Chapter 20

392 22 2
                                    

WARNING

彡✎Typo Bertebaran!
彡✎Tidak nyambung! Mungkin..
彡✎Ada beberapa kata tidak baku!
彡✎Tidak bermaksud menyinggung siapapun!

✎‿︵‿

Happy Reading! (≡^∇^≡)

⊹﹍◠﹉◡˙⬳


Langit sore mulai berganti dengan langit malam
Yang biasanya ditemani bulan dan bintang²
yang bertaburan, tapi ada kala nya saat
langit malam tak ditemani oleh bulan dan bintang,
tapi ditemani oleh awan gelap yang berkumpul
di langit malam.

Begitu pula malam ini, malam ini langit ditemani
Oleh awan hitam yang berkumpul, dan kilat²
Petir mulai bergemuruh

Nampaknya malam yang biasa tenang akan
Diganti dengan suara gemericik air hujan
Dan suara petir yang menggelegar di langit.

Melihat ke luar jendela, menghela napas
Dengan mata yang terus memandang ke
Langit.

Sudah lama ia pindah ke kota, tapi baru
Pertama kali ia melihat kota cray diguyur
Dengan hujan disertai petir.

Menutup jendela nya karna angin mulai sangat
Dingin, melangkah ke arah kamar.

Tangan nya terulur untuk mengambil selimut nya
Dan tangan satu nya terulur untuk mengambil
Kucing nya yang beraktivitas seperti biasa.

Tidur

Memilih acuh saat kucingnya mengeong,
Ia membawa langkah nya menuju sofa.

Duduk disofa dengan kaki disila, menyelimuti
Dirinya sendiri dengan selimut tak lupa
Dengan kucingnya sebagai penghangat tambahan.

Tepat setelah itu, air hujan mulai turun dengan
Perlahan dan tak lama mulai deras di iringi
Dengan gemuruh petir yang menggelegar
Dilangit

Tersentak setiap bunyi petir yang amat keras
Bergemuruh, ia pun mengeratkan pelukan
Ke kucingnya.

Setiap ada petir, ia akan mencari perlindungan
Ke orang tuanya atau saudara nya, tapi
Sekarang ia sendiri. Dimana ia akan
Cari perlindungan?

Takut, itulah perasaan nya saat ada petir
Yang bergemuruh. Apalagi kini ia sendiri, tak
Ada pelukan hangat dari sang bunda, maupun
Kata² pemenang dari sang ayah. Hanya
Kesendirian yang ia dapat.

Gk, dia gk boleh terlena sama masa lalu
Disini hanya ada dirinya, dan si kucing
Gemuk ini.

"Begini amat takdir" ucap Indo yang mulai
Mendrama, kucing gemuk yang ada dipangkuan
Indo cuman diem nikmatin elusan dari tangan
Si indo, gk peduli sama sekitar.

Indo berdiam lama disofa, lama kelamaan ia
Terlena dengan suasana malam kali ini,
Hawa dingin, dan bunyi rintik hujan membuat
Nya ingin segera tidur, namun ia sangat
Malas untuk ke kamar dan ia pun
Berakhir ia tidur disofa dengan si embul

...

Pagi hari nya, nampak langit yang amat
Cerah berbeda sekali dengan malam tadi

Embun pagi masih tersisa, daun² basah dengan
Bulir² air sisa malam tadi, genangan air pun
Masih ada di sepanjang jalan, harum tanah
Yang bercampur dengan air masih bisa dicium
Oleh hidung

Namun, di sebuah kost terlihat lah pemuda
Yang masih ngorok disofa dengan kucing nya,
Siapa lagi jika bukan indo, dgn si pemalas (Orion)

Perlahan mata itu terbuka, mengerjap untuk
Menyesuaikan cahaya matahari yang masuk
Melalui celah jendela, ia bangun lalu duduk
Rambut nya acak²an, muka bantal masih
Melekat diwajah nya, menguap sambil
Meregangkan badan nya yang terasa pegal

Ia teringat jika hari ini sekolah, namun
Ia sangat malas, jadi diputuskan bahwa ia
Akan malas-malasan hari ini. Sekolah besok
Besok saja, masih ada hari

Bangun dari duduk nya, ia mengambil
Selimut dan melipat nya, lalu berjalan menuju
Kamar mandi guna untuk membasuh wajah nya

Keluar dari kamar mandi, ia berniat untuk
Membersihkan halaman kost nya, pasti
Banyak air dan becek batin nya

Berjalan keluar dengan sandal nya, dibuka nya
Pintu kayu itu, sesuai dugaan nya becek dan
Air mengenang diberbagai titik

Mengambil sapu lidi, ia menyerok air untuk
Meratakan agar cepat kering, selesai
Indo memandangi halaman depan nya dengan
Senyum, namun langsung berganti dengan
Wajah malas nya

"Malas mandiiii" gumam nya, di buang asal
Sapu lidi tsb tanpa peduli, ia hendak masuk
Ke dalam lagi namun

Ekor mata nya melihat sebuah sihir ungu
Kehitaman melesat ke arah sekolah nya,
Mengerut kan dahi nya, berfikir. sihir ungu
Kehitaman termasuk sihir kegelapan

Mata nya membola, tanpa berfikir panjang
Ia berlari menuju sekolah nya dijam
Seperti ini banyak murid² berdatangan

Keringat membanjiri tubuh nya, sebelum
Sampai disana ia mendengar ledakan
Dari kejauhan, mempercepat lari nya

Namun saat tengah berlari, sihir ungu kehitaman
Itu kembali bermunculan dengan skala besar,
Panik menghampiri diri nya

Bukan hanya sekolah nya yang terkena,
Rumah² warga juga terkena, jalanan
Retak rumah hancur api berkobar di pagi yang
Cerah itu

Sesekali ia menghindar dari sihir ungu kehitaman
Yang ia tebak sihir peledak

Sampai di tujuan mata nya kembali membola
Peluh keringat membanjiri wajah nya, disana
....

Pict By Me(Faiz_vhy8)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pict By Me(Faiz_vhy8)

✎TBC

School Country 「ˊChˊ」Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang