[2] (Im)possible

28 7 18
                                    


  "ANJIR IRENE LU NGAPAIN KAYANG DI DEPAN PINTU ANJING!"

Teriakan Tia itu udah mewakili kagetnya temen temen dia.

YA MASALAHNYA IRENE BENERAN KAYANG.

KUKER BANGET SIH.

"AKHHH." Lah si bambank malah kayang sambil teriak.

"Rene, Rene, istighfar dulu, Rene." Ujar Mei kemudian mendekat kepada Irene.

"AKHHH."

"IRENE YAELAH! BURUAN GUE KANGEN KASUR NIH!" Gertak Via sambil menghentak hentakkan kakinya.

"Rene lo kenap—" kayak ayam aja, ucapan Salsa terpotong tatkala melihat sosok pemuda tampan sedang duduk di sofa ruang tamu rumah sambil membaca koran.

Dikira rumah lu kali yak.

"ANJING, SAPA LU ANJING? KOK GANTENG?" Tanya Salsa tak santai sampai kedua bola matanya hendak keluar.

"Eh?"

RESPON WATADOS APA ITU?

"Ges ada manusia." Kata cowok yang duduk itu datar, dia menghadap ke arah lain seakan sedang memberitahu orang lain.

"Anjing! Sapa lu?" Akhirnya Ryeoun bersuara. Tapi tetep aja mereka ga bisa masuk karena Irene yang masih kayang di depan pintu.

Dia cuma nyembulin kepalanya lewat pintu.

"Ren, lu ga capek apa?" Tanya Ocha udah sewot banget.

Kuat bener nih anak, gitu batinnya Tata.

"GA BISA! DIA TERLALU GANTENG! DIA KEK—" Kata Irene sedikit berteriak dengan posisi kayang.

"Lu serem anjay! Kek setan!" Celetuk Rahma, mukanya udah julid banget kek cobekan.

"Lu harus liat, Ma!"

"YA GIMANA MAU LIAT KALO LO MASIH DISANA NJING!"

Terus Mina yang sudah minus akhlak akhirnya menginjakkan kakinya pada tangan Irene.

"AKHH! SETAN SETAN!"

Akhirnya Irene sudah menyingkir dari depan pintu.

"LOH?"

"KALIAN SIAPA ANJING? KOK GANTENG?"

•••

"Jadi gini.."

Mereka semua akhirnya kumpul di ruang tamu, termasuk Ryeoun tentunya untuk mengintrogasi cowok cowok ganteng di Rumah Irene.

Krik.

"Cepetan ngomong dong!" Pintah Salsa dengan muka yang— YANG BERBINAR BINAR KARENA MEREKA COGAN.

"Itu..."

Ada 9 laki laki di dalam Rumah Irene, ini mereka heran banget kok bisa 9 orang masuk ke rumah Irene? Padahal ‘kan udah dikunci, pake password lagi.

Lewat cerobong asap kah?

"Pencuri yah kalian?" Tuduh Yas dengan muka galak tapi kemudian ditimpali oleh Rahma.

"Ngapain nyuri ampe 9 orang anjing! Gak rombongan umrah sekalian?"

"Enggak kok!"

9 Laki laki itu justru saling melempar tatapan, saling memberi kode.

"Terus?" Tanya Tata yang greget juga.

"Itu.."

"ITU MULU DARI TADI?" Orang yang kesabarannya setipis tisu di celup air akhirnya udah meledak ledak, Ryeoun.

"Gimana yah.."

"GIMANA APA ANJIRR!! KESEL GUE TELPON POLISI NTAR LAGI." Itu masih Ryeoun.

Salah satu laki laki yang kurus kerempeng akhirnya refleks bilang, "j-jangan dong!"

"Mangkanya ngomong!" Rahma akhirnya bantu buat menggertak.

"Tapi... Mereka kayak ga asing gitu ga sih? Kayak pernah liat, dimana yah?" Celetuk Ocha, tiba tiba muka mereka serius menatap laki laki tampan itu.

"Yang itu.. mirip Haruto ga sih?" Tanya Mina sambil nunjuk laki laki yang duduk di paling pojok.

"EH IYA ANJIR! MIRIP! MIRIP HARUTO IB!" Balas Via dengan suara tinggi, dia kemudian menelisik mereka satu persatu dan menunjuk laki laki kurus kerempeng tadi. "DIA JUGA MIRIP TAEHYUN IB!"

"GAUSAH TERIAK KALI!" Teriak Salsa tak sadar diri.

"EH?! MEREKA SEMUA KAYAK MEMBER IB GA SIH?!" Teriak Rahma.

Muka mereka semua di ruangan itu kaget, bola matanya hampir keluar semua.

"Gak gak, ga mungkin! Jujur! Kalian siapa?" Tanya Tia ga percaya, yang lain masih mencerna.

"Kita... Memang member IB." Ujar seorang laki laki yang mirip Mark IB.

"GA MUNGKIN!" Jawab Salsa ga santai.

"Iya ga mungkin! IB tuh cuma grup AI!" Tambah Tata.

"Jangan ngaco deh lu!" Tambah Yas lagi.

"Ngaku!!" Ditambah dengan gertakan Ocha, lagi.

"Dasar GGN!" Celetuk Ryeoun. Mei yang gapaham jelas bertanya, "apaan tuh?"

"Ganteng Ganteng Ngelindur."

Pengen ketawa tapi situasinya ga mendukung, suara hati seorang Salsa.

"Jujur dong!"

"Jadi gini..."

"DARI TADI 'JADI GINI' MULU!"

"Sabar Min, sabar.."

To be continued 

The Intelligent BoysTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang