• menyebalkan •

406 31 1
                                    

H
A
P
P
Y

R
E
A
D
I
N
G

•••

Mau kita beli seisi dunia pun, kita ga akan bisa beli hatinya kalau bukan kita yang dia mau.

•••

"Wtf?!" Pekik Mala membulatkan matanya.

Mala turun dari tempat tidur nya dan keluar kamar menuju kamar Rakha. Mulai dari mengetuk pintu dengan tidak sabaran, menggerutu tidak jelas dan menghentak kan kaki saat menuju kamar Rakha sudah Mala lakukan, tetapi laki-laki itu tak kunjung keluar.

Tok tok tok

"WOI RAKHA, BUKA PINTUNYA!" teriak Mala sembari menggedor pintu kamar Rakha. Sudah seperti tukang tagih hutang itu ah apalah aku lupa namanya.

~~~

Nia merasa tidurnya terganggu seperti ada sesuatu yang bertengger di pinggang rampingnya. Ah, dewa---suaminya itu sedang tertidur nyenyak dengan memeluk sang istri. Nia menatap lekat wajah polos dewa yang masih sibuk dengan mimpinya.

Tidak berlangsung lama karena Nia mendengar suara berisik, hmm suara yang familiar, seperti pintu yang di ketuk, atau suara yang lain? Ya kali ada maling di perumahan, eh bisa jadi sih emm tapi ga tau juga.

"Mas..." cicit Nia menepuk pipi sang cuamiw, tubuhnya sudah bergetar ketakutan.

"Hm?" Tanya dewa yang masih setengah tidur.

"Mas, aku takut." ujar Nia yang berusaha untuk tidak mengeluarkan air mata nya.

"Takut kenapa, hm? Masih malem ini, lanjut tidur aja." ujar dewa memeluk erat Nia, mengecup kening sang istri lalu mengelus rambut Nia.

"Tadi aku denger ada suara berisik di luar, takut ada maling." ujar Nia.

"Masa ada maling sih, kita kan tinggal di perumahan lagi pula kan ada satpam yang jaga di rumah kita." balas dewa.

"Bener ih mas, kita cek aja yuk."

"Hm."

Dewa dan nia keluar dari kamarnya dengan ketakutan, ralat hanya Nia yang ketakutan. Ia berjalan di belakang belakang dewa. Berlindung di sana. Dengan menggenggam ujung kaos dewa.

"Jangan takut, ada saya." ujar dewa menarik Nia menjadi berada di sampingnya. Nia menenggelamkan wajahnya di dada suaminya saking takutnya.

"Suaranya dari lantai atas, di area kamar Rakha sama Mala." ujar Nia pelan yang masih bersandar pada suaminya. Uuhh manjanya buna Nia 🥰👉🏻👈🏻.

Mereka menaiki tangga ke kamar Rakha yang terletak di lantai dua dengan pelan, sangat pelan sehingga tidak menimbulkan suara, ya hanya suara napas saja, mungkin.

"DALAM HITUNGAN TIGA LO GA BUKA PINTU, GUE DOB--" teriak orang misterius itu di depan pintu kamar Rakha.

"Lho Mala?" Beo Nia. Ya benar orang misterius itu adalah Mala.

Cerita Kita (?)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang