"Gue mau ke apart gue, mau ambil barang barang, Rahma ikut sama gue juga."
Mereka semua sudah turun di depan Mall, berkat bantuan grab, mereka bisa sampai berjamaah di sana. Kalo Ryeoun sih jangan tanya, dia kan punya mobil sendiri.
Jadi yang ada di mobil Ryeoun tadi yah para cewek WAP, kalo member IB yang mesen grab.
"Bucin everytime yah, mas!" Celetuk Mei sambil memutar bola matanya.
"Sirik lu!"
"Udah sana! Mencar aja sama partner kalian!" Setelah itu Ryeoun menarik tangan Rahma menuju mobilnya.
Mereka semua benar benar bubar, masuk ke wilayah Mall dan meninggalkan Rahma juga Ryeoun.
Setibanya di depan mobil Ryeoun, Rahma dengan wajah datarnya langsung menghempaskan tangannya hingga membuat tautan tangan mereka terlepas.
Ryeoun cukup kaget, dia menarik nafas pelan kemudian bertanya, "kenapa?"
Namun respon Rahma hanya menggeleng, tangannya meraih ganggang pintu mobil.
"Buka aja kuncinya!"
Ryeoun menurut, dia pergi ke kemudi dan membuka kunci mobilnya.
Kali ini Ryeoun benar benar merasa aneh, aura di sekeliling Rahma sangatlah dingin, tak seperti biasanya yang sembrono. Rahma diam tanpa satu kata pun di perjalanan mereka.
"Kenapa, Rahma?" Ryeoun bertanya, sekali kali dia menengok ke arah Rahma untuk melihat responnya.
Rahma tak menjawab, dia hanya memainkan ponselnya, berpura pura tak mendengar apapun.
Lagi dan lagi, Ryeoun hanya menghembuskan nafas. "Aku salah yah?"
Alis Rahma mengangkat satu, tindakan selanjutnya dia menghadapkan tubuhnya ke arah Ryeoun yang masih fokus mengemudi.
"Aku? Sok deket banget sih! Emang lo siapa gue?"
Ryeoun benar benar dibuat speechless oleh Rahma. Rahma tak pernah seperti ini! Apa orang ini bukan Rahma?
Ryeoun sepertinya tak bercanda, dia meletakkan punggung tangannya pada kening Rahma untuk mengecek suhu tubuhnya.
"Kamu beneran ga papa?"
Tapi tangan Ryeoun langsung ditepis oleh Rahma sambil mendecih.
"Lo yang kenapa! Emangnya lo siapa bisa ngatur ngatur gue?!"
Oke oke, nampaknya Ryeoun sudah paham kemana topik ini mengarah.
Kini Ryeoun yang diam, tak menjawab apapun. Sedangkan Rahma, dia terkekeh pahit.
"Diem kan lo! Lo tuh ga sopan banget tau gak sih?! Nentuin seenak jidat lo tuh gue harus gini, gue harus gitu! Emangnya lo siapa? Gue nanya nih! Jangan bisu dong!"
Mobil yang dikendarai oleh Ryeoun itu berhenti, Ryeoun bahkan tak berani menatap mata Rahma. "Udah sampe, ayo turun!"
Untungnya Rahma bukanlah perempuan menye menye yang akan merengek tidak mau turun, dia menurut saja tapi tetap dengan aura dinginnya.
Benar benar seperti bukan Rahma.
Baru saja memasuki apart Ryeoun, Ryeoun akhirnya angkat bicara, memecah keheningan di antara mereka.
"Maafin gue yah, gue ga bakal ngatur ngatur lo lagi."
Bukan. Bukan itu yang Rahma ingin dengar.
•••
"Malu ga sih diliatin mulu?" Tanya Tia.
Pasalnya, Mark sedang mengenakan masker dan topi seperti ini
KAMU SEDANG MEMBACA
The Intelligent Boys
عشوائي"MANA MUNGKIN ANJIR! MEREKA KAN CUMA IDOL AI, KOK BISA HIDUP JADI NYATA GINI?!"