Yas berkali kali menarik nafas untuk meredakan kegugupannya. Ini rasanya seperti mimpi ketika biasnya MEMILIH dirinya. Tindakannya itu ternyata disadari oleh Suga.
"Narik nafas mulu, oksigen ga bakal habis kok, besok masih ada!"
"Hidup ga ada yang tau, bang." Jawab Yas refleks dan diikuti dengan tarikan nafas, lagi.
RASANYA OKSIGEN SEMAKIN SEDIKIT SAJA KALAU ADA DI DEKAT SUGA.
Suga hanya mengangguk. Padahal mereka tidak terlibat percakapan apapun sedari tadi.
Suga yang dikenal dingin, dan Yas yang gengsian. Apalagi dengan biasnya, harus jaga image dong!
Tapi walau hanya diam saja, jantung Yas tetap saja berdegup sangat kencang.
Suga sangat tenang memilih pakaian yang cocok untuknya, dia bahkan tak meminta pendapat Yas yang ada di sampingnya.
Yas jadi berpikir, untuk apa juga kehadirannya? Untuk senam jantung saja?
"Lo pergi aja sana! Ga papa kok, gue kasian liat lo cuma diem aja kayak patung dari tadi, mending liat liat make up atau apalah gitu."
"Gue ga begitu tertarik sama make up."
"Anjir.. pick me yah lo?"
Alis Yas mengangkat satu, hanya memberi ekspresi yang berarti, "lo lagi bercanda, kan?"
Suga malah tertawa kaku. "Iya gue bercanda, abisnya lo kaku bener."
"Gue emang gini."
"Emang kaku?"
"Ga sadar diri, yah masnya?"
Untung aja bias gue nih orang Suara hati seorang Yas yang mencoba untuk bersabar.
"Haha! Gue emang datar orangnya, tapi yah ajak gue ngobrol kek, masa diem diem aja kayak lagi marahan."
Mendengar itu, Yas menampilkan gigi rapinya. "Emang mau ngobrol apa?"
"Lo juga IF gak?" Yas mengangguk menanggapi. "Iya."
"Bias lo?"
"Suga, leadernya IB."
"Anjay, gue ga tuh?"
Yas mengangguk lagi. "Iya, bang! Kok bisa yah lo ngomong pake bahasa Indonesia?"
Suga awalnya beratensi pada baju baju yang digantung kini menatap Yas dan mendekatinya.
LOH LOH MAU NGAPAIN NIH?
Kaki milik Yas tak bisa digerakkan, sedangkan Suga sudah semakin mendekat di hadapannya.
Oh, jangan lupa dengan tatapan intensnya yang membuat jantung Yas semakin tak karuan. Sudah dapat dipastikan wajah Yas kini berubah menjadi merah.
Yas menahan nafasnya ketika bibir Suga ada di dekat telinga Yas.
"Iya dong, gue kan AI."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Intelligent Boys
Random"MANA MUNGKIN ANJIR! MEREKA KAN CUMA IDOL AI, KOK BISA HIDUP JADI NYATA GINI?!"