Dengan tubuhnya yang terendam sempurna dan hanya menampakkan kepalanya saja, Jennie dengan tubuh polosnya yang tertutup busa sabun tengah melemaskan otot-ototnya di dalam bathtub dengan air yang hangat.
Hal yang paling Jennie sukai sedari kecil adalah berendam, dia adalah sasaran empuk ocehan ibu kandungnya jika sudah berendam terlalu lama, baginya, jika kulit-kulit di kukunya belum mengkerut karena kedinginan, artinya berendam belum selesai.
Itu kenapa Jennie sedikit memaksa meski kamar mandi di dalam kamarnya berukuran kecil, dia tetap meminta ada sebuah bathtub disana, setelah berendam, rasanya Jennie selalu merasa dirinya lebih fresh, pikirannya lebih tenang dan rasa pegal-pegal yang terkadang muncul juga langsung hilang.
Matanya terpejam, menandakan jika Jennie benar-benar menikmati aktivitas malamnya, sudah empat lagu santai yang selesai berlantun, artinya sudah sekitar dua belas menit tubuh Jennie di manjakan oleh sentuhan air hangat dengan wewangian.
Lisa mengantarnya setengah jam yang lalu dan Jennie tanpa merapikan barang-barangnya terlebih dahulu langsung memutuskan untuk berendam, padahal hanya makan malam biasa dengan keluarga Lisa, tapi itu cukup membuat energinya seperti terkuras, terkadang dia berpikir kenapa tidak memiliki energi seperti saat dia kecil dulu, apa semua orang dewasa yang memasuki usia dua puluh lima tahun ke atas mulai melewati fase ini?
Beberapa menit yang lalu Lisa juga mengatakan dia sudah sampai di rumah dengan selamat, Jennie terkadang tidak mengerti, padahal Lisa membutuhkan waktu dua puluh lima menit untuk mengantar Jennie dari rumahnya, tapi hanya memerlukan waktu lima belas menitan untuk kembali, kedepannya, Jennie akan menasihati Lisa untuk tidak menyetir terlalu kencang, meski jalanan sudah sepi, tetap saja, itu berbahaya!
Namun meski energinya terkuras, suasana hatinya malam ini cukup bagus, Jennie merasa senang bisa banyak berbincang dan berinteraksi dengan orang tua Lisa, di hati Jennie, selamanya mereka adalah orang tua yang hangat.
Bahkan sebelum pulang, Mommy Manoban memberikan Jennie banyak makanan untuk di bawa pulang, seperti satu toples kimchi yang dia buat sendiri, satu bungkus rumput laut besar, beberapa makanan instant, rasanya dia seperti anak kandung dari wanita yang sangat memperhatikannya itu.
Daddy Manoban juga meminta Jennie untuk sering datang ke rumah mereka, tanpa perlu di undang atau di minta, Jennie bisa datang kapanpun, kapan dia merasa lelah atau membutuhkan bantuan, maka Manoban akan selalu ada untuknya.
Ada pepatah yang mengatakan lebih baik memiliki satu teman yang berkualitas dibanding banyak teman yang tidak dapat membantumu, Jennie bersyukur, meski keluarganya jauh, dia memiliki Lisa dan keluarga sahabatnya di sekitarnya.
Jennie tahu, alasan Lisa tumbuh menjadi anak yang manis dan selalu menebarkan kebaikannya, itu karena sifat dan didikan kedua orang tuanya yang menurun padanya, tidak seperti dia, di usia sepuluh tahun, ayahnya sudah meninggalkannya untuk selama-lamanya.
Dan dengan bodohnya, Jennie pernah berpikir seumur hidupnya akan dia habiskan bersama ibunya saja, saling menguatkan, mereka akan tinggal bersama selamanya, bahkan Jennie pernah berpikir, jika dia sudah menikah, dia akan membawa ibunya tinggal bersamanya, dan jika pasangannya tidak bisa menerima itu, dia tetap akan memilih orang tuanya dibandingkan orang yang dia cintai.
Tapi ternyata semua itu hanyalah rencana yang akan menjadi omong kosong, lima tahun setelah ayahnya meninggal, ibunya memperkenalkan sosok pria lain yang berhasil mencuri hatinya, Jennie masih ingat bagaimana ekspresinya saat ibunya mengatakan.
"Kau akan mendapatkan ayah baru, Jennie."
Ayah baru? Di usianya yang ke lima belas tahun, Jennie sudah cukup mengerti jika dia akan mendapatkan ayah tiri, dan baginya, sampai selamanya, ayahnya hanya ada satu, dia tidak akan pernah memiliki ayah baru lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
YOU ARE WORTH - JENLISA [G×G]
FanfictionOrang-orang selalu mengatakan jika Jennie adalah gadis yang tidak tersentuh, tapi bagi Lisa yang sudah menjadi sahabat Jennie belasan tahun lamanya, sahabatnya tidak seperti itu. Lisa tidak pernah lelah menasihati Jennie untuk berubah menjadi gadis...