Bandara Haneda...
"Jangan lupakan kami ya Sera-Chan!" seru Sonoko.
"Keep contact ya!" Ran juga berseru.
"Hai hai..." Masumi Sera memeluk kedua sahabatnya.
Hari itu, keluarga Sera akan kembali ke Inggris sehubungan misi di Jepang untuk menghancurkan Black Organization sudah usai. Dalam kepulangannya kali ini mereka membawa anggota keluarga baru.
"Jangan lupakan kami ya nee-san," kata Detektif Cilik
"Hai hai..." Shiho memeluk anak-anak itu satu per satu. Kemudian ia berdiri menghampiri Profesor Agasa.
"Ai-Kun... Ano Shiho-Kun..." Profesor Agasa memanggil dengan mata berkaca-kaca.
Shiho memeluknya, "arigatou Hakase, untuk semuanya..."
Profesor Agasa terisak.
"Kau sudah melebihi ayahku sendiri," tambah Shiho.
"Kau juga sudah seperti putriku, Shiho-Kun. Aku sayang padamu,"
Shiho tersenyum, "aku juga sayang Hakase,"
Kemudian Shiho berjalan pada Yukiko, "Yukiko-San,"
"Shiho-Chan," Yukiko memeluknya.
"Terima kasih untuk semuanya, kau sudah seperti ibu bagiku,"
"Kau juga kuanggap putriku sendiri Shiho-Chan," kemudian saat mereka saling melepas pelukan Yukiko berkata lagi, "apa tidak bisa dipertimbangkan lagi Shiho-Chan?"
Shiho tersenyum seraya menggeleng.
"Kenapa?"
"Yukiko-San yang paling tahu kenapa,"
Yukiko mengerti, "Shinichi..." bisiknya.
Shiho mengangguk.
Lalu tiba lah hal yang paling berat, perpisahan di antara dua partner. Shinichi dan Shiho akhirnya saling berhadapan. Bila Shiho terlihat tegar dan tabah, wajah Shinichi terlihat muram.
"Apakah harus seperti ini Haibara?" tanya Shinichi pelan tanpa semangat.
Shiho mengangguk, "eh, memang harus seperti ini Kudo-Kun. Sudah saatnya kita menjalani hidup masing-masing,"
Shinichi mengangguk pahit, menghargai keputusan partnernya.
"Ngomong-ngomong, biar kita kenalan sekali lagi. Miyano Shiho desu. Yoroshiku onegaisimasu," ucap Shiho sembari mengangguk sopan.
Shinichi membalas anggukannya dan memanggilnya untuk pertama kali, "Shiho..."
Shiho tersenyum, "terdengar lebih baik,"
Shinichi membalas senyumnya dan ada sentakan lunak menyenangkan di dada.
Shiho mengulurkan tangannya untuk bersalaman, "sampai berjumpa lagi, partner,"
Shinichi menatap uluran tangannya, perlahan-lahan ia mengulurkan tangannya tampak ingin menyambut, namun karena tidak tahan lagi, ia malah memeluk Shiho alih-alih berjabatan tangan.
"Kudo-Kun..." Shiho kaget dengan wajah merona.
Semua orang juga tertegun memandang mereka. Sonoko menaikkan sebelah alisnya, Ran hanya manyun sedikit.
"Jaga dirimu, partner," bisik Shinichi.
Shiho mengangguk, "eh... Terima kasih atas segalanya Kudo-Kun..."
Dengan berat hati Shinichi melepas Shiho hingga ujung jari terakhir. Shiho memberinya senyuman menenangkan, namun Shinichi tetap saja merasa gelisah.
"Dah! Safe flight!" semua yang mengantar melambaikan tangan.
Shiho dan keluarga Sera melambai untuk yang terakhir kali sebelum masuk boarding room. Shiho menguatkan diri untuk tidak menoleh ke belakang lagi, ia mendekap erat lencana detektif di dadanya. Shinichi memandang punggung Shiho hingga hilang di belokan dengan merana. Dalam kantung jaketnya, ia juga menggenggam lencana detektifnya erat-erat.
Di antara dua insan yang telah berbagi takdir yang sama, akan tercipta ikatan yang unik. Ikatan yang melebihi belahan jiwa. Tidak akan ada orang luar yang dapat ikut campur dalam hubungan seperti ini. Ikatan ini tak tersentuh, abadi selamanya. Tak peduli secara fisik kelak mereka akan bersanding dengan siapa, sang belahan jiwa sudah merupakan pemenangnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Relationship That No One Can Enter
FanfictionIde FF ini muncul dadakan setelah membaca wawancara Minami Takayama (Seiyu Conan) mengenai hubungan unik Conan-Ai. Hubungan unik yang tidak dapat dimasuki oleh siapapun, tidak oleh Ran tidak oleh Hakase. FF ini berusaha menonjolkan hubungan unik itu...