Karena hotel yang di mereka tempati berada di daerah perbukitan, Roni meminta untuk ikut menginap juga di hotel tersebut bersama sang ibu. Nisa pun mengiyakan permintaan adiknya tersebut karena kamar yang mereka tempati bisa untuk maksimal 3 orang dengan extra bed. Jadi Nisa akan tidur dengan Tante Agnes dan ibunya sementara Roni dengan mas Hakim. Tante Agnes keluar sebentar, sementara itu Nisa yang baru selesai mandi keluar kamar mandi dengan handuk yang melilit badannya dari dada sampai paha. Nisa yang sedang berjalan ke arah lemari dikejutkan oleh sapaan ibu nya.
"Nduk"
Karena terkejut, handuk yang melilit tubuh Nisa lepas sehingga memperlihatkan tubuh Nisa yang mulus dan putih. Segera setelah itu Nisa langsung menutup badannya kembali karena takut ibunya semakin kecewa melihat tubuhnya yang sudah tidak terlihat seperti tubuh lelaki. Tidak sesuai dengan ekspektasi nya, sang ibunda justru memuji bentuk tubuhnya. Merasa terharu, Nisa langsung memeluk ibunya dan mengucapkan banyak terimakasih. Setelah suasana haru di pagi hari, mereka berlima bersiap untuk check out dari hotel.
--
Libur lebaran telah usai, saatnya Nisa, Roni, mas Hakim dan Tante Agnes kembali ke Bogor. Beberapa hari sebelum mereka berempat pulang, Nisa diberikan syarat oleh ibunya. Nisa harus menyelesaikan kuliah dulu sebagai Rahmad sampai lulus, setelah lulus ibu Sri membebaskan Nisa untuk melakukan apa yang dia mau. Nisa juga menyempatkan diri untuk berpamitan dengan Aisyah dan Fadil.
Perkuliahan Nisa dan Roni berjalan lancar, yang mana Nisa masih menjalankan kuliah sebagai Rahmad dan pekerjaan nya di butik sebagai Nisa. Selain bekerja di butik, Nisa juga mengikuti kursus makeup yang dibuat oleh Tante Agnes untuk menambah skill nya. Nisa berencana untuk membuka jasa MUA setelah kontrak nya di butik selesai.
Sudah sebulan sejak kontrak Nisa di butik Dilla habis, sekarang dirinya memfokuskan untuk menjalani kuliah nya terlebih dahulu. Meski sudah berpenampilan sebagai Rahmad, tetapi bentuk tubuh dan gestur perempuan masih melekat di diri Nisa. Nisa menyadari kalau teman teman nya merasa ada yang aneh dari dirinya, tetapi ia cuek saja dan tetap menjalani perkuliahan seperti biasa. Bahkan sekarang banyak perempuan di kelas nya yang menanyakan skincare yang digunakan oleh Rahmad karena hanya dalam beberapa bulan kulit nya sudah jauh lebih glowing.
Pagi itu Nisa hendak belanja kebutuhan rumah. Ketika sedang membuka pintu rumah, Nisa dikejutkan dengan kehadiran Aisyah dan Fadil di depan rumahnya.
"Assalamualaikum cantik"
"Waalaikumsalam, ya ampun ada tamu jauh toh, kok gak bilang kalo mampirnya hari ini"
"Sengaja biar surprise"
"Ya udah ayo masuk dulu, gak enak ngobrol di luar"Mereka bertiga kemudian masuk ke rumah kemudian Aisyah langsung menyampaikan niatannya datang ke Bogor. Aisyah ingin mengungsi di Bogor selama satu tahun. Mengungsi di sini bukan karena bencana, tetapi untuk menghindari narasi negatif dari lingkungan sekitar rumah Fadil, karena sudah mulai ada desas desus tidak menyenangkan di lingkungan rumah Fadil semenjak adanya Aisyah. Rencananya Aisyah akan tinggal di kosan dekat sini. Kosan tersebut sudah dibooking oleh Fadil selama 2 tahun. Maka dari itu Fadil menitipkan Aisyah kepada Nisa agar dia tidak kesepian di kota orang. Melihat kesungguhan Fadil membantu Aisyah membuat Nisa takjub, sekarang dirinya malah baper sendiri dan justru teringat mas Hakim. Sosok pria seperti mas Hakim dan Fadil ini bisa dibilang limited edition, tidak semua wanita bisa mendapatkan nya. Setelah perbincangan itu akhirnya mereka bertiga menuju ke kosan Aisyah. Sesampainya di sana Nisa langsung membantu Aisyah dan Fadil untuk bebenah kamar. Selesai bebenah kosan, Fadil menghampiri Aisyah untuk pamit pulang ke kampung dan sebelum pulang Fadil mengecup dahi Aisyah. Nisa yang melihat nya terkejut dan semakin baper melihat dua sejoli ini. Aisyah yang juga terkejut melihat ke arah Nisa dan langsung menutup wajahnya karena malu.
Setelah Fadil pulang Nisa melanjutkan perbincangan nya dengan Aisyah. Aisyah menceritakan kalau tetangga di rumah Fadil mulai memunculkan gosip kalau orang tua Fadil membiarkan anaknya kumpul kebo. Beruntung nya tidak ada tetangga yang tau identitas asli Aisyah, karena dengan background lingkungan agamis tentu akan sulit menerima orang orang seperti Nisa dan Aisyah.
[1 Tahun Kemudian]
Hari hari Nisa disibukkan dengan perkuliahan nya yang sudah memasuki semester semester akhir. Nisa juga mulai mengurangi job MUA nya yang sudah ia jalankan kurang lebih satu tahun belakangan ini bersama Aisyah. Di masa ini Nisa sangat kesulitan menyelesaikan tugas akhirnya yang berupa karya ilmiah. Meski dia terbiasa untuk multitasking ketika menjalani kuliah sambil bekerja, tetapi untuk pengerjaan tugas akhir ini sangat menguras tenaga dan pikirannya. Ketika sedang di fase gamang, mas Hakim datang di waktu yang tepat sebagai support sistem. Mas Hakim membantu mulai dari memberikan semangat sampai membantu penulisan karya ilmiah. Terkadang mas Hakim juga mengajak Nisa liburan untuk menghilangkan rasa jenuh. Di sela sela liburan mereka, seperti biasa mas Hakim selalu memuji Nisa. Jika sebelumnya Nisa menganggap pujian dan gombalan mas Hakim sebagai angin lalu, entah mengapa sekarang rasanya dia jadi salting sendiri ketika mendapat pujian dan diperlakukan bak ratu oleh mas Hakim. Perasaan nya bergejolak, di satu sisi dirinya senang tetapi dia sadar kalau dirinya tidak pantas untuk bersanding dengan mas Hakim.
Dengan bantuan mas Hakim dan Zahra sebagai support sistem, akhirnya Nisa bisa menyelesaikan tugas akhir nya. Tinggal menyelesaikan beberapa hal dan Nisa bisa segera melaksanakan wisuda. Meski sudah lega dan bahagia karena akan wisuda, tetapi rasanya tetap ada yang kurang karena Nisa mengharapkan dirinya bisa menghadiri wisuda sebagai Nisa, bukan Rahmad.
Hari wisuda telah tiba, Rahmad sudah bersiap untuk berangkat bersama dengan mas Hakim, Roni dan ibunya yang baru sampai kemarin malam. Sebelum berangkat, Rahmad dikejutkan dengan ibunya yang meminta untuk dirias. Tentu saja dengan senang hati ia terima permintaan tersebut. Setelah selesai, ibunya memuji hasil riasan Rahmad yang tentu membuat Rahmad senang. Sesampainya di tempat wisuda, Rahmad masuk ke gedung acara didampingi oleh Roni dan ibunya, sementara mas Hakim menunggu di mobil karena hanya dua orang pendamping yang diperbolehkan masuk. Rangkaian acara berjalan lancar dan Rahmad sudah resmi dinyatakan lulus. Selesai acara Nisa lanjut berfoto dengan mas Hakim dan Aisyah yang baru datang. Untuk Zahra sendiri, dirinya menunda wisudanya karena ada urusan keluarga dan harus pergi ke singapur. Ketika Nisa merasa kalau wisuda ini hanya untuk Rahmad, tiba tiba Aisyah mengajak Rahmad ke dalam mobilnya. Di dalam mobil Aisyah sudah ada satu set kebaya yang merupakan rencana mas Hakim dan Aisyah untuk Nisa. Setelah 30 menit, akhirnya Rahmad keluar dari mobil dan sudah kembali menjadi Nisa.
Nisa kemudian menghampiri mas Hakim, Roni dan ibunya yang sudah melipir dari keramaian. Kebahagiaan menyelimuti wajah Nisa yang tidak bisa ia bendung, selain karena surprise dari mas Hakim dan Aisyah, respon ibunya yang memuji kecantikannya juga menambah kebahagiaannya hari ini. Reflek Nisa memeluk mas Hakim yang sudah effort menyiapkan kebaya untuk dirinya. Setelah melepas pelukannya, tiba tiba mas Hakim berlutut di depan Nisa.
"Nis...."
================================
Maaf ya updatenya lama, Vote nya jangan lupa ya ❤️❤️❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
Way Of Life
Fiction généraleRahmad adalah seorang mahasiswa biasa yang menjalani perkuliahan seperti mahasiswa pada umumnya, sampai datang satu hari yang merubah hidupnya. ============================ *cerita hanya fiktif belaka, tidak ada unsur penghinaan secara sengaja