SATU

82 35 109
                                    

Chapter I : Move on!

Happy Reading!

_____________________________


"Kita putus!" Teriak laki-laki yang berdiri tegak di depan Kanala, dengan suara lantangnya.

"Loh loh? Santai brody, kayak gue tuli aja!" Sahut Kanala lalu berdiri tegak menatap laki-laki yang menjadi lawan bicaranya itu.

"Oke fine, emang gampangan banget lo ya? Baru juga di tes gitu, udah ngelepas aja!" Sahut laki-laki itu tak terima, dia bernama Rizky. Biasanya sih di panggil Iky.

"Dih sinting lo anak konda! Lo tadi yang minta nyett, salah gue mulu. Plin plan amat sih!" Ketus Kanala mendengus kasar nafasnya.

"Udah, Lo memang banyak cabangnya. Murah!" Ucap Rizky tepat di telinga Kanala, lalu pergi begitu saja meninggalkan gadis itu di ujung taman.

"Ngaca! Muka lo kayak sempak kutang! Belagu amat." Omel Kanala sambil melihat bayangan Iky yang semakin jauh dari jarak dirinya.

"Apa sih? Gue salah apaan cok? Sumpah baru 4 hari ini gue pacaran, udah kena sial aja! Ya tuhan, jauhkanlah hambamu ini dari siluman Fir'aun." Oceh Kanala dengan sendirinya, sambil berjalan menuju pulang ke rumahnya.


*Sesampainya di rumah....

"Theaaaaaaaa! Gue pulang!" Teriak Kanala ketika membuka pintu rumahnya.

"ADUHHH TOA KARATAN, DIAM KEK LO! SALAM DULU KEK, APAAN KEK." Ketus Thea, teman sohibnya si Kanala ini.

"Gue putus sama Ikyyy! hueeeeee!" Rengek Kanala lalu menangis di tengah-tengah rumah.

"Lah? Baru jadian njir! Masalah apaan coba?" Tanya Thea heran, masa iya tiba-tiba gini?

Kanala menceritakan semuanya kepada Thea, dan Thea dapat menyimpulkan bahwa sebenarnya Rizky memang mau putus tapi tak mau di salahkan. Jadi dia manipulatif.

"Wahhh dasar kutang jadi-jadian, gue hajar besok kalau ketemu di sekolah!" Ucap Thea dengan gerakan ingin menikam seseorang.

"Masalah nya juga gue sayang Thea, gue pasti galau sampai ganti presiden nih!" Ucap lesu Kanala menatap Thea.

"Alay banget jamet ini, udah lo gak usah galau-galau, sekarang ikut gue buat kenalan sama orang baru!" Ucap Thea lalu menarik Kanala keluar dan menuju suatu tempat.

Hampir 1 setengah jam mereka berpindah-pindah tempat dari ke cafe, mall, taman, restoran, hanya menemui orang-orang yang Kanala tak kenal.

"Ahhhhhh! Capek tau, gak usah lah begini. Nanti orang-orang malah ngira gue yang duain dia!" Keluh Kanala yang sudah pasrah untuk berjalan.

"Bener juga, yaudah yuk pulang!" Ucap Thea dengan santainya.

"Hah? Bajingan..."

"Tapi La, lo harus cepat-cepat temuin someone new sih, awas lo balikan sama si brokokok itu!" Ujar Thea dengan julitnya.

"Ya gak lah!"

"Bagus."

"Gak salah lagi gue ngarep balikan maksudnya."

"Anjing!"

Sesampainya di rumah, Kanala memasuki kamarnya dan melihat satu buku harian yang baru saja ia beli kemarin. Buku yang belum terbuka dari bungkusnya, belum Kanala sentuh, dan belum ada guratan dari Kanala untuk buku itu.

"Entah apa gunanya buku ini, orang yang mau gue ceritain disini udah terlanjur pergi." Ucapnya pelan, rasanya sakit. Namun ia tak akan menangis. Ia masih yakin bahwa besok di sekolah Iky pasti menghampirinya dan memperbaiki kesalahan ini.

SEPTEMBER 2020 - ON GOINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang