Vote and Komen!
∆∇∆
Sekarang Hyunjin sedang buru-buru untuk pergi ke ruangannya dan menemui adik kesayangannya.
Saat memasuki ruangannya, ia sedikit terkejut melihat Felix yang tertidur di atas sofa.
Dirasa pekerjaannya sudah beres semua akhirnya Hyunjin menggendong Felix dan membawanya ke mobil yang sudah disiapkan.
Mobil Hyunjin membelah ramai nya kota dengan sedikit cepat, melewati gedung-gedung tinggi dan melewati jalanan yang sudah sepi karna sudah larut.
Setelah sampai di rumah Hyunjin langsung menaruh Felix di kamarnya dan enggan membangunkan nya, meskipun Felix belum mandi.
Hyunjin memeluk Felix dalam dekapan nya, dan kedua adik kakak tersebut pun tertidur bersama.
∆∇∆
Pagi membangunkan Felix terlebih dahulu, sinar matahari yang malu-malu masuk ke kamarnya, suara kicauan burung yang indah di luar, cuaca yang cerah dan hangat yang bagus untuk memulai hari di tanggal merah ini.
Felix menyingkirkan tangan Hyunjin dari atas perutnya dan langsung berjalan ke kamar mandi dengan setengah kesadaran.
Selesai mandi dan berganti baju, ia memilih untuk langsung ke dapur dan mengambil roti dan selai strawberry, dan tak lupa pelengkapnya susu.
Ia membawa sarapannya keluar rumah, tepatnya ke halaman belakang, duduk di kursi dan meletakkan susu nya di atas meja bulat putih.
Ia bagaikan menyembunyikan dirinya di dalam sana, sibuk melihat pemandangan taman dan langit biru, membiarkan angin kecil menggoyangkan rambutnya ke belakang.
CUP
Sebuah ciuman kecil di pipi nya mendarat dari seseorang yang baru bangun.
"Elix kenapa melamun di sini hmm?"
Tanya yang lebih tinggi di samping nya, namun hanya dibalas dengan tatapan sinis dari si pendek.
Hyunjin coba mengingat ingat kesalahan apa lagi yang ia lakukan, namun sepertinya ia tak ingat buktinya sekarang ia sedang menunggu Felix mengatakan sesuatu.
Felix itu peka, jadi ia tau kalau kakaknya tidak ingat soal kejadian kemarin, dan akhirnya ia memilih untuk menghela nafas berat.
"Kenapa gak bilang kalau gak bisa jemput aku kemarin?"
'Aku' bagi Hyunjin adalah bom, suara yang terdengar dingin dan datar menjadi pelengkap.
"Harusnya tuh bilang kalau gak bisa jemput! Aku nunggu lama tau gak di depan sekolah! Kakak sebenernya dengerin aku ngomong gak sih-"
KAMU SEDANG MEMBACA
my brother -hyunlix-
Randomꕤ Hyunjin yang mencintai adik angkatnya sendiri yaitu Felix yang diambil oleh Tuan Hwang dan Nyonya Hwang di sebuah panti asuhan namun saat baru 5 tahun bersama dengan keluarga barunya Felix harus kehilangan sesosok Ayah dan Ibu nya untuk kedua kali...