PROLOG

1.2K 93 7
                                    

"Runaaa gue duluan yaa, hati hati pulangnya" sahut Chaca bersamaan dengan motor nya yang sudah melaju keluar parkiran

Melihat itu Aruna pun segera menaiki motor hitamnya, ia lalu menyalakan mesin dan pergi keluar sekolah untuk menuju rumah

Jalanan terlihat sangat ramai mengingat kini sudah jam waktu pulang. Motor Aruna berhenti tepat ketika lampu jalanan berubah warna menjadi merah. Aruna melepas pegangan tangan nya pada motor ia menggerak-gerakkan tangan nya yang terasa pegal sembari melihat-lihat wajah para pengendara lain

Tidak lama kemudian bibirnya mulai mengerucut sebal, "yah kok kebanyakan bapak bapak sii, mana ni cowok cakep nya kemarin kata si Chaca banyak cowok cakep kalo lewat jalan sini, boro gue mau sekalian cuci mata" ucapnya dalam hati.

Tiba-tiba terdengar suara klakson dari belakang, rupanya kini lampu jalanan sudah berubah menjadi warna hijau, Aruna pun segera memegang motor nya kembali, lalu menggas nya untuk menyebrang bersama dengan para pengendara lain

Namun takdir berkata lain, di samping jalan ternyata terdapat satu truk bermuatan besar dengan pengendara yang terlihat mengantuk didalamnya. Truk tersebut melaju dengan kencang menubruk para pengendara lain di depannya yang sedang menyebrang

BRUKKKK

AAAAAAA
ARGHHHH

Teriakan kesakitan dan teriakan kaget meramaikan jalanan yang kini berubah warna menjadi semerah darah segar yang mengalir deras. Bersamaan dengan sebagian organ-organ tubuh pengendara yang terlindas, terseret dan terpental oleh truk yang ikut terguling ke jalanan

Aruna merintih kesakitan saat tubuhnya terseret ban truk lalu terpental. Darah mulai bercucuran dari kepala dan tubuh aruna bersamaan dengan teriakan teriakan para pengendara lain yang ikut terseret dan tidak terseret

Telinga Aruna berdengung, kepala nya terasa sakit sekali. Tubuhnya melemas bersamaan dengan matanya yang hampir terpejam. Ia rasa ini adalah hari terakhir nya untuk melihat dunia

"Arghhh....ak-khh..ss-sakit"

Para pengendara yang tidak ikut terseret pun mulai menelpon ambulance dan polisi lalu beberapa diantara mereka mulai mengeluarkan hp untuk mengvideo sembari menghampiri dan mengecek kondisi para korban termasuk Aruna

Mata Aruna mulai terpejam sepenuhnya ia menghembuskan nafas terakhir nya disini bersamaan dengan suara sirine mobil ambulance dan polisi yang mulai berdatangan ke tempat kecelakaan terjadi.

bersambung

note:
haii semoga suka yaa sama cerita nya, kalau suka ayo vote atau ngga komen aja juga gapapa

btw cerita ini pernah aku publish bulan lalu, cuma aku un publish lagi gara gara sibuk kenaikan kelas+ppdb 

Figuran untuk Antagonis Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang