1

979 80 0
                                    

pesta pernikahan itu akhirnya selesai. semua orang yang berada dalam ruangan itu tertawa berbahagia, kecuali satu orang yang mukanya ditekuk selama acara berlangsung.

bagaimana ia bisa bahagia? ini pernikahan kedua papanya. namun, ia juga tidak bisa berbuat apa-apa melihat bagaimana usaha papanya untuk meminta restu padanya.

1 bulan yang lalu

"karin, papa mau bicara sama kamu" richard berbicara dengan pelan, ia sangat gugup sekarang.

"kenapa pah?" gadis bernama karin pun mengalihkan pandangannya dari makanan yang sedang ia makan.

"um... gini, jadi papa itu.. papa mau.. paapa ini" richard sangat gugup, ia sampai berkeringat dingin.

"kenapa deh pah? aneh banget" karin menyadari papa nya tengah gugup saat ini.

"papamaumenikahlagigapapakan?"

"hah?"

richard terdiam dan meyakinkan dirinya, ia memegang tangan anak semata wayangnya itu dengan lembut.

"papa mau menikah lagi, gapapa kan? papa merasa kesepian" richard berbicara dengan nada yang sangat amat lembut.

karin yang mendengar itu pun terdiam. ia tahu pasti akan ada saatnya papa meminta permintaan ini, namun ia tak mengira akan mendengarnya hari ini. karin terdiam cukup lama, membuat richard kembali kehilangan kepercayaan dirinya.

"gapapa kan rin? papa pengen dapet lagi kasih sayang dari seseorang. papa udah merasa kesepian sangat lama semenjak bunda ninggalin kita" richard mengelus tangan karin, namun karin segera menarik tangannya.

"karin ke kamar dulu"

sebelum ia bisa meninggalkan meja makan, richard menahan tangannya, "tolong izinkan papa yaa karin, papa tunggu jawaban kamu. papa memilih calonnya pun tidak sembarangan rin, dia wanita yang lembut, penuh kasih sayang dan sangat perhatian sama papa. papa bisa merasakan kembali rasanya disayang setelah belasan tahun lamanya papa tidak mendapat rasa itu"

karin hanya mengangguk dan segera masuk ke dalam kamarnya. sekarang ia bimbang, disatu sisi ia takut wanita yang dipilih papanya jahat seperti di film-film, dimana mama tiri itu pasti jahat. namun disisi lain, ia tak pernah melihat keputusasaan yang ditunjukkan oleh papanya itu.

richard adalah lelaki yang sangat ia sayangi dan banggakan. ia tak pernah sekalipun meninggikan suaranya, ia tak pernah bermain tangan bila ia salah. richard adalah sosok lelaki idaman yang membuat karin sangat menyayangi papanya.

karin tidak mau papanya tersakiti, ia tak mau kembali melihat hancurnya sang papa saat bundanya meninggal 16 tahun yang lalu, dimana papanya sangat terpukul harus membesarkan dirinya sendirian.

***

richard hari ini memasak ayam kecap kesukaan putrinya. ia bersenandung kecil sambil mengingat kenangannya bersama anak satu-satunya itu.

"dor!"

richard tersentak, ia melihat putrinya yang sedang tersenyum manis kearahnya.

"kariin, kamu ngagetin papa aja. papa lagi masak loh! kalo sampe tumpah gimana?"

karin hanya tertawa mendengar ocehan papanya itu "hehehe maaf paa. abisnya papa serius banget masaknya, karin udah panggilin papa loh dari tadi"

"maaf papa ngga denger. yaudah sekarang kamu mandi dulu terus makan yaa, papa udah bikinin ayam kecap favorit kamu"

"yey, thank you papa!" karin mencium pipi papanya sebelum pergi ke dalan kamarnya dan berganti baju.

***

ayah dan anak itu menikmati makan malamnya dengan bahagia. mereka saling bercerita satu sama lain. tidak ada kecanggungan antara keduanya.

"karin, jadi kapan kamu mau kasih jawaban soal izin papa? papa engga bisa gantungin perasaan calon papa. papa ingin jawaban kamu sekarang" richard kembali membuka obrolan yang dihindari oleh karin selama 2 minggu ini.

ia terdiam kembali memikirkan jawaban yang harus diberikannya. richard menggenggam tangan mungil anaknya itu "papa akan terima semua jawaban dari kamu. gapapa kalo misal kamu ngga bisa terima. papa ikhlas"

melihat richard yang bersedih dan memaksakan senyumannya membuat karin kembali mengingat usaha papanya yang begitu banyak untuk mendapatkan restu darinya. ia pun menghela nafasnya panjang dan berkata, "yaudah" dengan suara pelannya.

richard tak begitu yakin dengan jawaban putrinya itu "yaudah apa rin? ngomong yang bener"

"yaudah papa boleh nikah lagi"

richard langsung memeluk erat putri yang sangat ia cintainya itu, "makasih karin udah izinin papa. papa janji bakalan selalu bahagiain kamu apapun yang terjadi dan papa juga janji bakalan terus mencintai bunda sampai kapanpun"

karin pun tersenyum kecil. ternyata jawaban sederhana darinya bisa membuat sang papa amat sangat bahagia.

"lusa papa bawa calon mama kamu kesini ya. papa bisa pastiin kalo kamu bakalan suka sama pilihan papa"

tbc.

enchanted - winrinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang