Stupid 5

1K 75 4
                                    





"Semuanya" katanya lagi. Aku menarik nafas hampir frustasi dengan permintaan aneh yang dia inginkan tapi baiklah aku akan melakukannya jadi aku membuka kancing celanaku lalu menurukan jeans yang aku kenakan agar dia puas."See" aku berseru lalu dia melangkah maju membuat aku harus mundur tapi dia tetap melangkahkan kakinya, tatapannya berbeda, dia bukan seperti jennie yang lembut tapi sosok lain yang belum pernah aku temui tapi tatapan itu murni sensual, dia seksi saat menatapku seakan ingin menjadikanku santapannya, sial. Apa yang aku pikirkan, berhenti lisa, dia jennie. Kim jennie. Aku menggeleng dengan langkah mundur dan aku terjatuh ketika kakiku menabrak kasur besar yang ada dibelakangku.

Jennie, dengan berani dia menyetuh perutku. menatap jarinya yang menggores perutku naik turun, aku terengah merasakan sentuhan yang jennie lakukan, Oh God, apa yang dia lakukan? Dia menurunkan tubuhnya sampai kepalanya berada disamping kepalaku untul berbisik disana "lisa. Aku mau kau menyentuku" nafasnya panas, bulu-buluku dibuat merinding hanya karena suara seraknya yang menggoda, aku memejamkan mata sesaat sampai jennie menjilat telingaku dengan lembut, aku kualahan. 

"J-jane..." kataku lirih berusaha mendorong tubuh wanita itu dari atas tubuhku, aku bisa gila jika dia terus melakukan hal seperti ini. Aku tidak tahu setan mana yang merasuki jennie tapi mendapati jennie dengan wajah sepenuhnya menginginkanku membuat aku berdenyut dipusatku, aku tidak bisa mengendalikan diri, aku ingin menyentuhnya. Tidak. Tidak. jangan lakukan itu manoban. Aku berusaha menguatkan diri. Jennie bangkit kembali berdiri dengan aku yang masih terengah berbaring.

Tidaaaaakkkk.

Apa yang dia lakukan? Perlahan dan satu persatu dia membuka kancing kemeja putinya sehingga aku dapat melihat bra berwana merah muda yang menutupi payudaranya yang bulat dan kencang, aku selalu tahu itu, dia memiliki yang terbaik jadi seharusmya aku tidak tergoda tapi kenapa? Kenapa malam ini jennie menjadi lebih seksi dari biasanya. Aku ingin menyentuh payudara itu, meremasnya lalu memasukannya dalam mulutku. Sial aku sudah basah hanya dengan melihat jennie membuka baju.

Dia melempar kemejanya, lalu kali ini dia menurunkan celana hitam pendeknya dengan tatapan yang sama sekali tidak teralihakan yaitu menatap mataku sangat dalam. Dia membasahi bibirnya dengan lidahnya yang mungil lalu dia menggit bibirnya menggoda, perlahan dia kembali mendekati tubuhku. Tangannya terulur meraih untuk membelai rahangku dengan lembut, jennie seperti penggoda dan aku akan mati jika dia tidak berhenti.

"J-jane... kita..." Aku tidak bisa menyelesaikan kalimatku ketika jari jennie berada dibibirku memintaku untuk berhenti berbicara.

"Nikmati saja. Aku tahu kau menginginkanku" oh sial suara berat dan serak memenuhi pendengaranku, dia seksi sangat sensual ketika kalimat itu terucap darinya.

Maafkan aku kim jennie. Aku menyerah pada godaan wanita bernama kim jennie, aku sangat menginginkannya. Jika sesuatu terjadi besok makan itu hanya akan menjadi sesi bercinta selanjutnya karena aku memiliki firasat kalau jennie akan membuatku ketagihan. Aku meraih telunjuknya menciumnya dan menjilat, aku dapat melihat jennie memejamkan mata saat lidahku mengelilingi telunjuknya dengan irama lembut dan hangat. Aku tidak ingin membuang banyak waktu karena aku sudah sangat terangsang jadi aku meraih wajahnya sehingga aku dapat mencium jennie dengan semangat, aku menghisap bibir jennie menggigitnya pelan lalu menjulurkan lidah membuat jennie membuka mulutnya agar lidah kami beradu disana. Manis dan lembut. Kami memutar lidah kami berlawanan dengan tergesa, aku meremas pantatnya membuat jennie mendesah disela bibir kami yang masih berciuman dengan gelisah. 

Suasana sepenuhnya berubah panas, suhu dikamar kami turun drastis menyebabkan keringat mulai menetes, aku mengingkannya lebih dari sekedar ciuman. Dengan cepat aku membalik posisi kami dengan dia berada dibawaku. Ciuman kami terputus karena pergerakan yang aku buat sehingga yang kami lakukan hanya saling menatap dengan tatapan sama "menginginkan". Aku kembali mecium bibirnya yang lembut mengisap nya disana dengan keras sehingga menghasilkan suara erangan dari jennie, seksi. Aku bisa gila. 

Dia mengisap bibiku lalu memutar lidahnya bersama lidahku menjadi satu dengan perasaan menggebu, dia hebat dengan pekerjaannya, sisi lain dari jennie yang baru aku ketahui selama bertahun-tahun. Aku menyukainya.

Dia meremas rambutku mengingkan ciuman panjang yang menggairahkan jadi kami melajutkan sesi ciuman itu hingga kami kualahan kehabisan nafas terpaksa berhenti untuk menghirup udara. Bibirku menjangkau lehernya dan dia memberiku akses luas disana dengan memiringkan kepaanya. Mencium,Meghisap, menjilat dan mengigit kecil diarea yang sudah sensitif, leher jennie. Suaranya hampir putus asa, dia mengerang dan menggeliat setiap kali aku mengulangi pekerjaanku."Aku menginginkanmu jane" aku berbisik lalu menggigit lembut telinganya.

"Lakukan" ucapnya mendorong kepalaku lebih jauh dilehernya. Dengan naluri tangan kananku meraba perutnya yang rata, mengoreskan kuku pada setiap inci kulitnya. Seperti tanganku memiliki pemikirannya sendiri ketika aku sibuk menghisap, tanganku menjalar hingga dia mencapai bra yang jennie kenakan. Aku meremasnya "ah" jennie mendesah nikmat kala aku meremasnya berulangkali dengan kekuatan tertentu. Sementara taganku yang lain sibuk dengan membelai dipaha jennie yang terbuka, aku meremasnya untuk beberapa kali bersamaan saat tangan yang lain meremas payudara jennie diluar bra sialan itu. Aku ingin menyingkirkannya. 

Dalam gerakan yang sepenuhnya sensual jennie melengkung, tubuhnya merespon setiap sentuhan yang aku berikan, dia seksi dan menggairahkan. Jari-jariku memasksa menerobos masuk kedalam bra sehingga aku dapat merasakan betapa hangat dan kenyalnya payudara jennie ditanganku, aku meramasnya lagi... lagi... dan lagi membuat wanita yang ada dibawahku mendesah dengan irama lebih keras dari sebelumnya, nafasnya berat. 

Seperti sulap aku dengan mudah membuka bra yang sejak tadi menghalangi niatku, aku tidak ingin terganggu jadi aku melemparnya sedangkan Jennie dengan gegabah menarik kepalaku, mengajakku untuk kembali saling mencium, silvanaya manis, aku ingin menghisapnya berulang kali hingga aku merasa puas dengan bibirnya yang sudah membengkak akibat ciuman serakah yang kami lakukan. Aku menurunkan ciumanku, menelusuri setiap inci kulit jennie. Dari rahang, leher, tulang selangka hingga aku mencapai dadanya. Aku kembali menghisap diatas payudara jennie memberikan tanda merah keunguan yang akan membekas dalam bebera hari, aku tidak perduli.

 Aku menjepit puting jennie yang berwarna merah muda dengan kedua jariku, menggeseknya, menekannya menjadikannya mainan untuk jari-jariku yang menginginkan puting jennie lebih dari sebelumnya. Lidahku berputar mengitari puting payudara jennie yang lain, dia mengerang kenikmatan yang menggugah nafsuku semakin membara, jennie sangat nikmat, seharusnya aku bisa merasakan jennie jauh-jauh hari tapi waktu telah berlalu aku tidak menyesali apapun ketika aku melihat tubuh wanita berambut coklat sudah berada dibawahku saat ini. Aku masih menghisap dengan keras disana dengan tanganku meremas payudara jennie yang lain sementara tangan sebelah kiriku berusaha menurunkan celana dalam jennie. Sial, aku semakin panas saat jariku menyentuh paha dalam jennie dengan kekuatan tertentu, aku membelai dan meremasnya disana hingga jari-jariku menyentuh kewanitaan jennie yang hangat dan basah, dia benar-benar basah.



hadeh, kesukaan kalian ini mah

STUPIDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang