DUA

44 26 65
                                    

Chapter II : Mungkin Hanya Rindu

Happy Reading!

________________________

"Dulu kita berenam sering ya ngumpul di warung Mpok Nori, buat beli mie nyemek nya doang. Tapi sesenang itu pas dimakan bareng-bareng." Ucap Aulia menatap satu kursi kosong di samping Tara.

"Leni ya? Sebenarnya gue sakit sih tadi ngatain dia murahan, tapi dia setega itu, dan mau-maunya jadi selingkuhan." Sambung Thea lalu mengusap wajahnya.

"Gue sekarang jadi benci banget sama mereka berdua, sebodoh ini gue gak sadar kalau mereka udah selingkuh pas setelah gue jadian sama Iky. Sumpah ini baru 4 hari coy!" Ucap Kanala lalu menghela nafasnya.

"Itu artinya lo di kasih pertanda buat ngejauhin Iky, karena lo terlalu baik buat setan alas kayak dia." Sahut Tara sambil mengusap rambut Kanala.

"And, kita cukup forget aja Leni tuh! Totally useless." Sambung Jeara.

"Lo tau gak sih kita-kita disini pada remedial bahasa inggris? Jadi, berhenti gunain bahasa itu. Berasa ujian nasional gue!" Ketus Kanala.

"Makanya jangan stupid!" Pekik Jeara memutar bola matanya.

"IYA GUE STUPID BUT, I'AM SMART!" Teriak Kanala tanpa malu, padahal banyak pengunjung di warung kecil itu.

"bodoh tapi pinter, gimana maksudnya samsek??"

"DEBAT MULU KAYAK NGURUS KORUPSI NEGARA AJA." Pekik Thea yang menengahi mereka berdua.

Kanala dan Jeara memang tak bisa di satukan, selalu saja berdebat. Padahal tak penting.


Setelah bermain dengan teman-temannya, Kanala tak langsung pulang ke rumah. Ia kembali berjalan-jalan sendiri untuk mencari buku novel kesukaannya.

"Dulu waktu gue masih temenan sama Iky, dia yang nemenin gue nyari buku novel." Gumamnya sambil menatap buku novel dengan mata yang berkaca-kaca.

Saat selesai mendapatkan buku novel yang ia mau, Kanala pergi ke suatu taman bunga yang ia kunjungi terakhir kali dengan Iky. Mereka sering sekali berbincang atau mampir ke taman ini, bahkan putus pun di taman ini.

Disana Kanala berjalan melihat-lihat sekitar dengan perasaan sedihnya yang masih melekat, ada banyak kenangan disini yang terukir tentang dirinya dan juga Iky. Tentang bagaimana ia jatuh cinta dengan orang yang salah itu.

Kanala duduk di sebuah kursi nuansa putih yang di sediakan di tengah-tengah taman, dan dapat melihat taman itu dengan luas nan indah.

"Padahal kenangannya banyak banget disini." Ucapnya lagi dalam sendirinya.

"Dulu gue sama Iky pernah main ayunan itu."

"Dulu gue sama Iky pernah makan roti bakar itu, dan selalu beli rasa coklat."

"Dulu Iky pernah ngajak gue dansa ala princess di dekat pohon rindang ini."

"Dulu gue sama Iky pernah neduh lari-larian habis pulang sekolah di bawah atap kecil warung itu."

Semua perkataan yang Kanala ucapkan di awali dengan kata "dulu." Ya, itu semua terjadi dulu, sebelum Iky pergi dan berpaling dengan sahabat Kanala sendiri, Leni.

"Apa gunanya gue kesini? Tujuan gue kesini apa? Gue harus move on! Gue gak ada alasan buat kangen ataupun yang lainnya." Ucapnya lagi, lalu bangkit dari kursi yang ia duduki sembari menghapus setitik air mata yang keluar tanpa di pinta itu, dan mulai beranjak pergi dari taman.

SEPTEMBER 2020 - ON GOINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang