Tiga.

465 43 0
                                    

Vote and Komen!

∆∆∆

Tak terasa beberapa hari lagi Felix akan mulai bersekolah di sekolah ternama yang dipilih bahkan telah dibeli oleh Hyunjin.

Sehingga sekolah yang akan Felix tempati nanti adalah sekolah milik kakaknya.

Hyunjin telah menyewa beberapa orang untuk memastikan apa saja yang Felix lakukan.

Bahkan guru guru yang mengajar disana di beri uang untuk memantau keadaan Felix dan tentu saja tak sedikit siswa-siswi yang menjadi penjaga Felix secara rahasia.

Hyunjin tidak memberi tau Felix apa yang telah ia persiapkan sebelum Felix memulai sekolahnya, karna ia tau jika Felix mengetahui hal tersebut Felix tidak akan terima itulah mengapa ia memilih untuk merahasiakannya.

∆∆∆

Sekarang Felix sedang berada di rumah kaca yang berada di belakang Mansion.

Ia sedang membayangkan bagaimana kehidupannya di sekolah nanti

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ia sedang membayangkan bagaimana kehidupannya di sekolah nanti.

Apakah ia akan mendapatkan banyak teman? Atau ia akan mendapatkan banyak orang yang membencinya? Ntah lah ada banyak hal yang Felix bayangkan sekarang.

Namun tiba-tiba ada sepasang tangan kekar yang memeluk erat pinggang nya dari belakang dan mengendus bau harum di area lehernya.

"Elix ngapain disini hmm?"

Tanya yang lebih tua yang masih dengan posisi yang sama.

"Elix cuman bayangin tentang sekolah baru Elix, pasti sekolah baru Elix bagus! Iya kan kak?"

Tanya Felix pada orang yang yang masih betah memeluknya, Hyunjin.

Hyunjin pun asal mengangguk pelan dan membiarkan aroma manis dan harum milik adiknya masuk ke dalam area pernafasan nya.

Felix yang diperlakukan seperti itu pun hanya bisa dia meskipun jujur kaki nya sedikit pegal.

Ia benar-benar mengingat jelas memori di dalam rumah kaca besar itu.

Dimana Felix kecil dikenalkan dengan berbagai jenis tanaman di dalam nya oleh sang Ibunda tersayang nya.

Seketika memori yang tiba-tiba muncul itu membuat nya diam dan melamun mengingat kembali memori kecilnya dengan sang Ibunda.

Felix yang diam membuat Hyunjin bingung sehingga ia memanggil nama adiknya beberapa kali, namun malah tak mendapatkan jawaban dari sang adik.

Hyunjin yang melihat Felix menatap kosong kearah tanaman tanaman yang tumbuh dengan baik meskipun sang pemilik asli telah pergi lama pun berinisiatif untuk mengecup pelan bibir sang adik yang terus ia sayangi.

my brother -hyunlix-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang