"Darimana aja lu Vi?" tanya Laskar saat melihat Alvian memasuki markas sembari memegang dahinya karena masih pening.
Alvian duduk di sofa samping Dimas dan bersandar sembari memejamkan mata, " Mobil gua ringsek habis nambrak pohon, tadi kerumah dulu ganti make motor sementara" jelasnya tetap memejamkan mata, Alvian juga sudah mengganti pakaiannya dirumah, serta mengobati luka didahinya.
"Karna?" tanya Arka singkat sambil meminum jus ditangannya.
"Loh loh, punya gua itu Ar, beli lah anjir" seru Riko tak terima minuman kesukaannya diambil begitu saja.
"Diem lu ruko pasar senen, nih minum nih, yakult biar cacing di perut lu pada mati, seklian di lubang pantat lu" ujar Dimas sambil memberikan sebotol yakult pada Riko agar tidak banyak bicara.
"Ogah, mending gua minum susu aja" Riko beranjak dari sofa dan berjalan ke arah kulkas yang ada di dapur.
"Dih sok-sok an minum susu lu, susu babi lu minum?" imbuh Dimas dan melempar gumpalan kertas kearah Riko, tak terima akan hal itu Riko mengambil kembali gumpalan kertasnya dan melemparkannya kembali ke arah Dimas " susu babi mulut lu, susu emak lu gua minum" timpal Riko tak terima.
"Anjing lu ruko, sini lu" dan terjadilah aksi kejar kejar serta saling melempar kertas antara mereka berdua.
Orang-orang yang berada didalam ruangan itu hanya bisa tertawa dan menggelengkan kepala karena ulah dua teman mereka yang seperti tom & jerry, sudah menjadi hiburan tersendiri.
"Gua ditolong cewe" kalimat sakral yang di ucapkan Alvian seakan membius mereka semua, termasuk dimas dan riko, kaget bukan main, saat Alvian menyebutkan kata cewe, seumur umur mereka bersama baru sekali alvian menyebutkannya, siapa yang tak kaget?
Semua anggota diam guna mendengarkan apa kalimat yang akan diucapkan Alvian.
"Di Tunas Bangsa, sekolah kita dulu, gua kecelakaan disitu, sialnya gua di tolongin cewe aneh"
"Ditolongin gimana, kenapa lu bisa bilang tuh cewe aneh vi?" tanya laskar
"Dia narik gua dari dalam mobil, sampai gua tersungkur ke tanah, badan gua basah kuyup karna hujan, dia kagak ada nolongin gua buat berdiri setelah itu, dia malah ngambil mangga yang ada disamping mobil gua terus jalan ke halte" jelas Alvian sambil terus memijat dahinya.
"Kurang ajarnya dia malah nawarin mangga, sambil manggil gua bapak" kalimat itu sukses membuat seisi ruangan tertawa, hanya laskar dan arka yang tersenyum sambil menggelengkan kepala.
"Hahahaha, ngakak banget gua ama lu pian, sih pian dah dianggap bapak bapak anjing hahahha" tawa Dimas begitu menggelengar sampai terbatuk beberapa kali, begitu pula Riko yang memukul mukul meja karna tak tahan melihat raut wajah Alvian yang sudah masam mendengar penuturan Dimas.
"Dia bilang gua kayak ayahnya, karna gua pakai jas, gua saat itu habis dari rapat!" jelas Alvian mencoba meluruskannya dengan suara yang sedikit meninggi.
"Gua kira karna muka lu yang mirip bapak bapak" imbuh dimas kembali tertawa sembari memukul lengan Riko disampingnya yang ikut tertawa.
Tatapan tajam dari Alvian langsung membuat mereka diam meski menahan diri untuk tak tertawa lagi.
"Namanya?" Pertanyaan dari Arka sukses membuat mereka menatapnya penuh selidik, termasuk Alvian.
"why?" tanya Alvian.
"Nothing, hanya bertanya" jelas Arka bersandar dan mulai menyalakan rokok dan menghisapnya.
"Cari tau sendiri" ucapan yang sudah dipastikan sebagai penolakan itu membuat Arka tersenyum tipis dan menjawab dengan ok pada Alvian. Dua cowo itu membuat atmosfir ruangan begitu dingin dan canggung, seakan hanya mereka berdua yang berada disana.
"Gua harus balik cepat, ada acara" ucapan itu membuyarkan situasi yang tadinya mencekam.
"Jangan lupa makanan ya bro", yang dituju memberikan jempol tanda oke pada temannya saat berjalan keluar markas mereka.
Vote, terimakasih
KAMU SEDANG MEMBACA
THE LAXYFER |
Teen Fiction"Siapa dia?" "Pemilik malam, The Queen" Senyuman tipis itu tertuju pada gadis yang tak jauh darinya, aura menawan serta dingin itu begitu membuatnya tertarik. "Kau punya pacar?" "Kenapa bertanya begitu? Kau mau mendaftarkan diri?" Gadis yang kini d...