Persiapan demi persiapan sudah dilakukan , hari ini hari pernikahan mereka akan segera dilakukan walau hanya dihadiri oleh 2 keluarga saja. Itu permintaan terakhir Adel agar ia mau menikah , ia mau pernikahan ini rahasia karena mereka berdua masih sekolah.
Diruangan sebelum adel menjadi seorang suami ia dipanggil ayahnya untuk menghadap.
Tok tok tok
"assalamualaikum pah , ini Adel"
"waalaikumsalam , masuk saja tidak dikunci" ucap lio sambil mempersilahkan Adel duduk.
"Setelah pernikahan ini saya mau menganggapmu sebagai anak saya, tapi hanya sedikit , jaga reputasi keluarga REXFAR" ucap Lio
"makasih pah , boleh Adel peluk papah? , atau nanti ?" Ucap Adel yang matanya mulai berkaca kaca , penantiannya selama ini hanya ingin dianggap ada di keluarga oleh ayahnya.
"boleh ,hanya sebentar"ucap Lio sambil berdiri agar Adel bisa memeluknya.
tak membuang waktu lama Adel langsung bangun dari posisi duduknya , ia memeluk sang papa dengan sangat erat sambil menangis.
"udah , cepat siap siap acara pernikahanmu sudah mau dimulai"ucap Lio melepaskan pelukan adel. dibalas anggukan oleh adel.
Dilain sisi seorang wanita sedang mencurahkan semua perasaannya kepada sang ibu.
ketakutan dan kebahagian bersatu menjadi perasaan yan sulit digambarkan saat ini dipikirannya.
"Saya terima nikah dan kawinnya Marsha Tifakhanza......... "ucap Adel mengucapkan ijab kabul dengan menyebutkan nama Marsha dan segala mas kawinnya berupa rumah , mobil dll.
"bagaimana para saksi?"ucap pak penghulu.
Saaahhhh
Saaahhhh
Saaahhhh
ya Marsha adalah anak dari teman mamanya Adel , sudah ada cluenya juga di bab 3 kalo gasalah.
"Alhamdulillah kalian sudah resmi menjadi pasangan suami dan istri semoga samawa hubungan kalian ini" ucap Jinan orang ibu dari Marsha , orang tua Adel pun mengatakan hal yang kurang lebih sama seperti itu.
"silahkan pasangkan cincin nya di jari manis pasangannya."ucap penghulu.
Adel memasangkan cincin kepada Marsha , begitupun sebaliknya.
"sekarang Adel , cium kening istrimu dan kamu Marsha cium tangan suamimu" ucap pengulu
semua resepsi pernikahan sudah selesai , Marsha dan Adel langsung menuju rumah yang telah diberikan oleh sang papa , barang barang mereka berdua sudah dibawa oleh para bodyguard saat acara pernikahan berlangsung , jadi Adel dan Marsha hanya tinggal menempati saja.
"aku belum percaya kita udah jadi suami istri Del , aku ga mimpi kan?"ucap Marsha sambil memeluk tangan Adel
"aku juga gapercaya , tapi maafin aku ya pernikahan kita harus dirahasiakan dulu , kita harus nunggu mental kita siap dulu biar pemikiran kita juga lebih dewasa daripada sekarang"ucap adel sambil mengelus rambut Marsha.
"udah yuk kekamar , aku mau istirahat cape"tambahnya.
"gapapa Del , yang penting kan kita udah jadi suami istri , buat apa juga mereka tau , yang ngejalanin pernikahan ini kita del."ucap Marsha sambil tersenyum dan berjalan disamping Adel menuju kekamarnya.
Mereka berdua sudah bersih bersih dan mandi kini mereka berdua sedang asik mengobrol dengan piyama mereka.
"del , maaf ya aku masih belum siap punya anak masih sekolah juga"ucap Marsha memanyunkan bibirnya.
"gapapa sha , kamu yang hamil juga , kalau kamu belum siap jangan dulu , tapi kalo udah jadi mau gimana lagi yakan?ucap Adel sambil menaik turunkan alisnya untuk menggoda Marsha istrinya.
"ihh jangan gitu dong"ucap Marsha malu malu
"kamu mau peluk aku atau aku yang peluk kamu?" Ucap Adel lagi lagi menggoda
"Del jangan ah malu , tidur aja ya besok kan kita udah harus kesekolah" ucap Marsha
Adel terus memaksa memeluk Marsha sambil menggelitiknya namun Marsha tak sanggup menahan badannya untuk tetap duduk alhasil kini posisi Marsha dibawah dan Adel diatas menimpanya dengan memeluk Marsha.
Mereka berdua meneguk salivanya agar tidak melakukan hal lebih dulu karena mereka belum siap menjadi orang tua.
mata Adel dan Marsha bertemu mereka melihat bibir pasangannya, tampak begitu menggoda . Satu centi demi satu centi kepala mereka terus mendekat hingga akhirnya
Cup
ciuman panas mulai terjadi , tangan Adel tidak dibiarkannya menganggur ia menjelajahi tiap inci tubuh Marsha yang masih lengkap dengan pakaian , Marsha yang ingin menyudahi kegiatan panas ini rasanya tak sanggup , ia begitu menikmati kegiatan ini
"mmmhh Del , jangan nakal tangannya" ucap Marsha sambil sedikit mendesah
Adel melepaskan tautan ciuman mereka
"aku mau itung kancing boleh ?" Ucap Adel sambil menunjuk kancing yang ada di piyama marsha.
"jangan dulu ya Del , kaya gini dulu aja setiap hari gapapa" ucap Marsha dengan memohon.
Adel yang merasa tidak puas hanya memperlihatkan wajah tidak senangnya , Marsha yang melihat itupun merasa bersalah dengan suaminya.
"yaudah boleh itung kancing aja ya sampe abis , kalo udah semua tidur aja pelukan oke?"ucap marsha
"okedeh"ucap Adel dengan senyum yang sangat lebar.
"1 terlepas , 2 terlepas , 3 terlepas , 4 terlepas , 5 terlepas , ih ada tali juga ikut kelepas nih" . Adel terdiam tak bisa berbuat apa apa ketika melihat badan bagian atas Marsha yang sudah tidak tertutup apa apa.
"ih jangan diliat gitu aku malu" ucap Marsha yang mukanya sudah memerah karena malu
adel langsung membuka bajunya dan memeluk Marsha
"udah gini aja ya , aku takut kebablasan kalo dilanjutin" ucap Adel yang langsung memeluk Marsha sambil memejamkan mata.
"I love you sha"ucap Adel mengecup kening Marsha.
"I love you too Del"ucap Marsha langsung menaruh kepalanya di ceruk leher.
"Del ih tangannya jangan jail"ucap Marsha karena tangan Adel jahil meremas payudaranya.
"Jadi pengen susu gara gara malem hari begini"ucap Adel
"Aku bercanda sha , udah itu terkahir buat malem ini , selamat tidur"tambahnya.
Mereka berdua tertidur dengan posisi berpelukan.
ini skin to skin pertama mereka sebagai suami istri.
"eeeh ini apa Del , ko keras " ucap marsha gelisah ditengah malam karena posisi pelukan mereka berubah Adel jadi ada dibelakangnya.
Terimakasih sudah membaca
See You When I See You.Next up kayanya bakal cuma 400-500 kata aja kali ya biar babnya bisa banyak?
atau
tetap 800-1500 kata sekali up kasih saran dan masukannya dong hehehe
KAMU SEDANG MEMBACA
LouisAdel (Delsha)
Teen Fiction"Kenapa akhirnya kita kaya gini si sha" "Del , ini kita lagi dijebak Del , percaya sama aku plis" "2 kali sha , 2 kali , aku gatau harus percaya atau engga sekarang ini" "aku cinta kamu sha" Seorang laki laki yang berharap keadilan berada diatas keh...