Bayangan Di Tanah Hutan

1.1K 120 17
                                    

Matahari pagi telah terbit, pantulan cahayanya mengenai wajah afan dan serli yang sedang tertidur di gubuk kecil yang ada di tengah hutan. Pantulan cahaya tersebut membuat dua sejoli itu terbangun dari tidurnya.

"Huuaah" hembusan nafas serli yang baru saja terbangun dari tidurnya
"Lii" Ucap afan yang juga baru sadar dari tidurnya. Bukannya membalas sapaan afan, serli justru terdiam sambil menatap wajah afan dengan jarak yang cukup dekat.

"Lii,, hey kenapa sih?" tanya afan yang merasa heran dengan tingkah sahabatnya itu
"hmm enak ya, baru bangun langsung menatap mata kamu yang indah" Ucap serli sambil tersenyum manis kepada afan.
"Ohh, sekarang walaupun baru bangun, langsung bisa gombal ya" Ucap afan

Serli hanya tertawa mendengar ucapan sahabatnya yang mengira sedang menggodanya.

"Hhhh, gak kok gak gombal. Aku ngomong apa adanya" ucapan serli sambil tertawa lepas
"ssttt, udah ahh. Sekarang mending kita siapa-siap untuk cari jalan keluar" ujar afan sambil berdiri
"Oh iya, gara-gara mabuk, jadi lupa kalau kita harus lanjutin perjalanan untuk keluar dari hutan ini" balas serli
"Hah? Mabuk? Kamu mabuk apa li?" Tanya afan yang tampak kaget
"Mabuk liatin kamu terus" jawab serli
"Ehh udah ya, aku gak tahan nih masih pagi di godain mulu" Ucap afan yang tampak tersipu dengan godaan serli

"Yaudah yuk, kita jalan sekarang" Ucap afan sambil menggandeng tangan serli.
Mereka mulai berjalan menelusuri hutan untuk mencari jalan keluar. Paparan sinar matahari pagi itu mengiringi langkah demi langkah mereka. Sambil bergandengan, Bayangan mereka terpantul jelas di tanah hutan itu. Tak ada rasa cemas sedikit pun yang tergambar dari wajah mereka ketika sedang mencari jalan keluar. Seolah mereka menikmati detik demi detik kebersamaan itu.

Sementara itu,dengan wajah cemas dan takut, teman-teman dan guru-guru mereka sedang mengatur strategi untuk mencari keberadaan mereka. Namun ketika akan bergerak menelusuri hutan, sebuah suara nyaring bergema keluar dari arah hutan.

"Caca, nayla!" teriak gadis yang hendak berlari menghampiri dua sahabatnya. Ya gadis itu ada serli yang baru saja berhasil menemukan jalan keluar setelah seharian terjebak di dalam hutan. Serli segera menghampiri Caca dan nayla sambil memeluk erat tubuh kedua sahabatnya tersebut.

Bukan hanya serli, tapi afan juga tampak merangkul kedua teman-temannya yang juga mengkhawatirkan mereka. Sekejap suasana pagi itu berubah menjadi haru. Bu salma, pak restu, pak adit dan anak-anak lainnya hanya terdiam menyaksikan pelukan hangat tersebut.

"Serli, afan" suara lirih itu terdengar begitu hangat. Seketika serli melepaskan pelukannya dengan kedua sahabatnya dan menoleh ke arah suara yang baru saja ia dengar

"Bu salma" Ucap gadis yang bernama serli
"Kalian baik-baik aja kan?" Tanya perempuan yang kerap di sapa bu salma itu, sambil memeluk hangat serli
"iya bu, kita baik-baik aja kok, maaf udah bikin khawatir" jawab gadis itu sambil membalas pelukan hangat tersebut
"Kita baik-baik aja kok bu"  ujar afan
"Syukurlah, ibu khawatir sama kalian" 

"Iya afan, serli, sebenarnya apa yang terjadi sama kalian?" Tanya pak restu
"Bukan waktunya menanyakan apa yang terjadi, karena keliatannya mereka butuh istirahat. Jadi lebih baik biarkan mereka beristirahat dulu" Sambung pak adit
"Iya pak, yang terpenting sekarang anak-anak sudah kumpul semua" Ujar bu salma
"Ya sudah, kalian istirahat dulu. Nanti kita lanjut" Ucap pak restu

Semua anak-anak melanjutkan kegiatan mereka di pagi itu. Ekspresi kekhawatiran seolah lenyap begitu saja dari raut wajah mereka.

"Afan, serli, gue buatin kalian sarapan dulu ya" Ucap caca dengan wajah girangnya
"Gue juga mau buatin kalian kopi hangat dulu ya" Ucap nayla yang juga dengan raut wajah yang sama dengan caca
"Iya caa,nay, makasih ya kalian" Balas serli

Caca dan nayla sedang menyiapkan sarapan untuk kedua teman mereka, sementara afan, serli dan kedua anak The Boy's, sedang duduk tepat di depan tenda afan sambil berbincang-bincang hangat.

Setelah beberapa saat menunggu, akhirnya caca dan nayla datang dengan membawa dua cangkir kopi dan dua porsi mie instan goreng.

"Nih udah jadi, kalian makan ya" Ujar caca sambil menyodorkan dua porsi mie instan kepada afan dan serli
"ini juga kopi nya udah jadi, di minum ya" ujar nayla yang juga menyodorkan dua cangkir kopi hangat kepada afan dan juga serli

"Makasih ya, baik banget sih" Ujar serli sambil tersenyum menerima hidangan dari kedua temannya
"Makasih yah caa, nay. Maaf ngerepotin" Ujar afan
"Udah santai aja" jawab caca
"Iya tuh, yaudah habisin ya. Kita mau ke belakang dulu" Sambung nayla sambil beranjak dari tempat  di ikut oleh caca.

"Ohiya, kita juga mau ke sana dulu ya fan, lii" Ujar rahm dan eby yang juga beranjak dari tempat duduk mereka
"Iya, thanks ya" jawab afan. Sementara serli hanya melemparkan senyumannya.
Kini hanya ada afan dan serli yang sedang makan di depan tenda afan. 

Keduanya tampak menikmati mie instan yang di sajikan caca itu, namun tiba-tiba pandangan serli terfokus ke arah afan yang sedari tadi menyantap mie instan tersebut. Serli menatap afan dengan tatapan dalam yang sulit di artikan. Afan yang seolah sadar bahwa dirinya sedang di perhatikan pun, bertanya kepada sahabatnya itu

"Lii, kenapa kok liatin aku kayak gitu?"
"Habis ini, ada yang mau aku omongin sama kamu" Jawab serli
"Tumben, biasanya ngomongnya sat set sat set" Ujar afan
"Udah, lanjutin dulu makannya" Ujar serli berusaha mengalihkan pembicaraan.

_POV BU SALMA & PAK RESTU_

"Pak, selanjutnya gimana nih?" Tanya bu salma
"Maksudnya bu?" Pak restu kembali melemparkan pertanyaan kepada bu salma
"Kita kan perjanjiannya acara perkemahan ini akan berlangsung selama tiga hari, tapi setelah kejadian kemarin, apa gak sebaiknya kita pulang aja" Jawab bu salma
"Saya juga kepikiran begitu bu, tapi kalau kepala sekolah tanya kenapa kita pulang, kita harus jawab apa? Gak mungkin kan kita cerita yang sebenarnya" Ujar pak restu
"Iya juga sih, pasti anak-anak juga gak bakal setuju kalau cerita ini sampai ke kepala sekolah." Sambung bu salma

Di tengah perbincangan pak restu dan bu salma, tiba-tiba pak adit datang.

"Ada apa ini? Serius bangat ngobrolnya" Ujar pak adit yang baru saja menghampiri bu salma dan pak restu
"Ini pak, kita lagi mikirin selanjutnya gimana dengan kegiatan anak-anak ini" jawab bu salma
"Oh itu, yah kita tetap lanjut. Karena kita masih punya waktu satu hari lagi disini.
"Nah justru itu pak, setelah kejadian kemarin saya jadi khawatir sama anak-anak" Ujar bu salma
"Gak papa bu. Kita harus tetap melanjutkan kegiatan anak-anak disini sesuai jangka waktu yang di kasih sama kepala sekolah" Lanjut pak adit
"Iya juga sih, kalau begitu kita lanjut sampai besok. Tapi anak-anak harus lebih di awasi" Ucap pak restu yang setuju dengan saran pak adit
"Baiklah, tapi anak-anak mainnya di sekitar sini aja. Gak perlu masuk kedalam hutan lagi" Ujar bu salma yang seolah mengiyakan saran dari pak adit dan pak restu.

Next👉🏻

Our StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang