hari ini karin dan windu sedang berada di supermarket. mereka akan membeli makanan untuk stok satu bulan kedepan. karin sebenarnya sangat malas, apalagi harus keluar berdua dengan windu. namun, dengan sedikit paksaan oleh richard akhirnya karin pun mengalah dan saat ini ia sedang menemani windu yang sibuk dengan catatannya.
"woy, masih lama gak ini?"
"sebentar yaa. aku cek lagi belanjaannya. takutnya ada yang kelewat" windu dengan serius memeriksa catatan yang ia buat kemarin malam.
"buruan, gue udah capek" karin masih saja bicara kurang sopan dengan windu, padahal pernikahan windu dan richard sudah hampir memasuki 3 bulan.
"iyaa sebentar yaa kariin"
windu segera beranjak dengan mendorong troli yang sudah penuh itu. ia hanya tinggal membeli deterjen dan juga pengharum ruangan.
"nah udah semua. kamu mau beli sesuatu dulu engga? biar sekalian bayarnya"
"gue pengen beli es krim sih. enak kayaknya panas-panas gini"
"okey! ayo ambil es krimnya di sana" windu menunjuk lemari es yang ada didepannya dan memilih es krim yang ia inginkan. karin memilih es krim favoritnya, rasa strawberry.
"aku bayar dulu. kamu tunggu aja di depan ya. lumayan penuh soalnya" karin mengangguk dan mulai sibuk dengan ponselnya.
setelah membayar semua belanjaan, windu mengatur keresek besar yang lumayan banyak itu dengan rapih ditrolinya. kemudian ia mendekati karin yang masih sibuk dengan ponsel ditangannya.
"ayo rin, kamu mau langsung makan es krimnya? biar aku ambilin"
"boleh"
mereka berdua berjalan ke arah mobil dengan windu yang sedikit kesusahan mendorong troli karena barang-barang yang dibeli cukup banyak.
karin yang menyadari windu tertinggal dibelakang akhirnya menghentikan langkahnya dan hanya memandang windu yang sedang kesulitan. ia tak ada niatan untuk membantu.
"haahh... akhirnya" windu akhirnya selesai memindahkan semua kereseknya ke dalam bagasi mobil dan mengembalikan troli ke tempatnya. setelah itu ia segera menaiki mobil yang sudah diisi oleh karin yang masih sibuk memakan es krim strawberry-nya itu.
windu membuka tissue basah yang selalu ia bawa di dalam mobil dan membersihkan tangan serta mulut karin yang belepotan karena es krim yang sedang dimakannya.
"kebiasaan deh makannya engga rapih. kayak anak kecil" windu menggelengkan kepalanya sambil tersenyum melihat karin.
sedangkan karin pura-pura sibuk dengan es krimnya. padahal daritadi ia menghindari tatapan mata windu yang membuat jantungnya berdebar.
sentuhan lembut dari windu selalu membuat karin gugup dan salah tingkah. apakah ia terlalu membencinya? atau perasaan lain yang masih belum ia ketahui?
***
sembari menunggu istri dan anaknya pulang, richard akan memasakan menu spesial untuk mereka berdua. richard sangat senang jika melihat kedua orang yang sangat ia sayangi memakan masakan buatannya dengan lahap.
ia membuat pasta carbonara dengan berbagai macam isian. richard sangat fokus dengan masakannya hingga tak menyadari jika karin dan windu sudah tiba di rumah.
"mas! fokus banget sih. dari tadi aku panggilin engga nyaut" windu menepuk bahu richard dan membuatnya sedikit terkejut.
"oh udah pulang. maaf sayang, aku lagi masak buat kamu sama karin" richard terlihat mencari-cari anaknya.
"karinnya kemana sayang?"
"dia langsung ke atas. kayaknya aku buat kesalahan lagi. daritadi dia cuma diem doang di mobil. padahal sebelumnya dia udah mau ngobrol sama aku" windu menunjukkan wajah sedihnya.
"gapapa sayang, mungkin karin lagi engga mood. gak usah dipikirin yaa. kamu duduk manis disini dan tunggu aku selesain masakan aku" richard menenangkan windu dan kembali dengan masakannya yang sudah hampir matang.
***
kini mereka bertiga sudah selesai makan pasta yang dibuat richard tadi, tapi karin masih saja diam. sedari tadi ia tak mengucapkan sepatah kata pun.
richard mengajak windu dan karin untuk menonton film bersama di ruang khusus yang dibuat oleh richard. satu ruangan yang disulap menjadi bioskop kecil dengan layar tancap.
berbagai makanan telah disiapkan oleh richard. mereka bertiga akan menonton film pilihan karin, yaitu 'moana'. walaupun karin sudah menonton beberapa kali, namun ia tak pernah bosan menonton film favoritnya itu.
awalnya mereka bertiga menonton dengan serius, tapi tangan richard mulai mengelus tangan windu dengan lembut, menuju paha mulusnya yang hanya mengenakan celana jeans pendek.
awalnya windu kaget saat richard mengelus pahanya dengan sensual. ia memukul tangan richard pelan, menyuruhnya untuk berhenti. ia takut karin memergoki kegiatan dewasa mereka. namun, richard tidak berhenti begitu saja. ia mengecupi leher windu dan mencium bibirnya.
sedangkan karin masih fokus dengan film didepannya dan juga pringles yang sedang ia makan. sampai ia menoleh ke kanan dan melihat papa dan juga istri barunya itu sedang bercumbu. meskipun ruangannya gelap, tapi karin masih bisa melihat kegiatan dewasa itu dengan cukup jelas karena cahaya dari film didepannya.
karin mendengus kesal dan menghempaskan makanannya dengan cukup keras.
"please deh, kalo mau bikin anak di kamar aja. geli tau engga?!" ia langsung pergi meninggalkan keduanya yang terkejut. mereka merasa seperti terciduk.
"udah aku bilang mas, nanti aja. karin jadi marah lagi sekarang" windu sedikit menggeser duduknya menjauhi richard dan memasang wajah cemberut.
"sorry babe. aku engga tahan. nanti biar aku yang bicara sama karin yaa. kamu tenang aja" richard mengelus lengan windu dan menangkannya.
tbc.
KAMU SEDANG MEMBACA
enchanted - winrina
Fanfictionkarin bisa merasakan perasaan aneh itu muncul setelah mendapat afeksi dari windu yang merupakan ibu tirinya. gxg winrina lokal! age-switch! ©rincarts