𝙹𝚊𝚗𝚐𝚊𝚗 𝚕𝚞𝚙𝚊 𝚟𝚘𝚝𝚎 & 𝚌𝚘𝚖𝚖𝚎𝚗𝚝, 𝚃𝚎𝚛𝚒𝚖𝚊 𝚔𝚊𝚜𝚒𝚑.. 🌈💕
****
[ Arthan pov ]
Elvano Giovanni nama itu terus saja terngiang di fikiran ku, bahkan aku menulis nya di tangan ku sebagai tato.
Tidak apa-apa, kali ini di tangan tapi lain kali di buku pernikahan. *eyaak :v
Vano adalah nama sosok laki-laki yang membuat ku gila, padahal aku baru sekali bertemu dengan nya.
Itu pun tak sengaja, kalian tau siapa yang ku maksud? Yap! Dia adalah pelayan laki-laki yang bekerja di cafe kemarin.
Tetapi aku tidak tau cara mendekati seseorang, karna ya.. Kalian tau aku adalah seorang Mafia berdarah dingin.
Aku sama sekali tidak pernah merasakan jatuh cinta, bahkan aku tidak pernah terfikir kan akan merasakan perasaan itu.
Sekarang aku bingung ingin mengungkapkan perasaan tersebut bagaimana.
Apakah aku harus mengancam nya?.
Menculik nya?.
Atau aku harus memperkosa nya terlebih dulu?
Tunggu- dia kan laki-laki, walaupun aku memperkosa nya dia tidak akan hamil.
Malah yang ada Vano akan membenci ku.
"Haaah... Apa yang harus ku lakukan?"
"Napa lo bang?"
Oh ya, Erwin. Apa aku bertanya saja pada nya? Dia kan ahli dalam urusan seperti ini.
"Erwin"
"Hm?"
"Ehm... Apa kau tau cara melakukan pendekatan pada seseorang?"
"Ukhuk! Ukhuk! Apa?! Seriusly.. Lo nanya itu?!"
Aku memutar bola mata malas, menurut ku reaksi nya itu sangat berlebihan.
"Ya, aku serius"
"Ekhem! Okey.. Tipe cewek kayak apa yang mau lo pdkt'in? Cewek anggun? Cewek pendiem? Apa cewek bar-bar?"
Aku menggaruk tengkuk belakang yang tidak gatal. "Dia.. Bukan seorang perempuan"
"Maksud lo... Lakik, gitu?"
"Hm"
Beberapa saat hening menyelimuti kami berdua, sampai Erwin berdehem.
"Kalo lakik sih.. Gue gak tau ya, tapi mungkin temen gue tau. Nama nya si Reyna, dia demen banget ama yang kayak gituan"
Kemudian Erwin menelfon teman nya yang bernama Reyna tersebut dan menyuruh nya kesini.
°
°
°"Seriusan deh bang! Kalo gak percaya tonton aja, seru banget! Terus romantis. Nah ada lagi judul nya bla bla bla bla bla"
Kalau tau seperti ini aku tidak akan mengijinkan si Reyna Reyna itu datang, sungguh! Dia sangat cerewet seperti Erwin.
Aku hanya meminta saran dan dia malah merekomendasikan ku sebuah series atau film g4y.
Ini benar-benar tidak berguna.
"Berhenti!"
Wanita itu akhirnya berhenti bicara, aku berdiri menatap Erwin dan teman nya.
"Pergi"
"Ap-"
Baru Reyna ingin berucap tapi Erwin lebih dulu menghentikan nya, mungkin dia sudah mengetahui kalau aku sekarang sedang menahan kekesalan.
KAMU SEDANG MEMBACA
MAFIA LOVE ♡ || [ on going ] √
Teen FictionBagaimana jadinya kalau Mafia berdarah dingin jatuh cinta pada pandangan pertama dengan seorang pelayan di sebuah Cafe(?). ° ° ° "Hey! aku mencintai mu, jadilah kekasih ku atau ku bunuh?!" ° ° °°°°°°°°°°°°°°°^^ Sorry ga'je.... 🙏 [ WARNING NOTE ⚠‼️...