5. Jeffan marah

887 86 64
                                    

"BERHENTI! AYRIN!"

Seorang pria muda bak superhero itu datang dengan wajah panik nya. Dia Jeffan yang dengan tergesa-gesa menghampiri Ayrin dan memisahkan perkelahian itu

"Ayrin kamu gapapa?" Pertanyaan Jeffan itu tidak terjawab karena Ayrin malah menangis sambil memeluk tubuhnya

Jeffan mengelus punggung Ayrin berniat untuk menenangkan. "Sebenarnya apa yang terjadi?" Tanya Jeffan kepada orang orang disana

Pegawai kasir yang tadi melayani Ayrin pun langsung menjelaskan kejadian tadi dengan lengkap dan jelas

Jeffan mengangguk ia mengambil dompet miliknya lalu mengeluarkan satu kartu ATM kepada pegawai kasir "Pakai kartu ini untuk membayar belanjaan itu"

Pegawai kasir itu mengangguk dengan cepat dia mengurus pembayaran lalu memberikan kartu serta barang belanjaan itu ke pria tadi

"Saya mewakili Ayrin, meminta maaf atas keributan yang telah dibuat. Saya harap kejadian ini tidak usah di perpanjang lagi" ucap Jeffan yang di angguki oleh orang-orang disana termasuk ibu tadi

***

Selepas kejadian tadi, Jeffan membawa Ayrin duduk di kursi mall. Disana Jeffan mengobati luka cakar di pipi Ayrin dengan telaten

"Nah udah beres. Sekarang kamu jangan nangis lagi ya?" Sungguh Jeffan tak tega melihat Ayrin yang tengah menangis

Dengan sesegukan Ayrin mengangguk sambil menatap mata Jeffan "tapi a-aku masih sakit hati, t-tadi di sana ibu itu hina aku jef.. ibu itu bilang aku ga punya etika aku ga sopan"

Jeffan memeluk Ayrin dan mengusap punggung Ayrin lembut. Dihatinya ia merasa marah kepada Aluna. karena Aluna, Ayrin nya sampai menangis seperti ini

"Ayrinn" ucap Aluna yang membuat dua sejoli itu menatap ke arah nya

Didalam hatinya Aluna merasa senang melihat kondisi Ayrin yang tengah menangis

"Rencana gue berhasil ternyata" ucap Aluna dalam hati

Aluna mulai memainkan sandiwara nya, ia menampilkan mimik muka khawatir kepada Ayrin

"Astaga Ayrin, muka kamu kenapa? Aku minta maaf banget tadi aku sempet ke kunci di toilet, maafin aku ya Ayrin" ucap Aluna berupaya seperti memelas untuk dimaafkan.
Tetapi Ayrin tidak menjawab, Aluna tebak sepertinya gadis itu marah kepadanya

Jeffan berdiri lalu menatap Aluna tajam "Ini semua gara-gara lo tau ga! Gara gara lo, Ayrin jadi dihina sama ibu ibu tadi, lagian kok bisa si lo ke toilet sambil bawa uang nya Ayrin? Kenapa ga kasih uang nya dulu ke Ayrin?"

Aluna mengernyit heran "loh, Ayrin emang kapan nitip uang ke aku? Bukannya Ayrin minta di bayarin ya pake uang aku?" Ucap Aluna membuat mereka berdua terdiam

"Nah loh skakmat kan" cibir aluna dalam hati

"Kalau Ayrin nitip uang ke aku juga, aku pasti bakal kasih sebelum aku pergi ke toilet kok, aku ga sejahat itu buat ambil uang Ayrin-

"Aku bener bener minta maaf Ayrin. Aku juga gatau bakal kekunci di toilet. Tapi waktu kekunci juga aku sempet hubungin Jeffan buat nolongin kamu. Oh iya total belanjaan Ayrin berapa Jeff ? mau aku ganti kan aku udah biasa bayarin Ayrin setiap ke mall"

"25 juta" jawab Jeffan

Aluna memasang mimik muka terkejut "hah? Sebanyak itu? Aku kira cuma 10 juta atau paling besar 15 juta. Lagian kamu kok belanja nya banyak banget si Ayrin, ini rekor belanjaan terbanyak kamu. Padahal itu belanjaan kamu semua loh. Aku kan niat belanja nya nanti ke toko sebelah"

"Aku kaget tau kok kamu bisa boros gitu, walaupun dibayarin juga kamu harus nya tau diri ga sampe ngabisin-"

Ucapan Aluna terhenti ketika melihat Ayrin yang tiba tiba berdiri sambil membawa barang belanjaan nya meninggalkan Aluna dan Jeffan berdua

"Eh, kok malah pergi? Padahal aku gapapa kok dia belanja sampai 25 juta, ya walaupun lebih besar dari nominal aku belanja si. Karna aku biasanya belanja paling banyak sehari cuma sampai 15 juta. Oh iya no rekening kamu apa? Mau aku transfer" tanya Aluna

"Ngga usah, gue aja yang bayar belanjaan Ayrin. Gue mau ngejar Ayrin, lo ga usah ikut" peringat Jeffan lalu pergi berlari mengejar Ayrin

Tawa Aluna yang tertahan kini meluncur dengan bebas "hahaha, makanya Ayrin jadi orang itu gausah sok sok an, kena kan sekarang. Kira kira bakal ditaruh kemana ya tu muka, pasti malu banget karna gue buka aib nya langsung di hadapan cowo yang dia sukai"

Aluna merasa senang sekarang. Setidaknya ia sudah membalas 1 dari banyaknya perbuatan Ayrin yang sering membicarakan hal yang tidak tidak tentang nya kepada Jeffan.

"Ini semua belum seberapa Ayrin. Liat aja nanti, kedepannya gue bakal terus permalukan lo di depan Jeffan" ucap Aluna dalam hati

Bersambung

Note:
Puas ga sama chapter inii? Suka gaa? Kalau suka ayo vote. Tapi aku lebih suka lagi kalau kalian juga komen! Komen pendapat kalian tentang chapter ini gais..

Tunggu chapter selanjutnya yaa, dadah

kalau bisa 20 komen lebih aku update cepet hehehe

Figuran untuk Antagonis Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang