Welt X Caelus #1

4.5K 220 42
                                    

Suara alunan melodi yang terdengar sangat nyaring dan sekaligus menenangkan di sebuah ruangan besar nan megah yang isinya terdapat banyak sekali orang disana.

Terlihat tiga orang manusia, sedang duduk di meja bundar dan memakan makanan mereka dengan tenang. Hanya ada suara gesekan antara pisau dan piring.

Tidak ada satu pun di antara mereka yang membuka percakapan.

"Membosankan"

Ucapnya didalam hati, pria dengan rambut abu abu itu tidak menyukai situasi canggung seperti ini.

Namanya Caelus, laki-laki dengan perawakan tampan dan setengah imut ini tengah memakan makanannya dengan tidak bergairah.

Tidak Caelus tidaklah tampan dan setengah imut, lelaki bersurai abu itu memang sangat imut. Bagaimana tidak? Hampir seluruh tubuhnya adalah turunan dari sang bunda, kecuali rambut dan matanya.

Himeko adalah nama dari bundanya Caelus,  rambut merah yang terurai panjang, wajah cantik, berwibawa, body goals, baik hati nan lembut, intinya Himeko adalah sosok sempurna bak seorang bidadari yang dikirimkan oleh surga.

Caelus menatap bete pada sang bunda yang masih anteng dengan makanannya, dirinya sangat ingin pulang tidak ingin berlama lama dengan suasana bising di restoran mewah ini.

Ditambah pria di hadapannya ini menatap dirinya intens sedari tadi, tatapannya seolah mengintimidasi nya untuk tetap diam dan makan.

" Bunda aku sudah selesai, bolehkah aku pulang sekarang? "

Caelus membuka percakapan, berharap pada sang ibunda mengizinkannya.

" Kenapa terburu-buru sayang? Apa kau ada kepentingan diluar? "

" Ugh tidak, maksudku suasana disini aku tidak menyukai nya bunda.... "

Caelus menatap bundanya dengan mata puppy eyes, biasanya bundannya akan mengizinkan jika dia memelas seperti ini.

" Jawaban bunda tetap tidak sayang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" Jawaban bunda tetap tidak sayang. Oiya  kau pasti asing dengan pria ini kan sayang? "

Caelus mengangguk polos, ugh demi apapun dirinya tidak menyukai tatapan dari orang itu. Sorot matanya sangat menyebalkan.

" Perkenalkan namanya Adalah Welt Yang, dia akan menjadi ayahmu mulai sekarang "

Jeder

Serasa sebuah petir menyambar dirinya, bundanya akan menikah? Dengan pria yang tidak jelas asal usulnya dan yang lebih parahnya lagi seperti pria ini lebih tua dari bundanya.

" Bunda yakin? "

" Tentu saja sayang, kenapa kamu bertanya seperti itu? Mengobrol lah dengan ayahmu sebentar, bunda akan pergi sebentar "

Himeko meninggalkan mereka berdua dimeja makan, hanya ada keheningan yang melanda mereka. Demi Tuhan, tatapan itu sangat tidak nyaman untuknya.

" Namamu? "

" Caelus om "

" Jangan panggil aku dengan embel-embel om, lagi pula aku akan menjadi ayahmu "

" Berapa usiamu om? "

" Ck dasar anak ini, 53 "

" Whatt? Are you fucking serious? "

" Watch your mouth dumbass "

Caelus kicep, dirinya tersadar bahwa dia mengatakan kata-kata yang kurang sopan keluar dari mulutnya. Jika bundanya mendengar kata-kata itu, bisa-bisa dirinya tidak di izinkan lagi untuk main keluar di malam hari.

" Umm, tuan Yang tolong jangan beri tahu bunda ku atas perkataan tadi "

" Tidak, dia bilang kepadaku jika kau mengatakan sesuatu yang kurang pantas aku harus segera melaporkannya "

" Cepu asu "

Gumam Caelus pelan tapi masih terdengar jelas olehnya.

" Apa itu asu? "

" Aku suka u "

Ucap Caelus cecengesan, walaupun ia harus berbohong setidaknya demi keamanan nya. Welt terus memperhatikan gerak geriknya, soal tidak ingin orang ini lepas dari pandangannya.

Muka calon ayahnya ini sepertinya dia pernah melihat nya di mana, Caelus mengambil handphonenya mengabaikan tatapan Welt yang masih tidak lepas darinya.

Dirinya melihat Welt dan handphonenya secara berganti, kemudian Caelus menunjukkan sebuah poto kepadanya.

" Apakah ini anda Tuan Yang? "

Bajingan kecil ini, bagaimana bisa dia mendapatkan poto aibnya ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bajingan kecil ini, bagaimana bisa dia mendapatkan poto aibnya ini. Terlihat urat kesal yang muncul di mukanya.

Caelus tertawa terbahak bahak, untung saja mereka jauh dari keramaian dan juga suara musik yang begitu keras jadi tidak ada yang terganggu dengan tertawanya.

" Oh my, tampaknya kalian sudah dekat ya "

Himeko telah kembali, Caelus merebut ponselnya kembali dan masih tertawa kecil.

" Apa yang terjadi sayang? Kenapa Caelus seperti itu? "

" Tidak ada, dia menunjukkan sesuatu padaku "

" Boleh kah bunda lihat Caelus? "

Saat Caelus hendak memberikan ponselnya Welt tiba-tiba merebut nya dengan paksa, jangan sampai poto aib yang sudah dia simpan dalam-dalam muncul kembali ke permukaan karena ulah bocah tengik yang akan menjadi anak tiri.

Jangan sampai citranya hancur karena foto sialan ini.

" Jangan menyebarkan aib orang lain Caelus "

" Caelus? Kau menyebarkan aib orang lain? Aib siapa yang kau sebarkan? "

" Tidak bunda, ini bukan seperti yang kau pikiran. Aku menemukan ini di platform media sosial, orang lain yang menyebarkan bukan aku "

" Tetap saja sayang, itu perlakuan tidak baik, sebagai gantinya kamu tidak boleh main selama 1 minggu "

" Ta-tapi bunda.... "

" Tidak ada tapi-tapian sayang, Terima saja sebelum bunda potong juga uang jajan mu "

Welt tersenyum licik, satu untuk dirinya dan satu untuk Caelus. Caelus menatap kesal pada orang kolot ini, dasar ingat saja suatu hari nanti dirinya akan membalas dendam suatu saat nanti.

" Lihat saja nanti pak tua, tingkahmu sangat tidak cocok dengan umur "

Caelus HaremTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang