Wolu⚠️🔞

4.2K 121 0
                                    

Tidak terasa kini jam menunjukkan pukul 16.00 yang artinya pelajaran selesai dan waktunya untuk pulang.

"Rak, gue nebeng sama lu ya." ucap Aldo yang kini membereskan bukunya.

"Gue gak bisa, gue pulang sama Cava. Lo pake motor gue aja, besok lo balikin." ucap Raka kemudian melemparkan kunci motornya kearah Aldo dan segera ditangkap oleh Aldo.

"Tumben, tapi yaudahlah. Gue balik dulu." ucap Aldo kemudian meninggalkan Raka dan Cava disana.

Yang tanya dimana Evan, dia udah balik duluan.

Seperginya Aldo, kini Raka menatap Cava dengan kesal.

"Apa?" tanya Cava.

Tanpa menjawa kini Raka memukul bahu Cava dengan keras.

Plak!

"Anjing! Sakit, ngapain pukul gue." ucap Cava sambil memegang bahunya.

"Tangan lo mau gu potong hah?! Ngapain lo tadi kayak gitu dikelas. Lo mau kita ketahuan hah!" ucap Raka kesal mengingat apa yang terjadi di kelas beberapa jam lalu.

Seakan mengerti apa yang diucapkan Raka Cava pun tersenyum lalu menyentuh pantat Raka tidak lupa diakhir dengan remasan.

"Cava anjing!" umpat Raka.

"Hahah, gimana rasanya, enak kan? Nanti gue kasih lebih dari itu." ucap Cava sambil tersenyum.

"Udah ayo pulang." lanjutnya, kemudian menarik pelan tangan Raka.

Raka yang diperlakukan seperti itupun hanya menurut.

Beberapa menit kemudian, mereka berdua sampai di apartement Cava.

Cava yang sedaritadi menahan untuk tidak menyerang Raka pun kini menarik tangan Raka menuju kamarnya dan tanpa basa basi Cava langsung mencium bibir Raka dengan kasar.

"Umph~ c-cava mmphh" desah Raka.

Raka yang diserang tiba tiba itupun hanya bisa pasrah, sebab mau berontak pun tenaganya kalah jauh dari Cava.

Puas dengan ciuman kini Cava beralih ke leher Raka. Membuat beberapa tanda keunguan disana.

"Ahhh~ c-cava stop nghh, jangan digigit sakit!" ucap Raka disertai desahan.

"Berhenti ughh~" ucap Raka yang kini menahan kepala Cava.

"Kenapa berhenti? Gue udah gatahan, jadi jangan suruh gue berhenti." ucap Cava.

Kembali mencium Raka dan beberapa saat kemudian mereka berdua sudah telanjang bulat diatas ranjang milik Cava.

"Ahh Cava jangan digigit, sakit" - Raka.

Tidak perduli dengan ucapan Raka, kini Cava kembali menghisap puting Raka dengan keras, tidak lupa juga untuk sesekali menggigit puting tersebut.

"Ahhh Cava udah cukup, puting gue sakit jangan dihisap terus" ucap Raka.

Bukannya berhenti, Cava kembali membuat beberapa kissmark diarea dada serta perut Raka. Sedangkan harinya kini berada didalam lubang Raka. Mengeluh sesekali menggesekkan jarinya dilubang tersebut.

"Ahh ~ nghhh~ " desahan terus keluar dari mulut Raka membuat Cava semakin bersemangat.

Jari yang awalnya menggesek kini masuk kedalam lubang hole milik Raka. Bukan hanya satu tapi tiga jari masuk kedalam lubang tersebut.

"Aakhh~ s-sakit nghh hiks" desahan serta isakan tersebut membuat Cava memberhentikan kegiatan itu.

"Sorry, jangan nangis gue minta maaf." ucap Cava menenangkan Raka dengan kecupan di dahi serta pipi Raka.

Lima Belas Ribu [BL] [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang