[7] A planning to

13 6 32
                                    

"WOY ANJIR, VIA LU HARUS TAU SAPA YANG LAGI NYARI LU!"

Yuna yang tadinya bilang hendak pergi ke kantin justru kembali ke kelas dengan tingkah hebohnya.

Via masih sedikit pusing gara gara hukuman tadi memang tidak mood untuk ke luar kelas hingga memutuskan untuk memainkan ponsel saja. Dia menoleh dengan wajah datar pada Yuna yang tak menyembunyikan makna. "Ha? Sapa emang?"

"KAK STEVE ANJIR!!"

Kening Via mengerut, hal tak biasa terus saja terjadi akhir akhir ini, memangnya sudah mau kiamat apa? Begitu pikir Via.

"Kak, masuk aja kak! Mau nyamperin Via sendiri apa aku suruh Via ke luar aja?" Yuna yang masih heboh berjalan keluar kelas dan berbicara dengan seseorang.

Kemudian seseorang yang tinggi semampai masuk ke dalam kelas dan duduk di sebelah Via dengan seenaknya.

"Loh? Ngapain, kak?"

"Kamu ga papa?" Lagi dan lagi kening Via mengerut tatkala mendengar pertanyaan Steve itu.

"Iya... gapapa lah, emangnya kenapa, kak?"

"Abis dijemur, gapapa nih?"

Kalau saja bukan kakak kelas, pasti sudah Via tendang jauh jauh.

"Iya gapapa kok kak."

Steve kemudian meletakkan sebotol air dan sari roti rasa coklat di depan Via.

"Ini makan!"

"Ha? Apaan sih, kak? Tiba tiba aja!" Via menggeleng kemudian mendorong botol air dan sari roti itu ke depan Steve.

"Gue ngerasa bersalah aja, hukuman gue berlebihan, yah?"

Via menggeleng lagi. "Wajar kali, kak! Kan emang tugas OSIS menghukum orang."

Mendengar kata keramat Via barusan, Steve jadi sedikit loading. "Hah?"

"Enggak kak, makasih yah rotinya."

Sepertinya rasa lapar lebih besar dari gengsi, Via mengambil kembali roti yang sudah dia dorong barusan.

•••

"ANJIR!! INI WP ENTERTAIMENT POSTING SURAT HIATUS KALIAN!!" Tia berteriak heboh.

Jadi mereka semua berkumpul di ruang tamu, seperti semula.

"Tuh kan! Kita tuh ga bohong!" Sindir Mark ke Ryeoun yang selalu menolak kehadiran mereka.

Ryeoun mengangguk, mulai mempercayai mereka.

"Tapi waktu fanmeet tuh, kok muka Jaemin ga benyok benyok sih?" Tanya Mina ketika melihat wajah Jaemin yang lebam lebam sekarang.

"Kan kita pas fanmeet muncul sebagai AInya doang, gepeng gitu.." Jawab Jaemin sambil mengemili keripik yang dia beli tadi siang.

"Kalian belum mandi, yah?" Tanya Salsa, dia sadar bahwa semua member IB ini belum berganti pakaian.

Hueningkai mendelik dan merapikan rambutnya. "Hello... Sorry nih yah! Kita udah mandi!"

Bukannya Salsa, Ocha yang lanjut bertanya, "kok belum ganti baju sih?"

Member IB memandang satu sama lain.

Akhirnya Haruto yang menjawab, "kita ga bawa baju."

"Gimana mau bawa baju anjir, maksud mau masuk ke dorm malah sampe sini." Tambah Suga dengan wajah tak terima.

Rahma menganggukkan kepala, kemudian sebuah ide cemerlang muncul di otaknya

"Gimana kalo kita semua ke mall? Buat temenin kalian beli baju sama kebutuhan lainnya!"

Jisung melompat dan menunjuk Rahma. "Ide bagus!"

"Gak mau anjir! Kek rombongan haji aja!" Tapi langsung ditolak Ryeoun mentah mentah

"Yah kita rombongan haji pas berangkat sama pulangnya aja! Pas di mall, kita mencar! Mangkanya kita pasang pasangan aja ga sih?" Yas berceletuk menambah ide.

Tata yang masih (sok) polos malah mengernyit, "itu modus lu ga sih?" dan langsung dicubit lengannya oleh Irene.

"Stt, jangan buka kartu anjir." Bisik Irene.

Jeno terlihat antusias, tak hanya Jeno tapi yang lainnya juga, akhirnya mereka menyetujui saran Yas.

Mina tersenyum lebar, kesempatan ini tidak akan pernah hadir dua kali dalam hidupnya. "Gimana nentuinnya? Kita yang milih?"

"Jangan dong! Enak lunya ntar pada rebutan bias lu pada tuh!" Tolak Ryeoun, lagi.

Mina langsung memelas, "terus?"

"Biar kita aja kali yang pilih!" Protes Rahma pada Ryeoun, Ryeoun langsung menarik Rahma ke sampingnya.

"Lu ga bakal sama mereka yah, lu sama gue aja."

"Anjir.. posesif banget, HTS doang bangga." Goda Tia pada dua orang berhubungan asing itu.

Member IB tertawa, bahkan Taehyun ikut menggoda mereka.

"Tembak aja kali! Cowok shouldn't be loser, bro!"

"Diem anjing!"

"Yaudah, kita bagi yah..."

"Ohh, apa member IB aja yang milih mau sama siapa pasangannya?"

Oke, ide cerdas,  Mei.

To be continued





The Intelligent BoysTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang