Junkyu menatap dirinya di cermin dengan tatapan kosong, ia mengingat kejadian yang menimpanya kemarin.
"Memang sepertinya aku yang berlebihan, ruto sudah biasa seperti itu" ujarnya meyakinkan diri sendiri, lalu menatap cermin kembali.
Otaknya kembali merekam adegan per adegan seperti kaset rusat, bagaimana anaknya mengecup lehernya dengan basah, mengusap pinggangnya, membelai wajahnya.
Itu sangat menggairah-
Plak!!!
Lelaki dewasa itu menampar pipinya pelan, ia menelan ludahnya gugup, bola matanya tak berhenti bergerak.
"Sadarlah Kim junkyu"
Klek!
"Pa, sudah siap?" Junkyu segera menoleh ke arah pintu terdapat haruto, anaknya yang sudah rapih menggunakan seragamnya, anaknya sangat tampan hari ini.
Kemana saja junkyu hingga tak menyadari bahwa ia memiliki anak setampan ini.
"Pa?"
"O-oh papa sudah siap, ayo berangkat"
🩸🩸🩸
"Ruto, pelan pelan sayang"
Junkyu menatap haruto yang kini tengah menyetir dengan pelan, hari ini haruto ingin mengendarai mobil sebagai hadiah karena ia sudah mendapat nilai tinggi. Awalnya junkyu tak memperbolehkannya, tetapi entah hal ada badai apa, tiba tiba haruto merengek dengan begitu lucu.
Anaknya yang dingin seperti kutub utara ini merengek. Rasanya ingin junkyu abadikan menggunakan kamera profesional.
Karena tak tahan dengan kelucuan itu, junkyu akhirnya memperbolehkan haruto mengendarai mobilnya.
"Ruto pegang stirnya dengan tangan dua" bentaknya, lalu memegang tangan anaknya yang tidak memegang kemudi untuk memegangnya, sesekali melihat ke arah jalan, takut jika ada sesuatu lewat dan haruto tidak dapat mengendalikan mobilnya.
Haruto berdecak kesal melihat papanya begitu dramatis, ia hanya membawa sebuah mobil bukan pesawat. Dengan cepat ia membalikan tangan junkyu menggenggam sela sela jari junkyu.
Cup
"Aku sudah ahli mengendarai mobil" haruto mengecup punggung tangan ayahnya. Lalu kembali fokus mengendarai mobil.
tubuh junkyu membeku, Jantungnya berdetak dengan kencang, wajahnya kini terasa panas, lagi lagi menatap anaknya yang sedang mengemudi dengan satu tangan, tatapannya beralih ke arah tangannya yang di genggam.
Sangat cocok.
Lalu ia membalas genggaman haruto, tersenyum tipis kala anaknya mengelus punggung tangannya.
Tunggu, tadi anaknya bilang apa?
Ahli mengendarai mobil?
Junkyu melepas genggamannya tangan mereka dan langsung menarik telinga anaknya.
"Kamu sering balapan ya?"
"Akhh"
🩸🩸🩸
Haruto menatap sinis orang orang yang melihat ayahnya kagum, selama ia bersekolah disini tak pernah ia bawa ayahnya, ia selalu sibuk bekerja dan tak sempat, dan yang selalu hadir adalah irene neneknya.
Pemuda itu membukakan pintu ruang guru dan mempersilahkan ayahnya untuk masuk terlebih dahulu.
"Oh haruto, kamu bawa ayahmu" ucap wali kelas haruto, Daesung sonsaengnim.
"Ah iya, perkenalan saya Kim Junkyu" guru tersebut tak membalas ucapan junkyu dan hanya menatapnya terkagum kagum.
"Sonsaengnim, ayahku pegal jika berdiri terus menerus" tegur haruto kesal melihat gurunya menatap ayahnya seperti itu. Daesung hanya tertawa canggung mendapati kebodohan melihat orang tua anak muridnya sendiri.

YOU ARE READING
Demon Love
FantasiJunkyu yang kehilangan anak semata wayangnya, kini mendapati seorang anak lelaki yang wajahnya sangat mirip dengan anaknya. FANTASY BXB 🔞🔞🔞 HARUKYU