Prolog

93 26 23
                                    

Assalamualaikum.....
بسم الله الر حمن الر حيم
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلىَ مُحَمَّدٍ وَعَلىَ آلِ مُحَمَّدٍ
(Allâhumma shalli 'alâ Muhammadin wa 'alâ âli Muhammad)

Gimana kabarnya?! Semoga sehat selalu ya✨❤️
Kalau ada typo atau kesalahan lain tandain ya biar mine koreksi..
Jangan lupa follow sama vote ya

Happy Reading❤️

-

--00.Prolog

Angin semilir senja menerpa tirai dijendela kamar Ratu. Dirinya menatap sendu langit sore, rasanya kenapa seperti ada yang mengganjal pada hatinya?

"Rafa gue telepon kenapa gak diangkat mulu sih, dichat juga gak dibales tu orang tiba-tiba ngilang," kesal Ratu yang sepertinya ia sedang berbicara pada dirinya sendiri.

"Cowok brengsek, ngasih harapan palsu. Dateng tiba-tiba pergi." Ratu sangat kesal pada lelaki yang bernama Rafa, pasalnya Rafa telah berjanji untuk mengenalkan Ratu pada orang tuanya dan melanjutkannya ke jenjang yang lebih serius. Namun, sampai saat ini tidak ada tanda-tanda kemunculan bahwa Rafa memang serius pada Ratu.

"Kalo gini ceritanya gimana gue ngomong ke Bunda, mana bunda dah nunggu lagi. Arrgh!" Ratu mengepalkan tangannya, dirinya benar-benar kesal dengan Rafa, setelah ia memuji-muji Rafa di depan kedua orang tuanya tiba-tiba lelaki itu pergi tanpa kabar.

"Gue takut dijodohin kalo gini, gue gak mau gue mau jalan hidup sendiri," lirih Ratu yang kini telah frustasi dengan sikap tak bertanggung jawab pacarnya itu.

"Pacaran emang gak guna! Coba aja gue gak usah tertarik sama yang gituan pasti gak bakal kayak gini."

Ckleeeek

Suara pintu terbuka langsung terdengar di indra pendengaran Ratu, ah mungkin itu bundanya.

"Ratu, kamu ngapain nak? Teriak-teriak gitu berisik ke bawah ganggu yang lain," ucap wanita paruh baya sambil mengintip ke dalam kamar, yang ternyata ber notabene Bunda Ratu.

"Gak ada bun, cuma lagi kesel aja. Kan, kalau teriak tuh rasanya seketika plong gitu, bunda juga pernah mungkin?" timpal Ratu dengan kekehan kecil diakhirnya.

"Hmm iya sih tapi kamu salah tempat, kalau bunda dlu tuh ditempat sepi." Bunda yang awalnya hanya berdiri di depan pintu kini datang menghampiri Ratu.

"Emang lagi kesel sama siapa? Kok sampe teriak-teriak gitu?" tanya bunda dengan lembut agar anaknya itu tidak tersinggung

"Bun, kalau Ratu cerita jangan marah ya?" Bukannya menjawab Ratu kembali bertanya sambil melilitkan jari tangan nya itu karena gugup.

"Emang ada apa sih? Yaudah cerita aja mungkin dapet solusi kan?!" jawab bunda nya dengan antusias.

Bunda nya seperti sangat bersemangat, justru membuat Ratu semakin yakin jikalau bundanya tahu pasti sangat kecewa dengan dirinya.

"Eumm itu bun, Ratu dighosting Rafa. Kayaknya Rafa emang dari awal gak serius sama Ratu," jelas Ratu sambil menundukkan wajahnya

Mata Bunda terbelalak mendengar hal itu, apa-apaan ini? Rafa yang terlihat sangat baik ternyata bisa bermuka dua seperti ini. Awalnya dirinya kurang setuju jika Ratu bersama Rafa, tapi karena ucapan manis Ratu membuat dirinya percaya dan akhirnya dirinya tidak sabar untuk menjadikan Rafa sebagai menantu nya, tapi mengetahui sifatnya yang tidak bertanggung jawab membuat dirinya ikut kesal dengan Rafa.

"Tuh, kan, Bunda bilang, coba dari awal kamu gak pacaran pasti gak akan kayak gini. Kalau memang dia cowok yang bener pasti dia gak akan membawamu ke jalan yang salah. Pantas aja bunda gak mau kalian pacaran, liat aja sekarang dia ninggalin kamu," jelas bunda dengan nada yang sedikit ditinggikan.

"Maaf bun, Ratu emang salah Ratu khilaf." Ratu masih saja menundukkan kepalanya, ia belum berani menatap bunda nya itu

"Kalau berita ini sampai ke ayah kamu mau apa hm?" tanya bunda.

"Ratu gak tau bun ...."

"Bunda gak mau tau, sebelum ayah kamu tahu tentang ini kamu harus meyakinkan bunda bahwa akan ada laki laki yang datang menemui ayahmu," tegas bunda dengan penekanan.

"Bun tapi Ratu itu cewek, gak seharusnya Ratu yang ngajak cowok."

"Ubah diri kamu, intropeksi, dengan begitu tanpa kamu melakukan hal seperti tadi, Insyaallah laki-laki akan datang kepadamu. Mungkin hal ini anggap saja balasan atas semua perbuatanmu," jelas bunda.

Ya memang Ratu bukanlah seseorang yang begitu paham akan agama, tapi dirinya juga bukanlah seorang awam. Hanya saja sebelum bertindak ia tidak mengingat apa-apa yang ada di dalam agama nya. Atau terbilang Ratu itu anak yang bandel, saat ini dirinya jauh dengan sang pencipta. Bahkan untuk berdoa saja mungkin sudah sangat lama ia tinggalkan.

"Bunda tidak meminta kamu untuk melamar seorang laki-laki, tapi buktikanlah bahwa dengan perubahanmu buatlah lauhul mahfudzmu mendekat."

Ratu semakin merenung, di pikirannya benar juga mungkin inilah balasan atas semua perbuatannya. Sekarang ia malah dipermainkan oleh seorang lelaki yang sangat ia cintai setelah ayahnya.

Rasanya sangat sulit membuang perasaan cintanya pada Rafa, mungkin karena sudah termakan kata-kata yang Rafa berikan padanya. Dirinya masih tak menyangka atas takdir yang ia terima.

Tasikmalaya, 14 oct 23
Revisi: 18 Okt 24

<TO BE CONTINUE>

Udaah prolog nya segini ae dlu ya
Semoga suka deh, ah ya menurut aku ini agak sulit dipahami rangkaian kata nya tapi kalau bacanya teliti paham kok insyaallah

Suka sama cerita ini? Janlup flow sama vote ya! Tuh tanda bintang dipojok kiri!

Jangan mandang angka ya:)
Kamu baca sama vote nambah kok!

Kalau ada yang gak enak dibaca koreksi aja ya!

See u next chap!
-Mine

Mas Lauhul Mahfudz, Tunggu Aku! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang