(15) : Pilih Gue

1.7K 173 14
                                    

Nayla sebelumnya pernah berpikir bagaimana jika sosok mama kandung Gavin muncul dan kemungkinan Gavin akan kembali ke pelukan sang mama kandung serta melupakan dirinya, terasa sakit bagi Nayla yang bahkan tak memiliki hubungan apapun dengan si kecil. Hari ini sepertinya adalah hari yang tak ingin Nayla ingat sama sekali, Gio mengajaknya bertemu dan papa kandung dari Gavin ini membicarakan sesuatu yang sangat serius yaitu tentang Dila. Nayla menekan kedua bibir usai mendengar cerita Gio, Dila kembali, Gavin telah bertemu dengan si mama kandung namun kenapa Gio terlihat gelisah?

"Nay" panggil Gio.

"Ya?" Nayla menaikkan alis.

"Gue.. harap niat lo nerima lamaran gue ga berubah" ujar Gio, Nayla menatapnya bingung.

"Kenapa.. kenapa lo ngomong gitu? Mama kandung Gavin udah balik, bukannya ini waktu lo baikan sama dia? Gavin pasti seneng, kan?" Gumam si perempuan.

"Engga, Gavin sama sekali ga senang kayak yang lo pikirin. He's happy to meet his real mother but he's stuck with you, dia tetep pengen lo yang jadi mama-nya" Gio berucap dengan ekspresi serius, Nayla merasa ada rasa senang muncul di rongga dada mendengar ucapan Gio namun ia tetap tak tenang.

"Gio, sekalipun Gavin ga suka sama dia, Dila itu mama kandung Gavin jadi udah sepantasnya lo baikan sama dia" Nayla berujar pelan, tak terlalu niat padahal.

"Gue juga pengen gitu, pengen baikan sama Dila tapi gue gabisa" sahut Gio.

"Why?" Bingung Nayla.

"Terlepas dari apa yang dia lakuin ke Gavin dulu, gue udah lepasin dia sepenuhnya sejak 10 tahun lalu.. gue gamau nahan dia kalo dia ga ada niat buat netap disisi gue, she's free woman and i let her be herself. Lagian gue.."

Gio menggantungkan kalimat-nya, ia menatap Nayla sejenak dengan tatapan yang tak terbaca membuat si wanita kebingungan. Gio menarik nafas panjang, berusaha merilekskan diri dari rasa gugup yang tiba-tiba datang menyerbu dirinya. Ayolah Gio, katakan kalau kau menyukainya dan jadikan dia sebagai istrimu atau kau tak akan pernah bisa memiliki sosok ini selamanya! Ingatlah bahwa, sepupu-mu Naren juga mengincar wanita ini. Gio kembali menarik nafas panjang.

"Gio, lo gapapa?" Nayla bertanya pelan, mendadak ia khawatir akan ekspresi tak biasa yang terlihat di wajah tampan pria itu.

"Pilih gue ya, Nay? Pilih gue buat jadi suami lo, jangan pilih laki-laki lain"

Nayla mematung seketika.

💙💙💙

Dila termenung diam menatap ke meja di depannya, Naren datang dari arah dapur membawa 2 minuman kaleng dan duduk di sofa seberang Dila. Ia meneguk minuman kaleng-nya, bersandar nyaman di sofa dengan retina yang menatap Dila.

"Are you okay, La?" Naren bertanya.

"Not really.." jawab Dila menggeleng.

"Kenapa? By the way.. how's your feelings after you meet them?" Naren kembali bertanya, ia ingin tahu apa yang Dila rasakan setelah bertemu dengan Gio si mantan kekasih sekaligus putra kandungnya.

"Gue.. gue ngerasa bodoh, Ren" gumam Dila. Naren tak menyahut, dia hanya akan diam mendengarkan Dila mengeluarkan semua yang ia rasakan.

"Gue jahat banget ga sih, sama anak gue sendiri? Gue udah buang dia, ga pernah nyentuh dia dari bayi dan sekarang gue rasanya pengen meluk dia.. how stupid i am" Dila menundukkan kepala.

CHOISE [On Going-Slow Update]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang