Chp 04

46 6 0
                                    

Drtt Drrt Drrt

Bunyi ringtone ponsel milik argian membuat sang pemilik mempercepat acara mandinya, malam ini argian mempunyai acara dengan teman-temannya.

"Halo apaan dah gua lagi mandi sat" Ucap argian saat panggilan ponselnya di Terima oleh orang di sebrang sana.

"Ya lu mandi doang lama bet kek prawan anjing" Ucap samsul si sebrang ponsel, padahal keduanya hanya terpisah jarak beberapa meter saja, samsul berada di depan rumah argian dan argian berada di dalam kamarnya.

Malam ini argian dan teman-temannya akan pergi ke sesuatu tempat belum di ketahui yang mencari tempat adalah hazel dan samsul sedang anak-anak yang lain hanya menyetujui saja apa yang keduanya pilih.

Argian menemui teman-temannya yang sudah siap dan marah pada dirinya walau hanya sebatas bercanda, argian menatap teman-temannya dengan senyuman canggung kemudian berucap.

"Iya-iya maaf gua lama elah masa gitu doang marah" Ucapnya.

"Udah ayo beragkat" Ajak ndin yang di turuti oleh yang lain kecuali argian.

"Duluan deh gua mau pesen ojol dulu, sam ntar serlok ke gua ya tempatnya"

"Oke bosquee" Ucap samsul kemudian melajukan motornya pergi dari rumah argian.

Beberapa argian menunggu ojol yang dia pesan akhirnya sampai saat melihat driver ojol itu argian tersenyum kemudian berujar.

"Oh jadi ini alesan kenapa ga mau join sama kita, abang lu kenapa bang kok lu yang di suruh ngojol?" Tanya argian pada abrian yang menjadi drivernya.

"Abang saya sakit jadi saya yang di suruh ngojol sama abang saya" Ucap abrian seraya menyerahkan helm pada argian yang di Terima oleh argian..

"Hmm gapapa lah sekali-kali jadi adek yang baik, ya udah ayo berangkat" Ucap argian.

"Sesuai aplikasi ya gi" Ucap abrian argian hanya mengangguk kemudian motor melaju meninggalkan area pekarangan rumah argian.

Sebenarnya argian sedikit was-was jika nanti omnya tau dirinya tidak ada di rumah takut jika dirinya akan mendapat 100x cambukan dari sang om jika marah pda dirinya.

Namun walau begitu argian sudah terbiasa dengan apa yang di lakukan oleh sang om di perharinya untuk dirinya jadi jika pun kali ini argian mendapat 100 cambukan argian tidak lagi peduli.

.

.

.

Selama perjalanan keduanya sama-sama hanya diam tidak mengeluarkan sepatah katapun hingga abrian memulai obrolan dengan argian.

"Tumben boleh keluar gi? Om kamu ga ada di rumah emang?" Tanya abrian memulai obrolan.

"Iya, om gua lagi keluar kota jadi gua aman beberapa hari ini" Ucap argian yang hanya di angguki oleh abrian dan kembali hening hingga keduanya sampai ditempat tujuan.

"Panti asuhan? Mau ngapain ni anak-anak ke sini?" Batin abrian bertanya seraya menatap argian yang melepas helmnya.

"Mau ngapain di panti asuhan gi?" Tanya abrian.

"Oh ini mau bagi-bagi ke anak yatim anak-anak yang ngajak, kalo gua cuma bisa ngasih buku-buku komik yang udah lama gak gua baca aja sih" Ucap argian seraya tersenyum ke arah abrian.

"Ya udh gua ke sana dulu ya, tenang nanti gua kasih bintang lima buat lu" Ucap argian.

Argian melangkah pergi dari hadapan abrian, namun baru beberapa langkah suara berat yang selama ini argian takuti berdengung di telinga argian yang membuat argian berhenti seketika.

2 REMAJA DENGAN KEGILAAN YANG SAMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang