xii

103 16 0
                                    

Api unggun yang menyala ditengah-tengah enam gadis yang duduk melingkar di halaman belakang seolah menjadi pemersatu enam asing menjadi lebih dekat.

Ternyata benar, keluarga tak hanya karena hubungan darah. Ada juga yang terhubung... Oleh Sportify premium.

"Gue akhir bulan aja ya, belum ada pemasukan neh..." Bae tersenyum memandang teman-temannya satu persatu.

"Pemasukan apaan? Bilang aja pengangguran." Celetukan Haewon membuat Bae mendelik "ngaca mba nya!"

"Heh, keliatannya doang gue nganggur sama main HP. Padahal sebenarnya gue main di aplikasi penghasil uang ini!" Dia memperlihatkan layar ponselnya "sudah tersedia di play store. Baca cerita dan dapat duit deh buat jajan..."

"Dahh dahh kok malalah ngendorse." Sullyoon meniup marshmallow nya yang terbakar. "Tiati panas."

Jiwoo menerimanya dengan senang hati lalu memamerkan SMore nya pada Bae yang duduk disampingnya. "Wlek"

Bae membuang muka lalu meniup marshmallow miliknya juga dan mengapitnya dengan dua biskuit. Kini Bae yang memamerkan SMore nya "wlek"

"Ihhh tuker!"

"Gak..."

"Kak Bae ihhhh!"

Bae tertawa melihat wajah kesal gadis cerewet itu "gue juga bisa bikin sendiri!" Jiwoo mendengkus dengan tangan yang meraih marshmallow untuk dia bakar sendiri.

Sayangnya sebelum tangannya menyentuh benda putih kenyal itu Bae lebih dulu menepuk tangannya guna menggagalkan rencana Jiwoo membuat SMore sendiri. "Jangan macem-macem. Tuh tangan belum juga sembuh." Bae memberikan SMore buatannya yang sudah jadi.

"Dari tadi kek..."

"Oh ya, kok Kak Sullyoon bisa sih bikin pemilik Villa ini pinjemin tempatnya ke kita gitu aja?" Tanya Kyujin.

"Iya. Padahal kita masih bisa bayar... Semampunya." Timpal Lily.

"Iya, yang punya baik. Dan kebetulan temennya ortu gitu." Jawab Sullyoon seadanya.

"Gitu aja?"

"Enggak. Sebenernya aku harus dijodohin dengan anak mereka buat tebus Villa ini."

Byurr

Bae mengusap wajahnya yang basah kena sembur "cosplay dukun anak satu lo Ji?"

"Yamaha, kaget dikit tapi gapapa."

Bae mendengkus dan menerima tissue dari Haewon, sedangkan Jiwoo masih memandang Sullyoon tak percaya. "Serius kak? "

Sullyoon mengangguk "tapi gapapa. Orangnya cakep." Jawabnya dengan mengulum tawa.

"Ihhh kak Seol serius gasi!?"

"Belum. Kata Mama masih dibawah umur, jadi jangan diseriusin dulu."

"Au ah bete." Jiwoo beralih pada Bae yang masih sibuk mengeringkan wajahnya "maaf ya kak." Dia ikut mengambil tissue dan mengusap wajahnya.

"Giliran bete aja nyari gue."

"Bagus dong. Artinya lo itu pelipur lara." Kata Haewon lalu menyenggol bahunya.

"Yang ada jadi badut gue." Bae terus menggerutu namun masih menerima perlakuan Jiwoo padanya. Kapan lagi diperhatiin Jiwoo yakan...

"Oh ya, kalian gimana sekolahnya?" Tanya Lily selaku anak gc yang paling tua.

"Lancar." - Sullyoon.

"Ngebug dikit waktu ujian tapi gak ngaruh." - Bae.

"Temen gue nanyain temen Kyujin mulu, cape gue Kyu." Adu Jiwoo.

"Ha? Kak Dani?"

"Ya siapa lagi coba? Yakali Mprit nanyain Haerin."

"Emang Danielle kenapa?" Tanya Haewon yang jiwa gosipnya meronta.

"Suka temen Kyujin ituloh kak..."

"Kirain dia sama Minji loh. Dulu pernah liat mereka pulang bareng." Kata Sullyoon.

"Haerinnya emang suka Kak Minji kayaknya Kak. Cuma gatau Kak Minjinya gimana."

"Tapi sekarang Haerin dideketin Danielle. Dan kayaknya Kak Minji cemburu. Hehe"

"Set, jago bener gosipnya." Gumam Bae.

"Lo gak bakal punya sirkel kalo gak asik diajak gosip Bae."

"Bener juga. Tapi dulu Minji dirumorkan sama Hanni sama anak osis?"

Malah ikut gosip...

Malam semakin larut. Api unggun sudah padam dan keenam gadis itu sudah pindah ke ruangan tengah yang luas. Alih-alih tidur di kamar, mereka lebih memilih tidur bersama di sana.

Lampu dimatikan, dan hanya cahaya minim dari lampu tidur yang Kyujin bawa menjadi satu satunya cahaya di malam itu. Kyujin dan Sullyoon sudah tidur dari tadi, hanya tersisa Lily, Haewon, Bae dan Jiwoo yang sedang menyimak obrolan dengan terkantuk.

"Haaahh!" Jiwoo menutup mulutnya saat menguap lebar.

Bae menarik kepala Jiwoo untuk bersandar padanya. "Lo punya duit, gue pinjem seratus. Tapi kata gue enggak nyet. Gue gapunya duit pun lo minjem mulu."

"Misal lo punya duit, lawan gue yang gak punya duit. Bisa jadi gue yang menang. Soal kemiskinan."

Lily mengulum tawanya disela ocehan Bae yang semakin malam semakin dalam menembus isekai. "Maap ya, orangnya emang suka ngelantur." Bisik Haewon.

"Gapapa. Dunia butuh orang-orang kayak dia." Lily bergerak lebih dekat lalu berbagi selimut dengan Haewon yang masih duduk dengan secangkir teh ditangannya.

Berbeda dengan Haewon dan Lily yang sedang duduk dan berbagi kehangatan selimut, Bae sudah mengambil posisi tengkurap disebelah Jiwoo sedari tadi.

"Tai! Lo remehin gue!"

Bersamaan dengan tangannya yang diangkat, Jiwoo yang ternyata sudah tertidur dengan diiringi ocehan Bae terjatuh keatas bantal. "Astaga Ji, lo tidur gak bilang-bilang." Dia membenarkan posisi tidurnya agar badannya tidak sakit saat bangun nanti.

"Lo juga tidur Bae, udah malem." Kata Lily.

"Kalo gue tidur kalian tinggal berdua. Hayo, orang ketiganya setan."

"Ya elu setannya."ucap Haewon.

" Udah si. Gue juga mau tidur." Lily ikut berbaring disamping Kyujin.

Haewon menatap Bae "udah, Lo juga tidur. Liat Jiwoo pengen ditemenin tuh."

Bae melihat tangannya yang Jiwoo peluk "iya dah."

Lampu dimatikan. Mereka berenam mulai memejamkan mata, terlelap untuk pergi ke alam mimpi.

G'night mate

Ehehehehehehehe

Ganyangka Sullyoon Minji reunian><
Tapi Bae gak ikutan 💔
Tapi gapapa,
Kapan lagi liat Anak Osis in real life. ❤‍🩹

COOL [ℭ𝔬𝔪𝔭𝔩𝔢𝔱𝔢𝔡]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang