seorang lelaki yang sangat mencintai pacarnya apa pun yang dia mau dia akan lakukan apapun itu, dan saat pacar nya menginginkan dia untuk hamil pun dia turuti walaupun dia pria dia turuti apapun yang kekasih nya ingin kan dia akan lakukan, dia meminum obat yang kekasih nya beli di pasar gelap untuk bisa hamil.
dan saat ini dimas sedang hamil ke usia 9bulan dan kata dokter dia akan melahirkan di waktu yang dekat. saat ini dimas sedang berada diruang tamu sedang makan pagi bersama sang kekasih tercinta.
"aku ga usah pergi kerja deh ya aku mau temenin kamu disini, kan kata dokter kamu lahiran di hari hari dekat ini jadi aku ga usah ya berangkat aku khawatir sama kamu dan aku juga ga tega ninggalin kamu sayang" dimas yang makan dengan tenang langsung mengalihkan fokus nya ke arah kekasih nya
"ga sayang aku gpp ko tenang aja kamu ga usah khawatir yaa nanti kalau aku ada apa apa aku bakal telfon kamu ko jadi kamu tenang aja yaa, okey? " dimas mengelus pipi sang kekasih dan tersenyum untuk meyakinkan dinda
dimas mengambil tangan dinda untuk menuju ke arah perutnya yang membuncit dan tetap tersenyum sambil berbicara pelan "aku gpp, jadi kamu berangkat aja ya.. percaya sama aku kan? "
dinda mengangguk dan mengelus perut buncit dimas dan mengecup perutnya dan membisikan sesuatu untuk sang anak
"adek kalau mau keluar tunggu bunda pulang yaa, jangan nakal ya kamu" ujar dinda
"iyaa bunda siap" jawab dimas dengan suara anak kecil
dinda menghadap ke arah dimas dan tersenyum lalu mengecup bibir dimas dengan singkat
" janji ya kalau ada apa apa telfon aku!, awas kalau ga aku bakal tonjok kamu" dinda mengarahkan genggaman kedapan muka dimas
dimas yang melihat langsung menelan ludah nya dengan rasa takut
"ih kamu jangn serem serem dong kan aku takut" ujar dimas dengan muka yang takut"ya ya tapi awas aja kalau ga aku bener bener tonjok kamu" dimas mengangguk kencang
"yaa yaa aku janji" dimas mengarahkan jari kelingking untuk tanda janji, dinda menerima nya jari kelingking dimas dan dia kembali tersenyum
"ya udah aku berangkat kerja dulu ya, udah jam segini" dinda langsung berdiri untuk mengambil tas nya
dimas juga perlahan berdiri dengan bantuan pegangan meja dan kursi
"yaa hati hati ya sayang""ya pasti, kamu juga ya kalau ada apa apa telfon"
"ya bawel, kamu ngomong itu terus aku jadi bosen" dinda tertawa meliat wajah sang kekasih cemberut"hahaha ya udah ga usah cemberut jadi jelek tu mukanya, aku brangkat ya dadah" setelah mengecup kening dimas dia langsung keluar rumah untuk berangkat bekerja
setelah kepergian dinda ke kantor dimas membersihkan tempat meja makan yang habis mereka pakai
sudah beres dia menuju kamarnya untuk beristirahat, sesudah sampai kamar dia langsung tidur dikasur
sekitaran 2jam dimas tidur dia terbangun dikarenakan mendengar hujan yang sangat deras
dimas memosisikan ingin duduk dan mengambil handphone nya untuk mengabari kondisi nya saat ini