahkan Rakha menyimpan nya di lemari kaca seukuran dengan baju itu yang tidak boleh di sentuh apalagi di buka oleh orang lain termasuk orang tuanya.
"pulang ala. Ata rindu." lirih Rakha yang mulai meneteskan air mata. Rakha rindu gadis kecil itu berceloteh tidak jelas, hidupnya terasa hampa saat tidak ada yang menjahilinya, siapa lagi kalau bukan gadis kecil itu. Rakha rindu semua tentang Mala.
Tak terasa sudah tiga puluh menit Rakha menghabiskan waktunya untuk menangis. Ia memutuskan untuk mandi untuk menenangkan pikirannya, bukannya Rakha sudah tidak memikirkan gadis kecil itu, tetapi ia malah bertemu perempuan yang sangat mirip dengan gadis kecil kesayangannya.
"Eh itu Rakha nya udah rapi, kalian berangkat bareng ya." ujar Nia, Meira Junia, bunda Rakha.
Rakha yang masih berada di tangga menghentikan langkahnya. Ia masih kaget. Gadis itu? Gadis kecil kesayangannya? Mala? Bagaimana bisa?
"M-mala?" Panggil Rakha terbata bata.
Rakha berlari menghampiri Mala yang sedang menatapnya. Rakha merentangkan tangan untuk memeluk tubuh mungil Mala yang masih sama seperti dulu, Mala tetap lucu, tetap cantik bahkan lebih cantik, dan selalu menggemaskan.
"Dia siapa, tan?" Tanya Mala pada Nia sambil menunjuk Rakha menggunakan telunjuk nya.
Rakha menghentikan langkahnya dan menatap Mala datar. gadis kecil ku sedang bergurau -batin Rakha.
"Ini Rakha, mal, anak pertama Tante, ayo kenalan." balas Nia tersenyum lalu mengambil tangan anaknya dan Mala, menyatukan tangan mereka menjadi satu seperti yang Rakha lakukan sebelum mereka berpisah.
"Kenalan? Kita sudah lama kenal bun, bunda juga yang kenalin kita dulu." ujar Rakha dengan tatapan bertanya kepada ibunda tercinta nya. Buna aja ni yang di cinta? Auna ga? Wah liat aja kau kha aku bikin sad end nya hahahha #ketawa jahat auna.
Nia menginjak kaki Rakha dengan matanya yang melotot saat Rakha asal ceplos, tidak tau saja dia apa yang terjadi pada Mala. Jika Rakha tau pasti ia akan syok berat. Hayolo Rakh nanti jadi sadboy lagi wkwk.
Rakha yang mengerti bahasa isyarat buna nya segera mengulurkan tangannya "Rakha." ujar Rakha memperkenalkan diri, walaupun mungkin Mala sudah mengenal nya sejak umur tiga tahun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cerita Kita (?)
Teen FictionRaden Rakha Permana, laki-laki yang sejak tumbuh dewasa tidak pernah merasakan bahagia. Bukan, ia bukan tidak merasakan bahagia karena keluarganya. Ia ditinggal oleh gadis kecil yang dahulu selalu membuat nya merasakan kebahagiaan. Ntah kemana pergi...