Loro

2.7K 125 2
                                    

Happy Reading.
.
.
.
.

Hari ini hari Senin dimana hari yang menyenangkan bagi murid teladan namun berbeda dengan Raka, ini adalah hari yang sangat tidak ia sukai karena upacara di halaman sekolah dan panas-panasan, apalagi ditambah pembina upacara yang bicara panjang lebar membuat kepala Raka pusing mendengarnya. Itulah alasan kenapa Raka selalu bolos saat upacara namun selalu ketahuan oleh guru BK yaitu Bu Farida, guru BK yang sering kali di goda oleh Raka.

Kini Raka sedang berada di ruang BK bersama kedua curutnya.

"Kalian bertiga kenapa bolos upacara lagi, kan Ibu sudah bilang kalian jangan bolos upacaranya lagi." ucap Bu Farida lelah.

"Panas Bu, mana pembina upacaranya ngomong panjang lebar lagi." balas Raka.

"Capek tau Bu berdiri panas-panasan." sahut Evan.

"Guru-guru mah enak berdiri di tempat teduh lah kita-kita dipanasan." lanjut Aldo.

Mereka bertiga sudah biasa mendengar ocehan dan omelan dari guru BK, jadilah mereka sering menjawab apa kata Bu Farida.

Bu Farida menghela nafas lelah mendengar jawaban dari mereka bertiga.

"Sekarang kalian bertiga Ibu hukum bersihin semua kamar mandi siswa, dilantai atas maupun lantai bawah. Sebelum semua bersih jangan balik ke kelas." ujar Bu Farida.

"Ck. Iya Bu Farida yang cantik." ucap Raka dengan malas lalu keluar dari ruang BK disusul dua temannya.

Sampainya di kamar mandi atas mereka langsung membersihkan tanpa banyak bicara, 30 menit kemudian mereka bertiga selesai membersihkan kamar mandi atas dan tinggal kamar mandi bawah.

Kamar mandi disekolah Raka banyak, mungkin ada sekitar 15 kalo ditotal dengan kamar mandi guru dan staff. Tapi Raka dan dua temannya hanya disuruh untuk membersihkan kamar mandi para siswa saja.

Kini Raka dan kedua temannya berada di kamar mandi bawah dan mulai membersihkan satu-satu kamar mandi tersebut.

"Capek banget anjing!" Seru Raka.

"Gak lagi deh gue bolos upacara, Bu Farida kasih hukuman gak main-main." lanjutnya.

"Iya anjir, mana kamar mandinya banyak banget lagi." ujar Aldo.

Setelah mengeluh akhirnya mereka menyelesaikan hukuman dari Bu Farida hingga bel istirahat berbunyi.

"Akhirnya selesai juga." ujar Raka menghela nafasnya lelah.

"Cabut ke kantin yok, haus gue." ajak Raka pada kedua sahabatnya dan diangguki oleh mereka berdua.

Mereka bertiga pun meninggalkan kamar mandi dan berjalan menuju kantin sekolahnya, sampainya disana banyak para siswa siswi yang antri membeli makanan ataupun minuman.

"Buset rame banget." ujar Aldo.

"Lo pesenin deh Do, males gue antri desak-desakan sama mereka. Nanti gue traktir di warung gue." ujar Raka sambil duduk.

Mendengar kata traktiran Aldo pun langsung pergi membeli minuman serta makanan.

"Van, SMA sebelah ga buat kekacauan lagi kan." tanya Raka ke Evan.

"Nggak, tapi salah satu dari anak SMA Melati kemarin palak adek kelas kita, gue gatau kenapa bisa dipalak." jelas Evan.

Raka mengangguk, "Pulang sekolah kita samperin anak SMA Melati yang palak adek kelas kita, udah lama gue ga tarung." ucapnya sambil meninju kearah depan.

Evan terkekeh, "Lo ga pernah berubah ya anjir dari kecil sampai sekarang suka banget cari gara-gara."

"Lo kan juga ikutan sat." ujar Raka. Mereka pun tertawa bersamaan dan akhirnya Aldo datang dengan membawa nampan berisi beberapa minuman dan makanan.

Lima Belas Ribu [BL] [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang