WAJIB FOLLOW SERTA VOTE DAN COMMENT!
Pukul 5 pagi disebuah ruang inap VVIP terdapat beberapa orang yang sedang duduk diam melihat satu sama lain. Mereka hanya benar-benar diam selama 2 jam lamanya, tidak ada yang bersuara.
Lingkar mata Sabila dan Lara hitam, wajah sembab. Adik kakak tersebut tidak ada yang tidur, mata mereka hanya tertuju pada brankar yang ditiduri oleh sang mama. Sesekali juga mereka disana melirik pintu ruangan.
Keadaaan papa mereka masih dalam penanganan dokter, belum ada kabar yang pasti.
Asher berdehem pelan, tangannya mengusap kepala Sabila yang tegak menatap Marina. "Istirahat sayang, kamu mau mandi?" Ucap Asher, ia mulai membuka suara setelah terjadi keheningan panjang.
Sabila menoleh, Asher tidak menyangkal wajah kekasihnya saat ini sangat kacau. Jari jempolnya perlahan mengusap kantung mata Sabila yang menghitam dan bengkak.
"Nanti aja." Jawab Sabila, suaranya serak dan pelan.
Lara pun tidak kalah kacaunya. Bagas senantiasa berada disamping gadis itu, "Kamu enggak laper, hm?" Tanya Bagas.
Lara hanya menggelengkan kepalanya, helaan napas Bagas membuat Lara menoleh. "Basuh muka ya, aku temenin." Ajak Bagas, ia menampilkan senyum untuk Lara.
Tangan Bagas terselip dipinggang Lara, mencoba mengajak gadisnya untuk bangkit. Mah tak mau Lara menurut, keduanya berjalan menuju toilet.
"Sini." Asher menarik Sabila agar bersandar di dadanya.
Ia mengusap rambut Sabila dengan lembut dan mengecupi kepala gadis itu. "Kalo kamu kayak gini kasihan mama sama papa, mereka sedih." Bisik Asher.
Tangan satunya yang menganggur mengusap punggung Sabila. "Jangan nangis terus, harus sabar, nanti kalo mama udah sadar siapa yang kasih semangat buat mama kalo bukan kamu sama Lara."
Sabila diam tapi telingannya setia mendengar setiap ucapan dari mulut Asher. "Nanti siang kak Bryce sampe." Sabila mengeratkan pelukannya.
Tak lama Bagas muncul bersama Lara. "Bila mau sarapan apa?" Tanya Lara.
Ia duduk disebelah Sabila mengusap punggung adiknya. Sabila langsung melepas pelukannya bersama Asher, "Kakak mau keluar?" Tanyannya.
"Enggak, Bagas yang keluar sekalian mau jemput Jordan sama yang lain, mereka gak tau kamar mama." Jelas Lara.
"Sabila enggak nafsu makan, kita bagi dua aja kalo kakak mau." Lara mengusap rambut Sabila, ia tersenyum kecil.
"Iya kita bagi dua."
.
.
.
Pukul 7 pagi, berita di tv dan di sosial media penuh dengan kabar kecelakaan yang dialami orang tua Sabila dan Lara.
Adik kakak tersebut menutup mulut mereka menahan isak tangis saat melihat tv menayangkan rekaman cctv dijalan yang menangkap kejadian kecelakaan yang dialami sang papa.
Ucapan bela sungkawa beribu-ribu diterima oleh mereka. Cia mengusap bahu Sabila, "Lo kuat Sab, sabar ya." Cia pun tidak sanggup mendengar isak tangis Sabila.
![](https://img.wattpad.com/cover/313081486-288-k843407.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Sabila untuk Asher [UPDATE REVISI]
Tienerfictie❗Wajib follow terlebih dahulu❗️ ²⁰²² Fiksi - Romansa [ 𝚆𝙰𝚁𝙽𝙸𝙽𝙶 +16 ] RANK #1-sabila #1-asher #1-devil #1-teenfiction #1-teenlit #1-polos #1-romantis #1-lugu #1-posesif #1-boyfriend #1-manja #1-agresif #1-cemburu #1-humoris #1-family #1-fun