05. The New Office

39 8 0
                                    

Tiga bulan berlalu dari kejadian atau bisa disebut sebagai drama yang dibuat oleh Sam. Kini, di tempat baruku, pria jangkung itu kembali hadir di hadapanku. Benar-benar di depan mataku, ia berdiri sembari menyeringai yang hanya bisa kulihat dari mataku.

Membahas soal pekerjaan, tawaran kerja yang seharusnya kuterima saat itu, mau tidak mau harus gagal kujalani. Tidak hanya koper yang dihancurkan oleh Sam, e-mail balasan dari perusahaan tersebut pun dibuat kacau olehnya.

Ya, tanpa kuketahui, ternyata Sam sudah mengirim e-mail balasan menggunakan akunku, seolah-olah aku yang mengirim. Sam membuat penegasan dalam e-mail itu bahwa aku menolak tawaran kerja dari perusahaan yang berlokasi di Perth, Australia.

Notifikasi E-mail balasan akibat ulah Sam membuatku sadar, aku gagal pergi ke negara yang letaknya tak jauh dari Indonesia. Semua itu karena ulah seorang Samudra.

Pekerjaan di Aussie gagal kucapai bukan berarti aku tak dapat pekerjaan di negaraku sendiri. Bersyukurlah aku masih menjalin koneksi dengan seniorku di kampus, kini aku cepat mendapatkan pekerjaan baru, yang pastinya berlokasi di negaraku sendiri.

Memasuki bulan ke-tiga sebagai pegawai baru, tepat disaat aku mendapat notifikasi e-mail kantor bahwa aku telah melewati masa probation yang mana saat ini telah resmi menjadi pegawai tetap, di hari yang sama aku mendapat kejutan.

Yap, kejutan berupa sosok Samudra yang juga masuk ke kantor tempatku bekerja. Menjadi pegawai baru lebih tepatnya. Hm.

Seringai dari laki-laki bertubuh semampai itu tampak berganti menjadi cengiran aneh, ia melihatku yang kini membuka mulut lebar dan menatapnya tak percaya akan hadirnya. Aku sangat yakin, dia merasa menang saat ini.

Semua usahaku menghindarinya setelah aku mengetahui kelicikan yang dilakukan Sam terhadap tawaran kerjaku sebelumnya justru tak membuahkan hasil. Dia berhasil menemukan tempatku bekerja.

Mataku memejam, kepalaku menunduk tenggelam di atas lipatan tangan, bersembunyi di balik layar laptopku yang terbuka.

"sialan kau Samudra" batinku kesal.

Menghembuskan nafas kesal, kepalaku menegak kembali, begitupun tubuhku. Aku beranjak dari tempat dudukku, membawa semua barangku dan berpindah tempat. Menghindari posisi duduk yang langsung bertatapan dengannya.

Aku rasa Sam paham dengan sendirinya. Terbukti dari bulu kudukku yang berdiri dan merasa seperti tengah merinding akan ada hal horror tengah mengintai.

Betul saja, sekilas kulirik ke arah belakang punggungku, Sam tengah menatap ke arahku dengan mata tajamnya yang kalau dilihat orang normal pun seakan bisa menembus atau membolongi leher manusia biasa.

Kepalaku kembali teralih ke layar laptop, merenggangkan tubuh, aku pun kembali fokus bekerja, melupakan sosok Sam di tempatnya.

"Hazelyn, sekarang giliranmu 1on1"

Kedua mataku berkedip cepat, aku lupa kalau hari ini adalah jadwalku untuk 1on1 dengan kepala divisiku.

Sekedar informasi, 1on1 biasa digunakan di suatu pekerjaan untuk memberi keleluasaan bagi seorang pegawai untuk berkeluh kesah kepada atasannya secara langsung, tanpa takut pihak lain akan mengetahui keresahanmu selama bekerja.

Namun, 1on1 kali ini bukannya aku berkeluh kesah, melainkan aku dibuat semakin resah.

"Samudra, kamu pasti sudah melihat dan berkenalan dengannya. Dia akan masuk ke Team yang nantinya dibentuk untukmu. Team yang sudah sejak awal kita rencanakan.."

Disaat yang sama, mataku kembali melirik Sam dari arah tempat duduknya. Sumpah demi apapun, aku makin merasa bahwa lelaki itu menyeringai kembali, walau kini posisiku berada di ruang meeting yang berbatas kaca dari ruang kerja.











tidak...

tidakkk, lebih baik aku mati daripada harus bersamanya...

tidakkk, lebih baik aku mati daripada harus bersamanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Wrote : 06 June 2024
Published : 240611

2:00 AM

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 10 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

𝐌.𝐎.𝐁 (𝐌𝐲 𝐎𝐰𝐧 '𝐁𝐨𝐲'𝐟𝐫𝐢𝐞𝐧𝐝)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang