Roni meminta mas Hakim untuk keluar dulu agar dia bisa bicara empat mata dengan Nisa. Roni bercerita kalau awal nya dia hanya mengantar salah satu panitia ospek yang sedang pulang ke kosan dengan berjalan kaki. Berawal dari hal tersebut hubungan mereka semakin erat karena pada dasarnya Roni sudah menyukai kak Anggita atau biasa dipanggil Gita.
"Jadi lu udah lama dong deket sama dia?" Tanya Nisa
"Udah si, kan dari pas ospek kemaren" Jawab Roni
"Trus sekarang masih deket? Emang dia gak tau lu suka dandan gini?" Tanya Nisa lagi
"Tau lah" Jawab Roni
"Lah terus, dia gak risih emangnya?" Tanya NisaNisa benar-benar mencecar Roni dengan 1001 pertanyaan. Dirinya bukan kesal dengan yang Roni lakukan, toh sekarang dia juga sedang menjadi Nisa, tetapi perasaannya sekarang adalah takut. Takut adiknya merasakan kenyamanan yang sama seperti yang dia rasakan sekarang. Dia tidak ingin adik laki-laki nya menjadi seperti dirinya.
Roni melanjutkan ceritanya, dia mengatakan kalau semua barang yang ada di kamar nya adalah barang milik Gita.
"Kok bisa barang dia ada di kamar lu?" Tanya Nisa
"Jadi, kak Gita mau ada pertunjukkan dari UKM, karena anggota nya sedikit dan dia udah ngajak banyak orang di kampus tapi gak banyak yang mau join, jadi dia ngajak gw. Ya gw terima aja ajakannya" Jawab Roni
"Terus?" Tanya Nisa lagi
"Jadi di pertunjukan ini peran cewek lebih banyak, tapi karna pemeran cewek nya kurang, ya gw disuruh meranin jadi cewek" Jelas Roni
"Terus lu mau aja gitu?" Tanya Nisa
"Ya enggak lah, gw nolak mentah-mentah awalnya. Tapi karena yang ngebujuk kak Gita ya mana bisa gw tolak" Jawab Roni
"Bucin lu kelewatan Ron" Ucap Nisa
"Ya kaya lu sama mas Hakim gak bucin aja" Ucap Roni
"Mana ada, gw pacaran aja enggak" Jawab Nisa
"Tapi kemaren waktu dia sakit elu yang paling panik sampe nginep di rumah sakit segala, apalagi namanya kalo bukan bucin. Lagian lu belum pacaran juga gara gara mas Hakim belum nembak lu aja kan" Tegas Roni
"Udah-udah, jangan ngalihin pembicaraan, lanjut yang tadi" Pinta Nisa
"Ya itu tadi, baju yang lu liat di kamar gw itu semua baju buat pentas. Liat aja modelnya, emang ada yang make baju gitu buat sehari hari" Jelas Roni
"Iya juga si" Ucap Nisa
"Nah, lu kan sebagai "Cewek" harusnya lebih tau ya" Ucap Roni sambil tersenyum dan memberi gestur tanda kutip
"Apaan si Ron, gak lucu tau" Ucap Nisa malu
"Iya deh, maaf ya mbak Nisa ku, kesayangannya mas Hakim hahaha" Ledek Roni
"Udah ah, itu ada martabak di depan, lu makan aja ya"
"Oke mbak Nisa"Nisa keluar kamar sambil menahan malu, wajah nya memerah karena godaan Roni.
"Apa Roni mulai nerima gw jadi mbak nya ya?" Batin Nisa
"Ah apaan si ngaco banget gw" Nisa langsung menepis pikirannya tadi==================================
Nisa mendapatkan jatah libur 2 minggu setelah masa training nya berakhir karena harus menjalani UTS.
"Alhamdulillah akhirnya gw bisa kuliah dengan tenang lumayan bisa belajar buat UTS. Gak kerasa tiba tiba udah semester 3" batin Nisa
Di kampus, Nisa mulai merasa sulit untuk bergaul dengan geng laki laki nya, meski begitu teman teman nya masih bersikap biasa kepada nya. Nisa sudah tidak pernah nongkrong dengan geng laki-lakinya dengan alasan ia harus bekerja setelah kuliah, untungnya mereka memaklumi.
Di hari pertama dalam rangka libur dua minggu dari pekerjaan nya, Nisa menjalani perkuliahan seperti biasa. Sebelum berangkat, Nisa yang baru bangun setelah belajar semalam suntuk lanjut menjalani ritual yang rutin ia lakukan. Seperti mandi dan berendam di bathup, setelah itu shalat subuh dan lanjut menggunakan berbagai macam skincare dan bodycare.
Jika ditanya apakah dirinya bosan melakukan hal hal tadi, maka jawaban nya adalah tidak. Nisa seperti menemukan hobi baru yang begitu adiktif. Setelah selesai dengan urusan wajah dan badan, Nisa beralih ke urusan pakaian, dia membuka lemari khusus baju laki laki, yang di mana jumlah baju laki laki nya sekarang lebih sedikit daripada baju perempuan nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Way Of Life
Tiểu Thuyết ChungRahmad adalah seorang mahasiswa biasa yang menjalani perkuliahan seperti mahasiswa pada umumnya, sampai datang satu hari yang merubah hidupnya. ============================ *cerita hanya fiktif belaka, tidak ada unsur penghinaan secara sengaja