7. cafe

915 90 23
                                    

Jeffan kemudian menatap Aluna sambil menjawab "ada orang yang ngasih tau gue"

"Siapa?" Tanya Aluna pura pura tidak tau

Pertanyaan yang dilontarkan Aluna membuat Ayrin merasa gugup dan takut. Di dalam hatinya ia merapalkan doa agar Jeffan tidak menyebutkan namanya

"perempuan. Lagian sejak kapan lo alergi sama seafood?" ucap Jeffan yang membuat perasaan Ayrin kembali sedikit tenang

Aluna lalu menjawab "dari kecil, bahkan Ayrin aja tau, karena setiap pergi makan bareng, Ayrin yang selalu ngingetin aku buat ga makan seafood takutnya nanti alergi aku kambuh"

Baru saja perasaan Ayrin tenang, kini hatinya dibuat tak karuan mendengar jawaban yang terlontar dari bibir Aluna

"ta- "kalimat yang akan dilontarkan Jeffan terhenti. ketika seorang pelayan pria datang

"permisi, maaf mengganggu, ingin pesan apa ya kak?" ucap seorang pria muda berbalut pakaian khas seragam pelayan di cafe ini.

Entah mengapa Aluna merasa pelayan pria itu menatap tajam kepada sosok laki laki yang duduk di depannya yaitu Jeffan.

Mengabaikan hal itu, Aluna mulai menyebutkan pesanan nya disusul dengan Ayrin dan jeffan

Selepas perginya pelayan itu, kini suasana menjadi hening,

"Eh iya tadi kamu mau ngomong aja jeff?" Ucap Aluna membuka pembicaraan sekaligus memancing Jeffan agar membongkar kebohongan Ayrin.

Namun Jeffan tidak menjawab. Ia malah menggeleng-gelengkan kepalanya seolah tidak mau membahas hal tadi

"Hadeh dasar bucin, udah tau si ayrin tukang bohong masih aja di belain" ucap Aluna dalam hati

Setelah beberapa menit pesanan mereka pun tiba, tidak ada pembicaraan saat makan yang ada malah suasana canggung yang menyelimuti mereka bertiga.

"Eh kalian habis ini mau pulang atau lari lagi?" Tanya Aluna selepas makanan nya habis

Ayrin melirik Jeffan seolah menunggu jawaban. Jeffan yang merasa di tatap Ayrin pun balik menatap nya kemudian berbicara "Gue masih ada urusan sama Ayrin lo duluan aja"

"Yahh, kita gabisa pulang bareng dong Ayrin, yaudah deh kalau gitu aku pergi ke kasir dulu ya buat bayar sesuai janji aku tadi, habis ini aku ada acara soalnya, bye gais duluan" ucap Aluna sambil memasang raut wajah nya seolah olah sedang cemberut

Selepas Aluna pergi, kini ada Jeffan yang sedang menanyakan Ayrin soal seafood itu

"Kenapa kamu bohong rin?" Tanya Jeffan sambil menatap mata Ayrin lekat

Ayrin yang di tatap seperti itu menjadi gugup, otaknya sedang berpikir tentang alasan alasan apa yang bagus untuk menutupi kebohongan nya tadi

"Aku ga niat bohong Jeffan, aku cuma lupa, lagian kayaknya waktu itu alergi nya cuma sementara nanti juga kalau dia makan banyak seafood alergi nya pasti ilang" ucap Ayrin gugup

Jeffan nampak tidak percaya dengan ucapan Ayrin, ia mengerutkan keningnya "Emang alergi bisa hilang?"

Ayrin menggeleng. "Enggak tau Jeff, aku juga gatau, tapi kamu percaya kan sama aku? Aku ga mungkin bohongin kamu Jeff, aku ga sejahat Aluna yang suka bohong"

Ayrin memegang tangan Jeffan berusaha untuk meyakinkan Jeffan.

Pada akhirnya Jeffan mengangguk "iya aku percaya" ucap Jeffan yang membuat Ayrin lega

Sedangkan di ujung meja terlihat seorang gadis yang berdecak sebal melihat mereka berdua

"Ck dasar bucin, padahal ini udah keliatan banget loh si Ayrin tukang bohong tapi tetep aja masih di kasih kepercayaan sama Jeffan" Ucap Aluna dalam hati.

Rupanya Aluna sejak tadi belum pulang ia malah mengintip mereka berdua di ujung meja

______

Next? Vote dulu pliss

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 6 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Figuran untuk Antagonis Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang