Stupid 1

3.6K 120 10
                                    

cerita ini engga sengaja dibikin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

cerita ini engga sengaja dibikin. tiba-tiba aja otak aku jalan  ngebayangin alurnya terus aku mutusin buat nulis di note, eh malah keterusan sampe ending. yaudah deh aku masukin ke WP biar kalian bisa baca.

semoga kalian suka. jangan lupa vote sama komen biar makin banyak ide hihihi



Tentang cinta, tentang perasaan yang hampir lepas kendali oleh sosok yang menjanjikan banyak mimpi. Dia memukau dan menyakiti diwaktu yang sama. Terjerat adalah satu-satunya kata yang tepat sebagai penggambaran bagaimana perasaanku padanya, mungkin jatuh juga katagori yang sama. Dan dia berhasil membuatku seperti itu.

Aku hilangan nafas ditenggorokan, begitu sesak saat mengingat "dia" . Beri aku pilihan untuk meninggalkan dia dari pikiranku dan jawabannya akan selalu sama "tidak bisa" "Mustahil", tidak ada pilihan selain dua kata itu. Karena aku menggilainya.

"Apa yang kau fikirkan jane?" Itu dia, suara familiar yang selalu ada dikepalaku. Kemudian aku menoleh saat dia sudah duduk disampingku menyodorkan gelas berisi cairan bening beralkohol. Dia tersenyum manis ketika kembali menoleh kedepan untuk melihat lautan luas dihadapan kami.

"Hanya beberapa hal rumit" kataku setelah meminum minuman darinya.

"Kita sedang berlibur, berhentilah berfikir keras, aku tahu kamu berdedikasi tinggi tapi kita sedang cuti jadi nikmati semua ini" serunya dengan riang merentangkan tangannya seolah dia tengah menerima hembusan angin yang menerpa tubuhnya.

"Kau benar" aku tersenyum padanya lalu menutup mata dibalik kacamata hitam yang aku kenakan berusaha menenangkan pikiranku. Kami berada dipantai, duduk dikursi kayu nyaman agar kami bisa berbaring disana, ada payung besar yang berdiri kokoh agar kami tidak terkena sinar matahari langsung, dia duduk dibangkunya dengan menselonjorkan kaki dan menyandarkan punggungnya dengan nyaman.

Liburan kami selalu menyenangkan atau lebih tepatnya akan selalu menyenangkan jika bersamanya.

Aku dan dia. Bagaimana semuanya menjadi rumit tanpa memberi aba-aba. ketika jantungku mulai berdebar saat melihat senyumnya, ketika aku lebih banyak merindukannya dari biasanya dan ketika aku menyadari bahwa aku selalu membutuhkannya disampingku lebih dari yang aku fikirkan. Mulai saat itu aku menyadari ada perasaan aneh menggelitik disana, perasaan yang aku definisikan sebagai cinta.

Lisa, aku jatuh cinta padanya, 4 tahun lamanya. Itu menyiksa dan sangat menyakitkan. Pada awalnya aku menolak sangat banyak, berusaha sebisa mungkin untuk menghindari perasaanku, aku tidak mau dan tidak seharusnya. Aku berkali-kali menyangkal walau aku tahu dengan pasti, aku cukup dewasa untuk membohongi perasaanku sendiri tapi disanalah aku dengan tekad yang kuat memilih untuk tidak mengakui dan kemudian aku mulai berkencan dengan satu, dua, mungkin tiga pria yang sama sekali tidak mengugah minatku. Keberadaan mereka tidak membuatku berhasil dengan niat itu, semuanya gagal berakhir dengan aku mencampakan mereka begitu saja, karena terlalu lelah berpura-pura.

STUPIDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang