iii

155 25 3
                                    

Panas terik matahari hari itu tak menghentikan sekumpulan siswa yang sedang melakukan kegiatan di lapangan sekolah.

"Ayo, yang sampul nya kuat bisa langsung istirahat."

Bae Jinsol yang sedang menjelma jadi pembina pramuka itu melihat pekerjaan para peserta satu persatu.

"Ini kamu salah arah. Bikin dari awal."

Dia kembali berjalan hingga berhenti di sebuah regu "hai dek Ji."

Yang dipanggil hanya mengerlingkan matanya "mending diem."

"Heh, gak sopan banget sama kakak pembina" bisik rekannya.

"Gue kalo sopan mencurigakan Dan." bisiknya.

Gadis bernametag Danielle itu hanya memberikan senyuman canggungnya "susah banget sih kak! Bantuin!" Jiwoo merengek tanpa tau malu, karna dia tahu Bae paling gak bisa nolak rengekannya.

"Mau sih... Tapi aku lagi mode serius. Gak dulu."

Kedua teman satu regu Jiwoo terkikik geli sedangkan dia sendiri mendelik padanya. "Ohh jangan marah dong. Kan tadi udah dikasih tau."

"Ya lupa!"

"Lupa apa gak ngerti?"

"Dua duanya."

Bae terkekeh geli lalu membenarkan topi miliknya. "Bae,"

Dia berbalik karena panggilan rekan nya. "Buat acara minggu depan, ini jadwal kegiatannya. Kalo ada yang kurang kasih tau aja ya."

Bae mengangguk "sip. Thanks Minji."

Jiwoo merasakan seseorang menyenggol bahunya "bisa serius juga dia?" tanya Pharita.

"Menurut ngana?"

Ketika mereka kembali fokus membuat sampul pada tongkat, secara tiba-tiba Bae terjatuh dihadapan mereka membuat beberapa orang menoleh, tak terkecuali Jiwoo sendiri.

"Kak Bae!" Jiwoo langsung mendekatinya.

"Bae!" Sullyoon juga langsung berlari mendekatinya "Lo kenapa?"

Dia menarik Bae dan menegakkan tubuhnya "muka lo merah banget,"

"Iya, gugup gue diperhatiin Jiwoo."

"Kaaaak!" Jiwoo terdengar kesal atas jawaban Bae "gue gapapa. Tadi kayak ada gempa, ternyata Jiyu udah mengguncang hatiku."

"Tck!" Jiwoo mengerlingkan matanya lalu menjauh "malesin lu kak."

Bae tertawa geli melihat ekspresi adik kelasnya itu sedangkan Sullyoon masih menatapnya khawatir. "Apa liat-liat? Nanti suka kan berabe." Bae bangkit dan menepuk-nepuk lututnya. "Kotor, gue ke toilet bentar. Tolongin Jiwoo ya Yoon." pesan Bae sebelum akhirnya dia pergi meninggalkan mereka.

Sullyoon memandangi punggungnya yang kian menjauh. "Bisa?"

Jiwoo DKK menggeleng, akhirnya Sullyoon berjongkok dan membantu mereka. "Kak Bae kenapa kak?" tanya Danielle.

"Paling cuma ngegombalin Jiwoo." jawabnya asal.

"Ih dia gombalnya gak abis abis."

"Udah selese. Istirahat sana," suruh Sullyoon.

"Kak Seol mau kemana?"

"Mau nyusulin Bae dulu." setelah mengatakan itu dia pergi.

.

Suara air pada washtafle terdengar. Bae mencuci tangan dan lututnya secara berkala. Setelah selesai dia melangkah untuk pergi namun langkahnya terhenti saat menemukan Sullyoon yang entah sejak kapan sudah berdiri disampingnya.

COOL [ℭ𝔬𝔪𝔭𝔩𝔢𝔱𝔢𝔡]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang