BRUK!
" bangkit Juna!"
Juna meringis kala kakinya terasa nyeri, akibat cekalan dari Devan.
" segini doang lo Jun? Gini doang?!"
Juna berusaha bangkit, namun rasa nyeri di pergelangan kaki kanannya membuatnya jatuh.
Devan yang melihat itu tersadar, segera menghampiri Juna yang berbaring di matras.
Lalu membantu Juna untuk menepi dari tengah ruangan latihan Taekwondo ini.
"Sorry Jun, harusnya gw gk maksa."
" Gapapa, gw paham lo cuma mau melatih gw lebih keras."
"Dan harusnya gw gk lakuin hal itu."
" justru itu yang harus lo lakuin, kalau gk ada lo, mungkin gw dah nyerah."
Devan diam. Devan masih ingat masa terpuruk Juna, dimana ia tak bisa lagi latihan Taekwondo walaupun hanya sekedar berdiri tegak. Ditambah lagi, Juna mendengar kabar kalau Kompetisi Taekwondo nasional itu, dimenangkan oleh sekolah saingan.
"Berkat kalian juga gw bisa bangkit lagi, meski gw gk sempurna kek dulu."
"Lo apaan sih ngomong gitu, lo aja pernah kaki lo terkilir Ditengah-tengah tanding, buktinya lo menang."
"Terkilir doang, inimah beda."
" yaudah makannya jangan nyerah. "
" siapa yang nyerah!"
" lo tadi?!!"
"Gak ada gw gitu!"
"Woii pada ribut lo!" Jaegar muncul dari jendela ruangan, dengan snack di mulutnya.
" Bang Haren ngajak ngumpul tuh." Sena disebelah Jaegar.
"Di?" Tanya Devan.
"Di kuburan! Ya di warteg bu Ijah lah!" Kata Sena
" lo kira uji nyali di kuburan Sen?"
" ya gak lah Gar."
"Yaudah, gw sama Juna ntar nyusul. Jun jangan lupa alat kaki lo."
"Oke."
☆
Warteg bu Ijah adalah markas kedua setelah gudang bekas mesin yang ada dirumah Devan. Biasanya anak-anak Aigros suka berkumpul disana kalau sudah pulang sekolah.
"NGEEEEEEENGG!!" Jaegar rem mendadak di depan bangku yang diduduki Haren dan Shaka.
Saking ngebutnya, yang ada disana buru-buru menepi takut ditabrak motor besar Jaegar.
" lo kalo masih dikasih kesempatan bernafas tuh, gak usah banyak gaya." Todong Shaka langsung ke Jaegar.
"Apasih jamet. Bu ijah, teh sisri satu bu."
"Jamet? Sembarangan kalo ngomong."
"Iya kan lo Jamet kelas kakap."
"Udah udah diem. Jangan ribut disini." Haren mendamaikan Jaegar dan Shaka.
" mana Devan, Juna, Sena?" Tanya Haren
"1.." Kata Jaegar.
" satu? Maksud lo?" Haren bingung.
"Dua..."
"Tiga! Nah kan anaknya dateng." Benar saja, motor Devan, Juna dan Sena terlihat mendekati warteg bu ijah.

KAMU SEDANG MEMBACA
AIGROS-ENHYPEN
Ficção AdolescenteAigros, siapa guru-guru yang suka akan kehadiran Geng yang dipimpin oleh Haren ini, tapi yang sebenarnya justru Aigros adalah tameng bagi SMA Aksara Aigros tidak akan membiarkan SMA mereka diserang oleh siapapun dari luar sana. Namun, Aigros teranca...