Demon Love

VIII

Cahaya mentari menganggu tidurnya kedua anak adam yang sedang mencari kehangatan satu sama lain.

Haruto menatap Junkyu dalam diam, masih tak habis fikir nafsu menghilangkan akal pikirannya. Tidak bisa ia perkirakan bahwa akhirnya akan seperti ini. Semua rencana yang telah ia buat hancur hanya karena desahan pria dihadapannya.

Brengsek.

Namun ia tak bisa membenci pria yang sedang tertidur lelap dengan bibir ranum yang terbuka kecil dan pipi kirinya yang tertekan oleh bantal. Haruto mengehela nafas kasar kasar, ia tidak mungkin mengakui bahwa selama ini dirinya adalah orang dewasa bahkan bukan manusia.

Bagaimana jika Junkyu mengetahui hal itu, bagaimana jika Junkyu menatapnya dengan tatapan jijik, dan bagaimana jika Junkyu meninggalkannya sendiri.

Tunggu, buat apa ia resah, ia adalah seorang pangeran iblis, ia adalah calon penguasa neraka abadi. Tidak ada seorangpun yang dapat menghalanginya dan membantahnya.

Jika Junkyu tidak menginginkannya, membencinya, bahkan meninggalkannya.

Akan ia paksa untuk terus disampingnya bagaimanapun itu, walaupun memakai cara liciknya, akan Haruto lakukan.

....

Junkyu memotong daun bawang dengan telaten, ia mencoba fokus walaupun kadang tidak bisa, semua ingatan tentang semalam masih terngiang jelas.

Apakah ia seorang pendosa?

Apakah dosanya akan diampuni?

Malam itu, haruto memasukkan-

Tunggu, anak itu, apakah ia semalam memakai pengaman?

Junkyu menutup mulutnya terkejut, nafasnya memburu, tubuhnya gemetar hebat. Perlahan jemarinya menyentuh perutnya.

Ia menutup kedua matanya erat erat, setetes keringat muncul di pelipisnya, ia tak ingin kejadian bertahun tahun lalu terulang. Ia tak ingin di kucilkan, ia tak ingin dipandang sebelah mata, ia tak ingin dimaki oleh semua orang atas perlakuan yang bukan kehendaknya.

Dan ia tak ingin Haruto meninggalkannya karena ia hamil.

Satu-satunya lelaki yang bisa andalkan hanya anaknya, tak ada satupun lagi, bagaimana jika Haruto pergi meninggalkannya setelah tau ia mengandung anaknya.

Ayahnya mengandung anaknya.

Tidak, tidak, tidak, apapun yang terjadi, jika benih lelaki itu tumbuh tidak ada yang boleh tahu, begitupun Haruto.

.....

"Bisakah Ibu berhenti memukul diriku?!" Bentak Haruto pada ibunya. Chaerin menatap Haruto marah, kedua matanya sedikit memerah membuktikan bahwa dirinya terlihat marah.

"Bagaimana bisa kau bersetubuh dengan dia, dan kau, kau tidak memakai pengaman!!!" Sentak Chaerin kesal.

Perlu diketahui sperma dari seorang iblis sangatlah dahsyat, bahkan tanpa menunggu seminggu, kehamilan bisa saja muncul begitu saja. Jika seorang manusia tengah mengandung seorang anak iblis, manusia itu tidak akan menyadarinya, karena sang ayah yaitu iblis dapat mengatur kapan bayi itu dapat lahir, bahkan dalam 1 bulan pun, sang bayi dapat keluar dengan sempurna.

Namun jika hal itu terjadi dunia akan gempar, dan karena itulah manusia tidak akan mengetahui bahwa anak yang tengah ia kandung adalah anak seorang iblis.

"Aku memang berniat menghamilinya" ujar Haruto tenang. Sang ibu terdiam, menatap anaknya serius.

"Aku bersungguh-sungguh menjadikannya milikku, walaupun butub waktu yang lama ataupun sangat lama aku akan tetap menjadikannya milikku"

Chaerin tersenyum tipis, lalu memeluk putranya "Aku tidak akan menghalangi jalanmu nak, berjuanglah, anakmu akan segera hadir"

Mata Haruto membelalakkan, tak ia sangka akan secepat ini.

"Junkyu hamil?" Tanya Haruto, Chaerin terdiam menatap anaknya "Aku belum tau pasti, namun aku memiliki firasat itu, jagalah Junkyu, agar dia tak mendekat"

'Dia?' Alis Haruto mengkerut heran.

Chaerin menghela nafas berat, "Dia sudah mengetahui kau berada di dunia, jadi kumohon jaga Junkyu. Ibu akan tahan dia semampu Ibu"

Putra Iblis itu menggeram marah, sesuatu hal yang besar akan terjadi bila wanita gila itu sudah ikut campur.

Ya, Wanita yang Haruto maksud adalah Minji.

.....

Hewwoowwww aku datangggg guysssss

Sorry, dikittt bangett cuman 550 words kekkk, apa bolehh sedikit ituuuu.

Aku bakal nulis lebih giat lagiii yaa.

Thanks guyss and love u

See uuuu