"aaahhh... aaahhhh.... umhhhh"desah abian yang menikmati perlakuan agam padanya
" aaanghhhh.... aaaakkkkhhhhh.... eummhhh..... aaahhh.....llelaahhhh gamhhhhh" bukannya berhenti agam semakin agresif.. agam memegang pinggang abian lalu agam melumut bibir manis abian
"mmmghhhhh agamhhhhhh...... aaaahhh... aahhhh...... eugghhhhh..... pelanhhhhhh"teriak kenceng abian
" nikmathhhhhh yanghhhhhh...... aaahhhh...... aahhh"agam kembali melumut bibir abian agresif lalu menggerakkan pinggangnya ke kiri dan ke kanan
"cukupp...... aaahhhh..... lelahhhhhh.... " abian menjambak rambut agam dengan kencang, dan membuat agam kaget karena itu agam menyudahkan permainan nyasetelah selesai agam cengengesan ke abian "hehehe maaf sayang telalu nikmat" abian melirik sadis
"miif siying tirlili nikmit, sakit tau ini kalau anak kita kenapa kenapa gimana" dumel abian sambil mengelus perutnya yang buncit"adek gpp kan? nikmat ga dek tadi menurut daddy sih nikmat, kamu baik baik ya di perut ayah jangan nakal" abian mengge plak lengan agam dengan kencang
"lu yang nikmat anjing" agam hanya masih cengengesan sambil menggaruk kepala belakang
"awas aku mau bersih bersih" ketus abian sambil mendorong tubuh agam ke samping
"sayang mandi bareng yaa" abian mengambil bantal langsung melemparkan ke muka agam
"ogah" abian memasuki kamar mandi dengan pintu yang dibanting kencangbagaimana tidak marah coba agam bermain dengan nya hampir sejam setengah posisinya abian sedang hamil besar dan menurut dokter tinggal menunggu hari saja
setelah kejadian tadi malam, keesokannya abian menyiapkan makan untuk agam di kantor
"awas ni kalau ga habis siap siap jadi daging penyet" abian menata makanan untuk di bawa kekantor, sesungguh menyiapkan abian segera ke kantor agam dengan diantar supir pribadisaat ini abian sudah memasuki kantor agam dan menuju ke ruangan suami tercinta, sesudahnya sampai ke ruangan agam abian tanpa mengetuk dia langsung membuka pintu tersebut dan membuat agam kaget
"cekk sayang ketok dulu kenapa.... kalau aku serang jantung gimana nanti kamu jadi jandu(janda duda) gimana mau?
abian hanya tersenyum sambil mengalihkan masakan nya " nih makan.... DIHABISKAN awas aja ya kalau kamu nyusahin ni makan aku udah cape cape buat sama adek.... yakan dek? " abian menunjukkan muka berpura-pura sedih sambil mengelus perut buncit nya
"pasti dong.... sini aku pangku" agam menggeret tangan abian untuk duduk di pangkuan nya
abian langsung menghampiri agam untuk duduk dipangkuan nya, setelah abian duduk di pangkuan agam.. agam langsung memeluk abian sambil bermanja manja
"oh ya kamu gimana udah mulai kerasa kontraksi belum?" tanya agam sambil mengelus perut abian
"udah pas aku mau bikin makan buat kamu tapi ga terlalu sering" jawab abian sambil mengusap usap wajah agam
"yaudah kamu pulang sama aku aja nanti aku telfon pak joko buat pulang.... aku hari ini pulang cepat, habis aku makan masakan kamu" abian menatap agam dengan wajah yang bingung
"kenapa? tumben kamu?"agam menjawab seperti biasa hanya cengengesan, abian yang tau langsung melotot dan memukul bahu agam sangat kencang
" awas aja kalau berani gue bogem, udah tau anak nya bentar lagi lahir masih mikirin kaya gitu"
"yaa maaf, yaudah kamu suapin aku ya? aku sambil nyelesain laporan dan sedikit lagi selesai ko""okey" abian membuka alat makan agam sambil masih duduk dipangkuan agam
••••••••••••••••••••••••••••••••••••
saat ini abian berada dipangkuan agam. abian sudah merasakan kontraksi yang sangat intes susudah sampai mereka di dalam rumahagam terus memijat punggung abian perlahan dan perlahan "celana kamu buka yaa biar kamu lebih enak kamu pakai kaos aja.... " abian hanya bisa menjawab dengan mengangguk. agam segera melepaskan celana abian dengan perlahan
"mmhhhh.... sssshhhh""tahan ya sayang kamu bisa ko, aku telfon iwan ya buat bantu kamu" abian menggeleng "mmhhh....akuhhh.....anghhh ...... mau... sama kamu... arkhhhh.... hhuuu... hhhuu kamu aja..." jawab abian terbata bata
"yaudah aku tetep telfon tapi cuma buat pas anak kita sudah lahir aja ya" abian akhirnya setuju. sesudahnya agam mentelfon iwan dia langsung membantu abian lagi
"gam anghhhh....ssshhhhh.... hhhuuhhuuu"abian merasakan ketuban nya pecah dan paha agam dan lantai kamar nya
" kamu tenag ya tenang tarik nafas..... buang perlahan "abian mengikuti intruksi agam
" nggghhhh...... argkhhhhhh... agamm sakit...... ngghhhhhh... eunghhhh... hhhuu... hhhuuu" abian mengejan mengikuti intruksi alur tubuh nya
"pindah kekasur aja yu biar kamu enakan" abian menggeleng "ga kuat enghhhhh..... arkhhhhh.... " agam langsung menggendong abian menuju kekasur sebelum menaruh abian ke kasur agam menata bantal untuk menahan pinggang abian, sesudah selesai agam perlahan mendudukkan abian dengan hati hati.
agam memindah posisi untuk didepan abian. agam melebarkan paha abian untuk mempermudah dia melihat jalan lahirnya
"enghhhhh..... arkhhhhh..... hikss..... sakiiitt.... eunghhhhh.... aaahhh... aahhh.... enghhhhh" abian menggerakkan pahanya ke kanan ke kiri dan mencengkram bantal yang ada di belakang nya
"enghhhh.... mmmgghhhh.... huufftt hufftt.... gamm anghhh....." agam mengelus perut abian lalu menekan nekan perut abian dan itu membuat abian semakin kuat untuk mengejan
"argkhhhhh..... sshhh.... ngghhhhh..... eunghhhh... aaahhhhhh..... aaaahhhhh...... mmmghhhh.... sssshhhh...... argkhhhhh" agam mengelap keringat abian dan menyuruh nya untuk minum sedikit demi sedikit
"sudah? " abian mengangguk, lalu abian mengambil tangan agam menaruh diatas perutnya "ini bentar lagi kita jadi orang tua gam? ssshhh hhhuu" ucap abian.
"ya sayang bentar lagi kita jadi orang tua jadi kamu semangat ya jangan menyerah" agam mencium bibir abian, abian membalas ciuman agam dengan sangat menikmatinya
abian mengambil kedua tangan agam lalu meletakkan di payudra nya lalu menyuruhnya merematitu membuat abian menikmati itu. tak lama abian merasakan ada yang mengganjal di selangkangannya
"nghhhh gam enghhhh..... kepala nghhhh... ssssshhhh..... mmmghhh" agam langsung melihat jalan lahir abian dan agam tersenyum "kepala bayi kita sayang" agam membawa tangan abian untuk menyentuh rambut anak nya
"enghhhh.....mmmghhhhh.... sayang anak kita......." agam mengangguk "jadi kamu lebih semangat lagi ya? "ya sayang"abian langsung ngeden lebih kuat saat merasakan sakittok.. tokk
agam yang mendengar suara ketukan pintu langsung membukanya
" lu tunggu depan aja wan, kalau anak gue udah lahir gue langsung panggil lu".
"oh yaudah gue tunggu di depan televisi kalau gitu" agam mengangguk lalu menutup kembali pintu kamar nya"ARKGHHHHH AGAM AANGGGHHHH SSSAAKIIIIITTTT"abian mengerang histeris kesakitan
" enghhhh....ssshhhhh.... unghhhh....."plop
"yang kepala udah keluar tinggal badan nya" agam menyemangati abian sambil mengelap keringat
"enghhhh.... mmmghhhh..... ssshhhh..." abian meremat apa saja yang didekat dia
"eunghhhh....... hhuuu... hhhuuu... eughhhhh...... aaahhh aahhhh" abian menarik badan nya kedepan untuk memperkuat ejaan nya"ARGHHHHH..... EUNGHHHHH...... AAAYOOOO..... NGHHHHH"tak lama setengah dari tubuh anak nya keluar " ayo sayang aku bantu tarik ya ini sedikit lagi" abian mengangguk
"EUNGHHHHH ..... ARGKHHHHHH..... NGHHHH..... UNGHHH... UNGHHH... ARGKHHHHHH" ejaan yang terakhir badan anaknya keluar sempurnaeaakkk.. . . eaakkk
tubuh abian langsung lemas saat bayi nya keluar
agam menggendong bayi mereka dan mencium anak nya yang masih di penuhi darah. agam mendekat kan anaknya ketubuh abianabian melihat anaknya lalu tersenyum bahagia "anak kita akhirnya lahir di dunia sayang hikss..hikss"
"terimakasih banyak sayang dan kamu hebat banget.... nanti bikin lagi ya heheh"
"enak di lu ga enak di gue" agam tertawa mendengar jawaban abian. agam menaruh bayinya di dada abian
"aku panggil iwan dlu ya sayang...." abian mengangguk-------------------------------------------
halo trimakasih sudah baca...... maaf kalo banyak typo ya hehehebuat kalian yang suka mpreg ayo gabung di chanel telegram aku banyak video mpreg dengan harga yang sangat murah👌🏻
https://t.me/mpregarea_vidio