04

270 20 2
                                    

WARNING
TYPO BERTEBARAN

Selamat membaca

.
.
.
.
.

Seminggu sudah Zevan pindah sekolah, tidak ada yang istimewa hanya saja semakin kesini Zevan merasa ada yang disembunyikan antara Bagas dan Samudra, entah itu apa tapi Zevan yakin itu adalah soal hubungan mereka berdua yang tidak ingin diketahui oleh banyak orang .

" Gas?." Panggil Zevan

" Kenapa ." Bagas

Jujur saja Zevan ingin mengetahui lebih dalam apa hubungannya Bagas dan Samudra namun seperti ada yang melarang untuk Zevan menanyakan perihal itu kepada Bagas , " kagak ."

Bagas merasa aneh dengan tingkah Zevan hari ini, seolah olah ingin menyampaikan sesuatu namun seperti enggang untuk diucapkan, " kalau ada yang mau lu omongin, omongin aja ." Namun bukan mendapat balasan dari Zevan, Zevan malah beranjak dari duduknya dan berjalan keluar dari ruang OSIS.

" Jangan penasaran dengan apa yang gue lakuin ke Samudra kalau lu belum ingat masa lalu lu sendiri, Van ." Gumam Bagas setelah melihat kepergian Zevan dari ruang OSIS

Sedangkan Samudra dan Wawan sedang berada di kelas sambil main game , " Dra?." Panggil Wawan sambil menaruh ponselnya dimeja

" Napa ." Ucap Samudra yang masih melihat ponselnya

" Akhir-akhir ini lu sama si Bagas makin deket ."

" Deket gimana orang biasa aja ." Jawab Samudra yang masih setia melihat ponselnya

" Ya, gue ngerasa aneh aja, dulu lu sama si Bagas udah kayak minyak dan Aer , lah sekarang macem kertas sama lem ."

" Perasaan lu doang , orang gue kemana mana cuman sama lu ."

Wawan yang melihat Samudra terus melihat keponselnya, langsung saja Wawan merebutnya . " Lu apa apain dah , orang lagi maen game kalah dah entar gue ."

" Dari tadi gue ngomong lu fokus terus sama ponsel lu ini ."

" Balikin ponsel gue ." Bukannya Wawan mengembalikan ponsel milik Samudra, Wawan malah memasukkan ponselnya Samudra kedalam saku celananya.

" Gue akan balikin kalau lu janji gak akan ngulangi hal yang sama ."

" Ribut lu arhh ."

Wawan yakin kalau ia kembalikan ponselnya, Samudra akan kembali main game dan tidak akan memperhatikan lawan bicaranya.

" Lu kenapa kayak gini hah, dari tadi yang lu omongin si Bagas mu, lu cemburu gue deket deket sama si Bagas, kalau ia bilang ."

Bukan itu yang Wawan maksud dari tadi yang ia tanyakan kepada Samudra, Wawan hanya penasaran aja kenapa akhir akhir ini Bagas dan Samudra kelihat akur dan akrab.

" Bukan itu maksud gue, Dra...."

Belum juga Wawan selesai menjelaskan apa maksudnya, perkataan Wawan sudah lebih dulu dipotong oleh Samudra sendiri .  " Gue males kalau lu masih bahas si babu sekolah itu, dan satu lagi jangan ikuti gue ." Setelah mengucapkan itu Samudra pun berjalan keluar kelas.

7samudra {BL}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang