"Balik chan, udah jam 9. Mau sampai kapan lo di kantor? Mau gantiin satpam ngunci pintu?" Celetuk Jaemin kepada Haechan yang masih saja sibuk dengan layar monitor di depannya, sementara Jaemin kini sudah berdiri di samping haechan lengkap dengan tasnya di sebelah kiri dan tumbler di sebelah kanannya, siap untuk pulang.
Melihat keadaan kantor mereka yang sudah sangat sepi ini, tak heran bila jaemin menganggap Haechan hendak menggantikan tugas satpam untuk mengunci pintu. Karena memang saat ini kantor mereka sudah sangatlah sepi, dan bahkan beberapa lampu sudah mati. Hanya lampu di daerah meja mereka saja yang masih menyala, seakan-akan mereka memang sudah seharusnya pulang dan tidak berada di kantor lagi.
"Lo duluan aja. Tanggung nih, gue males baliknya." jawab Haechan tanpa sedikit pun mengalihkan pandangan dari layar monitornya.
"Lanjutin di rumah aja sih. Gue juga masih banyak nih, nanti aja lanjut lagi." balas jaemin.
Sebenarnya baik Jaemin ataupun Haechan, keduanya memang tergolong sangatlah jarang berlama-lama lembur di kantor. Semenjak kantor mereka menerapkan work from anywhere, Jaemin dan Haechan cenderung hanya datang ke kantor sekitar 2 atau 3 kali dalam sebulan. Dan biasanya mereka memilih untuk datang ke kantor di hari-hari yang tidak terlalu sibuk, agar dapat pulang tepat di jam 5.
Namun hari ini sepertinya agak di luar perhitungan mereka. Entah kenapa sejak siang tadi, baik Jaemin ataupun Haechan mendapatkan segudang ad hoc request dari stakeholder mereka. Dan sialnya, semua request tersebut sudah harus selesai malam ini juga, atau paling tidak semua perhitungan jaemin dan haechan harus siap sebelum Lead's meeting besok pagi.
"Otak gue lagi mode fokus Jaem. Kalau gue balik sekarang, yang ada gue pasti bakal tidur. Kalau ga kelar, bisa mati gue besok." jawab haechan, dan matanya lagi-lagi masih tetap terpaku pada layar monitor.
"Bajingan emang pemerintah. Kenapa harus tiba-tiba ubah kebijakan subsidi bbm hari ini sih." balas jaemin ikut frustasi mengingat bahwa bukan hanya haechan yang akan mati bila kerjaan hari ini tidak usai, dirinya pun juga akan mati.
Ya, kebijakan yang hari ini tiba-tiba diumumkan pemerintah memang membuat jaemin dan haechan kalang kabut. Sebagai bagian dari tim strategic planning di sebuah perusahaan logistic, Jaemin dan Haechan sebenarnya sudah cukup waspada dengan isu kenaikan bbm ini. Karena kenaikan harga bbm akan secara langsung mempengaruhi strategi perusahaan mereka dalam menentukan harga atau subsidi untuk tiap kurir-kurir yang mereka miliki.
Sejauh yang jaemin dan haechan ketahui, pemerintah harusnya merubah kebijakan subsidi bbm di bulan depan, namun siang tadi mereka baru saja dapat kabar bahwa per besok harga bbm sudah akan berubah dan subsidi sudah ditiadakan. Dan sialnya, kebijakan tersebut berefek langsung pada pekerjaan mereka.
Mereka lah yang wajib membuat kebijakan pricing untuk pengiriman tiap paket ke tiap daerah di seluruh indonesia. Dan besok pagi mereka sudah harus siap dengan rancangan pricing terbaru, termasuk juga dengan simulasi keuntungan yang akan perusahaan dapatkan dari proposal kebijakan harga terbaru yang mereka buat.
"Yaudah gue balik duluan deh. Gue gabisa lanjut di sini. Gue butuh mandi, makan, dan tidur sejam, baru abis itu gue lanjut lagi. Gue balik ya kalau gitu chan." balas jaemin dan haechan pun akhirnya menghentikan pekerjaannya sejenak dan menghadap jaemin.
"Hati-hati jaem. Lo bawa mobil?"
Jaemin pun mengangguk, "Tapi gue tinggal. Gue udah order grab, biar sekalian gue tidur di jalan. Lumayan sejam sampai rumah. Biar nanti tinggal makan, mandi, terus lanjut lagi. Btw, lo dua minggu lagi jadi ambil birthday leave gak?"
"Gatau, males gue. Liat nanti deh. Mau ngapain juga ambil birthday leave?"
"Ya ngapain kek, me time aja gitu. Lagian kalau minggu ini kita bisa finalisasi pricing baru, dua minggu lagi jadi agak lengang. Kesempatan bagus buat lo cuti chan."
KAMU SEDANG MEMBACA
Birtday Companion (Markhyuck)
FanfictionJaemin : "Lo gak sexy, gak hot, dan you're tooooo smart. Jadi lo aman dari dia." Mark : "Gue temenin ya? isn't it sad to spend your birthday alone?"