Chapter 2 :

1.1K 61 2
                                    

Pagi itu semua siswa pun berkumpul di lapangan. Pengumuman sekaligus acara kelulusan, setelah melewati semua ujian yang berat semua siswa-siswi dinyatakan lulus 100% dan seperti biasa Hinata memegang peringkat teratas. Ia lulus dengan nilai yang nyaris sempurna, dan disaat itulah Sakura dan Ino menghampirinya.

 Ia lulus dengan nilai yang nyaris sempurna, dan disaat itulah Sakura dan Ino menghampirinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hinata ?" Sakura tampak sedih.

"Kenapa ? Bukankah kita bertiga sudah lulus ?" Tanya Hinata keheranan melihat sahabatnya itu.

"Aku sedih karena kita bertiga akan berpisah. Aku akan melanjutkan studi ke Singapura dan Ino akan ke London. Ya, dua negara yang jauh.. aku sedih kita tidak akan bisa sama-sama lagi seperti ini." Tangis Sakura pecah.

"Kau cengeng Sakura.." Ino pun ikut meneteskan air matanya.

"Hem.." Hinata tersadar dan hatinya pun ikut sedih tapi ia mengabaikannya.

"Lalu kau Hinata ? Akan kuliah dimana ? Kau jarang sekali membahasnya." Tanya Ino kemudian.

"Aku rasa aku akan mengambil kuliah setahun atau dua tahun lalu bekerja." Hinata tersenyum, ia paham betul bagaimana keadaan ekonomi keluarganya. Dia tidak berasal dari keluarga kaya seperti kedua sahabatnya.

"Eh ? Tapi sayang sekali.. otakmu sepintar Albert Einstein. Sayang sekali hanya kuliah setahun lalu berkerja.. kau seharusnya kuliah setinggi-tingginya dan bekerja di perusahaan Hatake corp." Kiba yang datang entah darimana mengejutkan mereka dan menekankan kalimat 'sayang sekali'.

"Kiba! Kau ini.." Ino tampak geram.

"Tidak apa, ayahku sudah tua dan aku juga masih punya Hanabi. Jika aku tidak bisa maka Hanabi lah yang harus mewujudkan impianku. Ya.. tidak harus di Hatake corp juga." Hinata tertawa memecah kesedihan kedua sahabatnya.

"Eh ? Kalau begitu berarti kau akan bekerja sambil kuliah dong ? Berarti kau membutuhkanku, kau bisa bekerja di tempat pamanku.. bagaimana ?" Kiba menambahkan.

"Wah, berarti masalahku selesai. Sakura, Ino.. kalian tidak perlu khawatir. Aku tidak akan berubah kok, aku akan selalu menunggu kalian sampai kembali." Hinata menatap kedua temannya. Dan ketiganya pun berpelukan, sebelum pak kepala sekolah mulai melanjutkan ke sambutan selanjutnya. Ya, tuan Hatake itu terlambat datang, dia memberikan sambutan di acara penutupan. Itu pun pertama kalinya Hinata melihat wajah tuan Hatake karena sebelumnya pertemuannya hanya dengan kepala sekolah dan sangat pribadi.

 Itu pun pertama kalinya Hinata melihat wajah tuan Hatake karena sebelumnya pertemuannya hanya dengan kepala sekolah dan sangat pribadi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Hinata x KakashiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang