۝Part 16۝

602 16 0
                                    

"Makasih mas" setelah mengucapkan kalimat tersebut Kiara bangun dari duduknya. Namun sebelum Kiara berdiri sempurna Ilham melihat bagian belakang celananya terdapat darah yang menembus.

Ilham secara resflek memegang kedua bahu Kiara untuk duduk kembali.

Kiara kaget "kenapa mas?!"

"Kamu tembus. Nih pakai buat nutupin" Ilham melepas Jaketnya dan memberinya kepada Kiara.

"Kiara masih sakit gak?" Tanya Alika yang tiba-tiba datang bersama Citra.

"Kiara tidak sakit, hanya saja dia sedang haid. Saya minta tolong kepada kalian berdua buat antar Kiara ketoilet. Namun sebelum ketoilet ambil celana Kiara yang baru" yang menjawab bukan Kiara namun Ilham.

"Ya sudah pak, kita bertiga mau ketoilet dulu. Dan terima kasih karena sudah menemani Kiara" ujar Alika. Setelahnya mereka bertiga pergi ketoilet.

Belum sampai toilet dan masih ditengah perjalanan Alika penasaran kenapa bisa 'anak kepala yayasan kenal dengan kiara?'

"Ki, kok bisa sih pak Ilham kenal kamu?"

"Karena beliau liat aku yang duduk sendiri. Jadi ma-- pak Ilham nyamperin aku gitu" jawab Kiara gugup.

Alika mengagukkan kepalanya, dan membuka plastik hitam yang diberi oleh Ilham "Ohh, eh tapi ini kamu beli pembalut sendiri?"

"Enggak, pak Ilham yang beliin"

"Kok bisa?"

"Udah Lika, jangan nanya mulu deh lo. Kasihan Kiara-nya lagi sakit perut" tegur Citra yang dari tadi menyimak mereka berdua.

Alika menepuk pelan jidatnya "Astaghfirullah, kok bisa lupa. Maaf ya Kiara?"

"Iya gak papa kok"

•••••

Malamnya semua murid dan guru yang mengikuti kember berada diluar tenda masing-masing. Yang kebetulan tenda tersebut membentuk lingkaran. Hari ini hari terakhir kember ada penutupan dengan ditemani oleh api unggun.

"Selamat malam anak-anak, bagaimana kegiatan tadi siang seru?. Pastinya dong apalagi disini ada anak kepala yayasan yang tak lain pak Ilham," seru pak kepala sekolah seraya menepuk pelan bahu Ilham.

"Bapak bisa saja" ujar Ilham geleng-geleng pelan.

"Baik, pada malam ini kita semua akan melihat dan merasakan hangatnya Api Unggun. Untuk kalian semua diharap mundur 5 langkah"

Semua murid menuruti ucap pak kepala sekolah.


"Apakah ada yang ingin menyumbangkan bakat?!,"

"Atau bapak Ilham mau menyumbangkan bakatnya?"

Ayo dong pak nyanyi pasti bagus suaranya!

Ayo!

Ayo!

Ayo pak!

"Baiklah karena kalian yang meminta. Mau lagu apa nih?"

••••

"Kalo aku duluan gak papa?" Tanya Kiara kepada Citra dan Alika didepan sekolahnya.

"Iya gak papa dong, tapi kamu pulang sama sama?" Tanya Alika.

"A-aku udah dijemput Paman"

"Oh. ya udah gakpapa, hati-hati ya Kiara" ucap mereka berdua.

Kiara sudah ada di Halte sekolah namun ia tidak menunggu Paman Alan melainkan Pak Ilham.

Tin

Tin

"Cepat masuk kiara" titah Ilham dalam mobil

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Cepat masuk kiara" titah Ilham dalam mobil.

Kiara masuk kedalam mobil ilham namun ia duduk dibelakang karena jika didepan ia tak enak harus bersebelahan dengan laki-laki yang bukan mahramnya.

"Kenapa duduk dibelakang?" Tanya Ilham menengok kearah kaca

"Emang kenapa kalo Kiara duduk dibelakang" bukannya menjawab pertanyaan, Kiara malah nanya balik ke Ilham.

Ilham menghela nafasnya "tidak saya hanya bertanya saja" Kiara mengangguk lalu Ilham menjalankan mobilnya.

"Makasih Kak karena sudah mengantar Kiara pulang"

"Sama-sama"

"Kak Ilham mau mampir gak?"

"Tidak Saya duluan. Kalau begitu Saya duluan Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam Hati-hati Kak."

Kiara sudah didepan rumahnya ketika ia ingin membuka pintu, pintu tersebut sudah terbuka terlebih dahulu oleh Bude Ela yang kebetulan ingin kewarung yang ada didepan.

Kiara sudah ada dikamarnya namun ia bukannya bersih-bersih atau istirahat namun Ia lebih memilih memikirkan kok bisa ada Ilham ketika ia kember kemarin, Kiara ingin menanyakan kepada pamannya namun pamanya tersebut belum pulang dari pekerjaannya.

••••

Halo kita ketemu lagi seneng gk nh?.....

Salam cantik
Selalu tersenyum
⁰⁵.²⁸ wib

Cinta Dari Ceo GalakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang