Makam

54 2 20
                                        

Hellow KAMILA
Update Minggu biar kalian ga bosen 💃
Vote komen sebelum membaca














Selesai mengambil ijazah dan sedikit berdebat, akhirnya mereka sampai pada TPU. Tempat dimana almarhum Melisa dimakamkan.

Dada mereka bertiga seolah dihimpit dari kedua sisi, rasanya sesak sekali harus melihat Lauren menangis hingga sesenggukan.

"Mel, hidup lagi yok, katanya mau wisuda bareng, mau daftar di UGM bareng, mana janji, lo!?" Kata-kata yang menyayat hati keluar begitu saja dari mulut kecil Lauren, Alan, Arka dan Zidan menutup matanya rapat-rapat, menghalau air mata yang ingin jatuh.

Rasanya begitu menyakitkan harus melihat sahabat perempuannya ini terus bersedih.

Alan menghela nafas, kemudian berjongkok arah samping Lauren. "Ren, ikhlasin Melisa, biarin dia tenang disana."

Lauren menaikkan pandangannya. "Gimana caranya gue, bisa ikhlasin dia, Lan!, Dia yang selalu ada buat gue, dan sekarang dia harus mati dalam keadaan menyukai orang sebrengsek Jordan!!!"

*****


"Mel, maafin gue." ucapnya dengan suara serak.

“andai aja waktu itu gue tau kalau lo sakit”

Jordan mengelus batu nisan bertuliskan Melisa Lavendra. Jordan tidak dapat membendung air matanya, setiap kali mengingat kejadian di hidup terakhir Melisa, ia selalu dihantui rasa bersalah.

“Mel, lo udah tenang disana kan? Datang dimimpi gue Mel, gue mau ketemu lo” Jordan kembali berbicara sendiri.

“Dunia nggak adil ya Mel, kita sudah dipisahkan, sebelum dipersatukan.”

Jordan mengambil Ijazah yang bertuliskan nama Melisa disana. Kenangan-kenangan mulai terputar dalan pikiran Jordan, meskipun sudah cukup lama Melisa pergi, ia masih belum bisa melupakan.

“Ijazah lo Mel, nilainya bagus-bagus, pasti lo belajar rajin banget, ya?” Jordan tertawa hambar.

Cukup lama Jordan berada di makam Melisa. Anak itu menarik napas panjang, lalu menghamburkannya secara perlahan, ia tatap lekat makam Melisa, orang yang pernah menjadi bagian penting dalam hidupnya.

“gue pamit ya Mel, jangan lupa datang ke mimpi gue, gue kangen” setelah mengatakan itu, Jordan langsung saja beranjak pergi, namun sebelum pergi, ia sempatkan diri untuk memberikan buket bunga.

Setelah meletakkan buket bunga, Jordan langsung beranjak dari posisinya dan menatap lekat makam Melisa sebelum akhirnya pergi dari sana.

Masih diarea TPU, setelah Jordan pergi dari makam Melisa, tanpa disengaja ia bertemu dengan Lauren, ternyata Lauren belum pulang bersama dengan yang lain.

"Lauren" panggil Jordan.

Sebagai balasannya Lauren tertawa hambar.

"Nggak usah banyak drama deh lo" ucap Lauren.

"Drama? maksud lo apa?"

"Seandainya Melisa nggak kenal sama lo, mungkin dia masih ada di dunia ini" kata Lauren dengan penuh emosi.

"Semenjak dia kenal sama manusia brengsek kayak lo, hidup dia jadi sengsara"

Jordan hanya terdiam. Ia merasa bersalah atas semua yang terjadi pada Melisa.

"Iya gue emang cowo brengsek" dengan nada bersalah.

"Baru nyadar lo" kata Lauren sembari tertawa hambar.

"Mana ada ketua geng motor yang brengsek kayak lo" Hina Lauren.

Arka yang tak sengaja mendengar keributan dari luar ia pun segera menghampiri mereka. Ah apakah Arka juga memilih untuk tinggal seperti Lauren, atau Arka hanya khawatir dengan Lauren yang akhir-akhir ini sikapnya telah berubah total.

"Cukup Lauren. Melisa meninggal itu karena udah takdir. Nggak sepenuhnya ini salah Jordan" tegur Arka.

"Lo mikir nggak si. Yang buat Melisa menderita siapa? Yang buat dia kena penyakit siapa?"

"Lo banyak berubah sekarang. Lauren yang gue kenal nggak kayak gini"

Lauren tertawa hambar.

"Lo berdua sama aja. Sama-sama brengsek". ucap Lauren kemudian ia pergi meninggalkan Jordan dan Arka.

Arka yang hendak menghampiri Lauren pun segera cegah oleh Jordan. "Biarin dia sendirian dulu."

"Bos?"

Tidak mendapatkan jawaban dari Jordan, Arka menghempaskan kasar tangannya agar terlepas dari cengkraman Jordan. Segera menaikkan motor ninja hitamnya dan menyusul Lauren.

Melihat kepergian sahabatnya Jordan menarik nafas panjang dan menghembuskannya secara perlahan.

"Semuanya berubah semenjak kepergian lo, Melisa."

Bersambung......




Mari kita tutup dengan kesedihan (⁠╥⁠﹏⁠╥⁠)
Huhu siapa yang kangen Melisa komen komen.
Vote komen jangan lupa, karena itu sumber keniatan kami wkwk.

⚠️INI ADALAH UPDATE TERAKHIR SEBELUM KAMI (MAMI LARA) MEMILIH UNTUK HIATUS SELAMA KURANG LEBIH DUA MINGGU KEDEPANNYA DIKARENAKAN KESIBUKAN DI REAL LIFE⚠️

Ada apa dengan Jogja?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang