3-k

1.2K 122 2
                                    

Adel pun tiba dirumah sakit , dan ia masuk kekamar kakanya yang sedang terbaring koma dirumah sakit.

"assalamualaikum kak , kak aku mau cerita deh sama ka chika kalo semalem aku dihajar habis habisan sama papa , walau cuma dipecut si , ka chika cepetan sadar dong biar papa senang, papa cuma nunggu ka Chika tau dirumah"

ucap Adel yang sudah tidak bisa lagi menahan tangisnya , akhirnya ia meneteskan air matanya.

"ko ka Chika diem aja , ka chika ga percaya ya aku di hajar habis habisan sama papa" , ucap Adel menambahkan sambil  menangis yang sedikit ditahan agar ia terlihat baik baik saja nantinya.

adel melepaskan jaket dan mengangkat seragam sekolahnya yang memperlihatkan luka pecut yang masih ada sisa darah , bahkan sampai seragamnya pun terkena darah.

"tapi kaka gausah khawatir ya , kaka istirahat aja disini , fokus sama kesembuhan kaka , Adel gapapa ko"

tiiiiiittt tiba tiba alat EKG berbunyi seperti itu , Adel yang panik pun langsung memencet tombol berulang ulang untuk memanggil suster dan dokter.

dokter dan suster pun datang dengan cepat.

"dok tolongin kaka saya dok, saya mohon" ucap Adel yang tak mampu lagi menahan tangisnya.

"baik , akan kami akan melakukan semaksimal mungkin , sebaiknya mas tunggu diluar"

Adel pun keluar dengan keadaan yang sudah kacau. Adel pun memtuskan untuk menelpon mamanya yang akan segera datang kerumah sakit nantinya , agar segera kerumah sakit.

Adel memberanikan diri untuk juga  menelpon papanya yang memang  sekitar jam 1 malam setelah menyiksa Adel , ia langsung pergi keluar negeri untuk pekerjaan kantornya.

"assalamualaikum pa"

"ada apa kamu nelpon saya anak yang tak tau diri"ucap sang mama dari balik telepon.

Adel yang keadaanya sedang kacau pun tidak bisa berpikir dengan jernih pun sedikit berani mengungkapkan apa yang ia rasakan sambil memberitahu kabar sang Kaka yang sedang di tangani dokter.

"pa, jika memang saya anak yang tak tau diri , dimana posisi anda sekarang ? , anda tau kabar kaka saya hampir meninggal di rumah sakit sekarang? , saya hanya ingin memberi kabar itu"

"tidak mungkin , kamu pasti berbohong , kamu pasti penyebabnya , apa yang kamu lakukan terhadap Chika anakku itu"

"anda tidak akan percaya dengan yang saya ucapkan nantinya , lebih baik anda menghubungi orang lain yang dapat anda percaya saja , yang pasti saya hanya ingin menyampaikan kabar itu kepada anda orang tua Chika Elensia Rexfar"ucap Adel sambil mematikan telepon sepihak.

sang papa yang kesal pun akhirnya memutuskan untuk menyuruh anak buahnya mengamati dan memberikan informasi secepatnya kepadanya , melalui sebuah telpon dengan nada yang sangat marah karena ia tak terima dengan perkataan adel tadi.

dokter pun keluar dengan senyuman diwajahnya bersamaan dengan sang mama yang datang dengan tergesa gesa karena panik.

"bagaimana dok keadaan kaka saya?"

"iya dok bagaimana keadaan anak saya sekarang" ucap sang mama dengan nada yang bergetar karena panik. Adel yang tak tega pun langsung merangkul sang mama agar bisa mendengarkan hasil dari sang dokter mengenai kondisi kakanya sekarang

"jadi gini bu , anak ibu tadi hampir bisa dikatakan meninggal jika telat 10 detik saja , beruntungnya adik ini cepat melakukan respon dan memanggil kami" ya Chika dinyatakan selamat dari maut yang menimpanya tadi karena respon Adel yang cepat itu.

Adel dan sang mama yan mendengar itu sangat sangat merasa bersyukur, namun sang mama sadar ada luka yang lumayan serius di punggung anaknya itu.

"Del, cerita sama mama punggung kamu kenapa?" ucap sang mama yang kini merasa bersalah karena ia tidak sadar keadaan anaknya dari tadi pagi

LouisAdel (Delsha)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang