𝐆𝐚𝐝𝐢𝐬 𝐤𝐞𝐜𝐢𝐥|00|

1.5K 180 8
                                    

──

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

── .✦

"Ibu! Ibu!" seorang gadis kecil berlari menghampiri ibunya dengan napas tersengal-sengal.

"Putri kecilku..." wanita tersebut tersenyum lembut dan mencium pipi putrinya dengan penuh kasih sayang.

"Ibu! tadi ada seorang pria berambut hitam datang ke sini mencari Ibu!" ujar sang anak dengan mata yang berbinar-binar karena penasaran.

"Seorang pria berambut hitam?" tanya sang ibu dengan alis terangkat.

"Iya, matanya berwarna merah seperti darah! mengerikan!" jelas gadis tersebut sambil berlagak seolah-olah sedang ketakutan.

"Rambut hitam dan mata merah seperti darah..." gumam sang ibu, terlihat berpikir keras.

"Apa dia mengatakan sesuatu padamu?" tanya sang ibu lagi, kali ini dengan nada yang lebih serius.

"Tidak ada, hanya saja dia mengatakan aku mirip sekali dengan Ibu!" jawab gadis itu sambil mengernyitkan dahinya.

"Syukurlah dia tidak mengatakan apapun kepadamu." ujar sang ibu sambil menghela napas panjang, terlihat lega.

"Memang dia siapa, Ibu?" tanya sang gadis dengan penasaran, matanya menatap ibunya dengan penuh harap.

"Dia bukan siapa-siapa. Sudahlah, lebih baik kita pulang sekarang." ujar sang ibu, mencoba tersenyum meski jelas terlihat ada sesuatu yang disembunyikannya.

"Baik, Ibu!" gadis itu mengikuti ibunya pulang ke rumah mereka, meski hatinya penuh dengan pertanyaan.

⊹Keesokan Harinya⊹

"(Name), kemarilah..." panggil sang ibu.

"Ya, ada apa, Ibu?" tanya (Name) sambil berlari kecil menghampiri ibunya.

"Ibu membelikanmu sesuatu." Ibumu mengeluarkan sebuah kotak kecil dari sakunya dan membuka isinya, memperlihatkan sebuah kalung perak dengan liontin berbentuk bintang.

"Cantik sekali! apa itu untukku?" mata (Name) berbinar-binar melihat kalung tersebut.

"Tentu saja, untukmu, putriku." jawab Ibumu sambil tersenyum.

"Aku menyukainya, Ibu! terima kasih." (Name) melompat kegirangan dan memeluk ibunya erat.

Tok tok tok

"Huh? Iya, tunggu sebentar!" Ibumu meninggalkanmu sendiri di ruang tengah dan menghampiri pintu depan rumahmu.

'Ibu berbicara dengan siapa?' pikir (Name) penasaran.

Kau mengikuti ibumu dengan hati-hati, mengintip dari balik pintu siapa orang yang sedang berbicara dengan ibumu.

'Itu pria yang kemarin berbicara denganku!' pikir (Name) terkejut.

"Kumohon, dia pasti belum siap mengetahui siapa dirimu." ucap ibumu dengan nada memohon kepada pria itu.

"Aku tahu tentang hal itu. Setidaknya kembalilah bersamaku dan bawa dia." jawab pria itu dengan nada tegas.

"Kau tidak kasihan kepadanya, Sella? Dia tumbuh tanpa sosok seorang ayah." lanjutnya lagi, kali ini dengan nada lebih lembut.

"Ugh... baiklah, aku akan bicara dengannya." Ibumu berbalik dan menatapmu yang sedang mengintip percakapannya dengan pria misterius itu.

"(Name)..." Ibumu menatapmu dengan tatapan sedih dan penuh penyesalan.

"Putri kecilku, kau ingin ikut dengan Ibu?" tanya ibumu sambil berjongkok, menyamakan tinggi badannya denganmu.

"Hmph, ya! aku ingin ikut dengan Ibu." jawab (Name) dengan semangat meski sedikit bingung.

"Baiklah, ayo ikut Ibu bersiap-siap." ucap Ibumu sambil mengelus kepalamu pelan, mencoba menenangkan kegelisahanmu.

"Iya, Ibu!" Kau mengikuti Ibumu dari belakang, masih merasa ada yang aneh.

Time Skip

"Kami sudah siap, ayo kita pergi." ujar Ibumu kepada pria yang berada di hadapannya.

"Hm... baiklah, ayo pergi." ajak pria tersebut dengan nada tegas.

Kau menatap pria tersebut dengan bingung, 'sebenarnya siapa dia?' pikir (Name).

"Ibu..." kau memanggilnya dengan pelan, hati-hati agar tidak membuatnya marah.

"Iya, putriku, ada apa?" Ibumu menatapmu dengan kebingungan.

"Dia siapa, Ibu?" tanyamu, suaramu bergetar sedikit.

"Dia... dia ayahmu, (Name)." Ibumu menjawab pertanyaanmu dengan ragu-ragu, matanya menghindari tatapanmu.

"Ayah? Ayahku?! Wah, aku memiliki seorang ayah seperti teman-temanku?" (Name) melompat-lompat kegirangan, hampir tidak percaya dengan apa yang didengarnya.

"Ah iya, kau memiliki ayah juga." Ibumu mencoba tersenyum meski jelas terlihat ada kesedihan di matanya.

"Ayah! Ayah!" ucapmu sambil menarik tangan pria tersebut, tidak sabar untuk mengenalnya lebih jauh.

"Ada apa?" ucap pria itu menatapmu dengan bingung, namun ada kelembutan di matanya.

"Apa kau benar ayahku?" tanyamu dengan penuh harap.

"Iya, itu benar. Aku ayahmu." ucap pria itu, menarik tangannya dari peganganmu dan mengelus kepalamu dengan lembut.

"Siapa nama ayah?" kau bertanya lagi, ingin tahu segalanya tentang pria ini.

"Namaku Lant Agriche." jawabnya dengan suara yang dalam dan penuh keyakinan.

𓂃 ࣪˖ ִֶָ𐀔

Selama ini aku baru sadar ternyata gaya penulisan ku dulu sangat lah menjijikan, jadi ku revisi deh ^⁠_⁠^

𝐋𝐢𝐯𝐢𝐧𝐠 𝐢𝐧 𝐚 𝐜𝐫𝐚𝐳𝐲 𝐟𝐚𝐦𝐢𝐥𝐲 ⊹Twtptflob⊹Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang